Hi! Aku Nana!

156 21 16
                                    

Which part it is

Even if the shape is maybe like this
Even when myself can't come to know it


Jeno mulai masuk sekolah barunya tiga hari setelah dia tiba di Korea. Mood Jeno benar - benar sangat buruk karena selama tiga hari itu tidak ada tanda - tanda jika Luhan dan Lucas akan menyusul mereka. Jeno benar - benar tidak suka tinggal terpisah. Jeno hanya ingin keluarganya kembali berkumpul di bawah satu atap. Entah kenapa ini semua membuat Jeno jadi kesal terus menerus.

"Apa kau sudah bertemu dengan nenek dan kakek?"

"Belum, hyung..."

"Mmmm berarti kita akan bertemu mereka setelah aku dan Eomma sampai di sana"

"Kapan hyung akan menyusul kami?"

"Setelah ujianku selesai aku akan ke Beijing untuk menemui Eomma, mungkin setelah urusan Eomma selesai aku akan ke sana"

"Hmmm..."

"Don't be sad man... We will meet soon!"

"Lucas hyung..."

"Ne?"

"Eomma dan Appa, baik - baik saja kan?"

"Kenapa kau bertanya seperti itu?"

"Tidak apa - apa. Aku hanya... khawatir sesuatu yang buruk terjadi di keluarga kita"

"Jeno-ah... come on, jangan berpikiran negatif. Mereka baik - baik saja, kita semua tahu kan Appa tidak bisa hidup tanpa Eomma"

"Mmm..."

"Baiklah, kalau begitu semangat untuk sekolah barumu besok, okay? Jika ada sesuatu yang membuatmu tidak nyaman, langsung bilang pada Appa dan bilang padaku juga"

"Cepat kemari"

"Tentu saja! Bye brother!!!"

"Bye hyung"

Jeno memutus video callnya bersama Lucas lalu melanjutkan sarapannya. Setiap hari, Jeno akan selalu menghubungi Lucas hanya untuk menannyakan satu pertanyaan, "Kapan hyung dan Eomma akan menyusul?"

Jeno benar - benar tidak akan tenang sebelum sang ibu dan sang kakak ada di hadapannya langsung. Sudah tiga hari pula mood Jeno tidak kunjung membaik. Sehun bahkan sudah membelikan komputer gamming terbaru untuk Jeno tapi itu tetap tidak merubah sedikitpun mood buruk Jeno.

Wajah Jeno semakin pucat ketika kedua kaki jenjangnya menginjak halaman sekolah barunya. Sekolah itu cukup besar dengan banyak siswa berseragam kuning berlalu lalang di halaman pagi itu. Ini adalah hari pertama Jeno sekolah, entah kenapa rasanya Jeno seperti akan dipenggal di sekolah itu.

"So, ini adalah sekolah barumu. Ini adalah sekolah seni terbaik di Seoul" kata Sehun sambil menepuk bahu puteranya

"Percuma saja, ini pasti akan membosankan" ketus Jeno

"Iya Appa tahu ini pasti berat untukmu, tapi tidak ada salahnya untuk mencoba kan?"

"Bisakah aku mulai sekolahnya tidak hari ini? Aku masih lelah Appa..."

"Heii... seharian kemarin kan kau sudah tidur, ayo jangan banyak beralasan"

"Tidak mau!"

"Baiklah, jika kau tidak mau sekolah, kau bisa bantu Appa di kantor"

"Tidak mau!"

"Kalau begitu kau bisa kembali ke Beijing"

"Aku baru mau sekolah jika Eomma dan Hyung sudah tinggal bersama kita disini!"

Puzzle PieceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang