Enjoy Reading.
***
David menarik nafasnya dalam. Udara panas ibukota Jakarta yang dirindukannya.
Sudah 7 thn dia tak menginjakkan kaki di negara yang dulu menjadi rumah masa kecilnya.Kalau bukan kabar pernikahan adiknya sebernarnya dia malas pulang ke Indonesia.
Bahkan MALL serta rumah mewah yang di bangunnya di negara ini belum sama sekali dia lihat. Walau laporan serta segala sesuatunya dia dapatkan setiap waktu.David langsung menghampiri mobil mewah yang sudah menunggunya dari tadi. Sang sopir membukakan pintu untuknya.dan masuk ke balik kemudi.
David langsung menuju mansionnya.sampai di sana dia sudah di sambut dua orang kakak beradik yang selama 2 thn ini menjaga rumahnya.
"Selamat datang tuan," kata Lizz dan Vano adiknya sambil memberi hormat.
David menghentikan langkahnya dan mengernyitkan dahinya tak suka.
"Jangan pernah menundukkan badanmu dan menyapaku tuan aku gak suka," kata David kemudianLizzz menganggukkan kepala tak berani bersuara.
David memperhatikan lizz cermat.
"Loe masih muda dan cantik, kenapa jadi pembantu?"
Tanya david. David adalah type orang yang akan mengatakan apa-pun dalam otaknya tanpa melalui penyaringan terlebih dhulu."Karena ...."
"Jangan bilang Lo berpendiikan rendah karna gue tau Lo pernah ngrasain bangku kuliah so ... Kenapa lo pilih jdi pembantu?"
"karena ini satu-sstunya pekerjaan yang memberi saya dan adik saya tempat tinggal dan makan. Sehingga uang gaji saya bisa saya gunakan untuk yang lain," kata lizzz kemudian.
"Good ... dan loe cowok gak malu hidup di biayaain cewek?" tanya David pada Vano adik Lizz.
"Vano masih sekolah selain itu dia juga kerja kok pak, " jawab Lizz sebelum di jawab Vano.
David mengernyit lagi
"Jangan panggil Pak, gue belum tua panggil aja David dan jangan menjawab pertanyaan yang tidak di tunjukkan buat lo," kata david pada Lizz.
"Jadi lo sekolah di mana? Dan kerja di mana?" tanya david kemudian pada Vano.
"Saya sekolah di STM HARAPAN dan magang di bengkel mobil di deket sekolah."David manggut2
"Good berarti lo pinter karna bisa masuk STM itu dan karna lo kerja di bengkel mobil berarti lo tau banyak soal mobil?""Lumayan walau saya masih banyak belajar," kata Vano.
"Oke mulai besok lo berhenti dari bengkel karna gue bakal beli beberapa mobil jadi gue mau lo yang ngurus mobil-mobik gue nanti. Tenang aja gue bakal gaji 2 kali lipat dari gaji lo di bengkel ... gimana deal," kata David mengulurkan tangannya.
"Ok deal." Vano menyambut tangan david.
"Dan satu lagi selain dua orang cewek ini jngan pernah memperbolehkan cewek manapun masuk dan ketemu gue," kata David sambil menunjukkan dua foto saudara perempuannya yaitu sandra dan ayu.
"Oya lo bisa masak kan?" tanya David pada Lizz.
"Bisa tu...eh..david"
"Sip, selama gue di sini gue mau lo masak karna gue kangen masakan indonesia," kata David dan langsung beranjak ke kamarnya di lantai dua.
Malam harinya David turun dan mendapati makan malam sudah tersedia.
"Lo mau ke mana?" tanya David saat Lizz akan beeanjak pergi.
"Ke belakang tuan.""Ck ... David jangan tuan."
"Eh ... iya David."
"Duduk sini temenin gue makan panggil adek lo sekalian."
"Tapi ... tu ... Eh ... David itu gak sopan?"
"Kenapa? Karna lo pembantu gue majikan? Bulsit yang gak sopan tu lo yang ninggalin gue makan sendiri. Cepet panggil Vano gak ada bantahan.""Iyaaa David," ucap Lizz langsung ngacir mencari Vano. Tak lama kemudian Vano dan Lizz ikut duduk di depan David.
Tak seperti vano yang bersikap biasa saja saat makan malam. Lizz terlihat canggung dan menahan diri.
"Lo gak suka masakan loe sendiri?" tanya David pada Lizz.
"Kuka kok tuanb... David."
"Trus kok makannya cuma segitu? Elo malu? Atau takut?"
"Eeeenggak kok David makan saya emang cuma segini," kata Lizz malu.
"Boong tu David biasanya makan sepanci berlagak cuma makan segitu jaim dia," kata Vano tanpa sungkan sedikitpun.
Sedang lizzz melotot ke arah adiknya yang tak tau malu itu. Ini adek ama majikan sikapnya kayak ama temen aja. Ngomong ceplas ceplos amat batin lizz.
Tapi tanpa di duga david malah ketawa mendapat jawaban Vano.
"Lihat Lizz bahkan adek loe bisa bersikap wajar ama gue. Kenapa lo musti malu-malu. Slow aja anggep gue temen sendiri mulai sekarang oke. Dan kalau lo biasa makan banyak makan yang banyak jangan jaim gue gak mau pekerja gue sakit atau kurus hanya gara-gars jaim. Ntar di kira gue gak ngegaji lo dengan bener lagi."Lizz hanya mengangguk wajahnya sudah memerah karna malu.
Tentu saja David memperhatikan itu dan terpesona.
"Lo cantik banget sih untung elo pegawai gue, kalo gak dah gue tidurin lo," kata David blak-blakan.Lizz langsung tersedak dan terbatuk, sedang Vano melotot marah pada David dan langsung berdiri mencengkeram kerah baju david.
"Gue gak perduli lo majikan gue atau bukan kalau lo macem-macem ama kakak gue. Gue gak akan segan-segan habisi lo," kata Vano tajam
Sedang david hanya terkekeh senang.
"Kan gue dah bilang ue gak nidurin pegawai gue sendiri jadi slow adik kecil kakak lo aman kecuali kalau dia berhenti kerja ama gue dan mau jadi patner gue. Gue gak keberatan sama sekali," jawab David santai.Vano sudah akan meninju david saat Lizz mencegahnya.
"Sudah Vano, pak David gak serius kok ya kan pak ... eh David."David hanya mengangguk-angguk dengan senyum lebar.
"Oke karna gue gak boleh nidurin kakak lo jadi ... gue musti keluar nyari cewek dan kalian berdua gak usah nungguin gue, karena gue gak tau jam berapa pulang," kata David mulai meninggalkan meja makan."Sampai jumpa lizzz." David mengedipkan matanya ke arah lizz.
"And ... Guer suka gaya lo litle bro," kata David pada Vano dan menepuk bahunya pelan."Ok ... waktunya cari cewek."
Teriak David sambil keluar dari rumah.Sedang Vano hanya geleng-geleng melihat tingkah majikannya yang aneh itu.
Dan Lizz masih bersemu merah karna kedipan mata seorang Cristian David.
Ayolah ... ttakada cewek yang kebal terhadap pesonanya.
Gak percaya????
Temuin David dan kalian pasti klepek-klepek saat melihatnya.
***
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tunangan Lo Istri Gue
RomanceCalvin Ramadhan Brawijaya atau bisa dikenal sebagai Cristian David. Playboy Spesialis tukang tikung.