2. Tidak Asing

18 2 11
                                    

Sebagai siswi yang baru masuk, pastinya Rena harus menjalani MPLS( Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) di sekolah barunya. Hal ini dilakukan, agar siswa-siswi yang baru masuk dapat mengenal lebih dalam tentang sekolahan nya tersebut.

Berhubung adzan shubuh telah berkumandang, Rena segera mengambil air wudhu dan melaksanakan shalat berjamaah dengan keluarga Bibinya itu. Setelah itu Rena segera mandi, agar nantinya ia tidak berebutan kamar mandi. Tak lupa setelah bersiap ia membantu Bibinya di dapur untuk menyiapkan sarapan pagi mereka.

Hari ini Rena masuk ke sekolah barunya untuk persiapan Pra- MPLS, yah mungkin semacam mempersiapkan apa saja yang akan dibawanya saat MPLS tiba. Sebagai siswi yang memperoleh Beasiswa Rena hanya tinggal masuk ke sekolahan tersebut, tanpa harus pusing memikirkan berkas-berkas apa saja yang akan dibutuhkannya dan juga biaya sekolahnya. Karena semua berkasnya dan biaya sekolahnya sudah diurus sekaligus ditanggung oleh sekolah lama ataupun sekolah barunya ini. Sungguh beruntungnya Rena, maka dari itu dia sangat bersyukur karena ia tidak perlu menyulitkan Ibunya.

"Rena berangkatnya bareng sama Ila ya, naik angkutan umum. Sekolahmu sama Ila satu arah kog," Kata Paman Sudiro saat di meja makan.

"Asikk Ila ga sendirian lagi deh kalau berangkat sekolah," sahut Ila yang sedang makan Nasi goreng buatanku.

"Oh Iya Paman, siap," balasku cepat.

"Tapi kamu sudah tau kan sekolahanmu di mana?" Sahut Bibi Ella

"Alhamdulillah sudah Bi, waktu itu sempat Rena diajak pihak sekolah untuk berkunjung ke sana."

"Syukurlah kalau begitu, jadi tinggal bertemu teman baru aja ya" Kata Bibi sambil membereskan piring.

"Oh iya Bi jelas itu."

SMAN Andalusia, yah inilah nama sekolahanku. Sekolah di mana aku akan memulai lembaran baru. Aku harap di sini aku bisa menjadi siswi yang lebih baik lagi dari yang sebelumnya, dan juga mendapatkan teman yang pengertian seperti Gita.

Hari ini aku akan memulainya dengan masuk untuk Pra-MPLS. Aku tidak tau bagaimana selanjutnya, di sini aku tidak memiliki teman yang se- SMP denganku dulu. Aku sangat merasa gugup hari ini. Aku harap aku cepat mendapatkan teman di SMA ku ini.

Saat ku berangkat tak lupa ku berpamitan dengan Bibi dan Paman Sudiro. Setelah itu aku dan Ila pun menunggu Angkutan umum itu datang, untung sekali cepat datangnya, jadi kita bisa sampai sekolah tepat waktu. Ila turun lebih dulu, karena sekolahnya lebih dekat daripada sekolahku. Akupun menunggu Angkutan umum tiba di depan sekolahku. Tak lama pun terlihat di pinggir jalan SMAN Andalusia.

Saat memasuki wilayah sekolah, banyak sekali anak-anak yang mengenakkan seragam yang berbeda. Walaupun judulnya masih Pra, tapi kita tetap di suruh mengenakkan seragam dari asal sekolah kita masing-masing.

Aku langsung menuju Mading sekolah, karena pasti di situ tempatnya segala informasi. Setelah sampai di Mading ada Kakak OSIS yang membantu.

"Sudah tau ruangan berapa?"

"Belum, Kak masih mencari di Mading."

"Kalau boleh tau namanya siapa? Biar Kakak bantu."

"Syahrena Andira Kak."

"Oke, tunggu sebentar."

Setelah Kakak OSIS lelaki itu mencarikan namaku, akhirnya namaku pun ketemu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 09, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rasa, Asa, BinasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang