"semoga hidupmu juga menyenangkan winter flower"
- Jeon Jungkook -~
Isak tangis dari orang-orang sekitar yang berada didalam bandara membuat gadis itu tak kuasa untuk menahan kekhawatirannya, ia terduduk sambil menundukkan kepalanya dan bibirnya yang terus memanjatkan beribu kalimat doa dan permohonan, gadis manis itu menunggu kepastian tentang keadaan kedua orang tuanya
Sebut saja Park Jina, gadis malang yang pagi tadi mendapat kabar bahwasanya pesawat yang ditumpangi kedua orang tuanya mengalami kecelakaan saat menuju kembali ke Korea
Dan tepat disamping Jina berdiri seorang namja yang juga tak kuasa menahan tangisnya ketika melihat gadis malang itu. Dia memang seorang pria, namun pria pun juga bisa bersedih, bisa terpukul, dan bisa menangis
"Tidak tega", itu adalah kalimat paling tepat yang saat ini namja itu rasakan, ketika dirinya harus mengatakan keadaan dari kedua orang tua gadis malang itu
"Noona" panggil namja tersebut
"Baik atau buruk?" Lirih Jina dengan matanya yang sudah sembab dan wajahnya yang mulai pucat
"Mianhe (maaf)" tangis dari namja itu sudah sangat jelas memberikan jawaban untuk Jina
"Gwenchana (tidak apa)"
Sedih, sakit, kecewa, hancur semuanya telah bersatu, sebuah pergolakan batin untuk Jina saat ini, menerima kenyataan bahwa orang yang ia sayangi meninggalkannya secara bersamaan
"Siapa lagi? Siapa lagi yang aku miliki saat ini? Eomma, Appa siapa yang akan menyayangiku lagi? "
Suara tangisan telah membanjiri isi bandara Incheon saat ini, sebagian dari mereka mengucapkan syukur karena apa yang mereka inginkan sesuai dengan harapan
Namun sebagian lainnya sama seperti Jina, menerima kenyataan tentang berita menyedihkan dan mengharuskan mereka untuk mengikhlaskan kepergian orang-orang yang mereka sayangi
"Kau harus menjadi gadis yang kuat Noona, mereka disana akan bangga padamu" ucap namja itu mencoba menguatkan Jina
"Gamsahabnida (terimakasih)"
-Three years later-
Minggu, 7 Agustus 2019Masih di tempat yang sama dan dengan pria yang sama, pria yang sejak 3 tahun terakhir terus memijakkan kakinya didalam sebuah gereja yang tidak jauh dari rumahnya, setiap harinya ia hanya memanjatkan permohonan agar Tuhan mengembalikan kekasihnya, lebih tepatnya adalah calon istrinya yang meninggal karena kecelakaan pesawat 3 tahun yang lalu
Sementara diluar gereja terdapat seorang gadis yang mengenakan dress putih dengan sepatu cantiknya berwarna coklat muda yang baru saja ia beli
Ini adalah pertama kalinya ia mengunjungi gereja itu, bukan karena ia jarang beribadah namun jarak antara rumah dengan gereja ini cukup terbilang jauh
Langkah demi langkah gadis itu memasuki gereja namun tatapannya hanya terfokus pada sepatunya saja, tidak ingin melewatkan satu detik pun untuk memandangi sepatu barunya yang cantik, dan dikarenakan kebodohannya ia telah menabrak seseorang
Brukkk...
Hantaman keras itu membuat gadis bernama park Jina itu ambruk kelantai, sedikit meringis kesakitan akibat ulah bodohnya yang tidak melihat jalan
"Miann (maaf), tolong maafkan aku" ucap Jina sambil membersihkan kakinya
Pria yang berdiri didepan Jina hanya mematung dan terus menatap intens gadis yang baru saja bertubrukan dengannya
Merasakan pria itu hanya diam saja Jina mendongakkan kepalanya, baru saja ingin berbicara namun pria itu segera berjongkok dan memeluk Jina
Jina mencoba melepaskan dekapan pria itu namun itu hanya membuat pria bermarga jeon itu mengeratkan pelukannya
"Benarkah ini kau? Tuhan aku sangat berterimakasih padamu" ucapnya dengan senyum yang mengembang sempurna
"T-tuan?? Bisa kah lepaskan pelukan ini??" Tanya Jina sopan
"Wae? (Kenapa), kau tidak mengingatku Yoona?"
Jina tersenyum sebentar dan menjawab pertanyaan pria bermarga jeon itu, ya dia adalah Jeon Jungkook, pria dengan postur ideal ditambah dengan wajahnya yang sangat tampan
"Maaf tuan, sepertinya kau salah orang, aku bukanlah orang yang kau cari, dan namaku adalah Park Jina bukan Yoona"
Mendengar penjelasan itu Jungkook mengendurkan pelukannya dan perlahan menundukkan kepalanya, mencoba menerima kenyataan bahwa wanita itu bukanlah Yoona calon istrinya
"Nee(iya) kau benar, kau bukanlah Yoona ku, Yoona ku telah tiada, ia sudah pergi, ia sudah meninggalkan ku" lirih Jungkook dan menurunkan tangannya yang sedari tadi memegang bahu Jina
Merasakan perubahan ekspresi yang begitu drastis, Jina sedikit menyesal mengatakan hal yang membuat pria itu kembali bersedih
Jina menatap Jungkook yang masih menundukkan kepalanya, dan Jina mencoba untuk meraih tangan namja itu
"Mau ikut bersamaku?" Tanya Jina yang sukses membuat Jungkook mendongakkan kepalanya
Senyum pria tampan itu kembali mengembang dan tanpa menunggu lama Jungkook mengangguki ajakan Jina, walau ia juga tak tau akan dibawa kemana oleh malaikat kecil yang ia temui belum satu jam terakhir ini
Jungkook terus mengikuti langkah Jina yang masih menggandeng tangannya, ia hanya memperhatikan rambut indah gadis kecil itu yang sedikit pirang coklat dan tergerai dengan anggun
Sampai di suatu tempat Jina melepaskan genggamannya, dan duduk disalah satu kursi taman itu, Ya Jina membawa Jungkook kesebuah taman yang tidak jauh dari gereja
Melihat pria yang diajaknya itu hanya berdiri diam, Jina pun tersenyum padanya dan menepuk tempat duduk disebelahnya, mengisyaratkan Jungkook agar duduk disampingnya, tidak ada alasan apapun untuk Jungkook menolak hal itu
"Coba kau perhatikan ranting itu" ucap Jina memecahkan keheningan antara dirinya dan Jungkook
Jungkook mengalihkan atensinya sebentar mengarah ke sebuah ranting yang ditunjuk Jina
"Kau tau? Mereka sangat kuat ketika musim salju datang"
Jungkook kembali memandangi wajah Jina dan memposisikan tubuhnya sedikit mengarah ke Jina
"Saat musim salju tiba, mereka semua diselimuti oleh salju yang sangat dingin, namun itu tak merubah mereka, mereka masih tetap sama, masih tetap disebut pohon walau daunnya sudah tertutup salju, justru karena adanya musim salju mereka percaya bahwa setelah ini akan datang musim baru yang menghilangkan rasa dingin itu, dan tentunya mereka bisa bertahan dan melalui itu dengan baik"
Jina memposisikan dirinya mengarah ke Jungkook
"Sama seperti dirimu, aku tidak tau apa masalahmu, namun percayalah sebesar apapun masalah itu, suatu saat semuanya akan hilang dan berganti dengan hal baru yang lebih baik, dan percayalah akan ada seseorang yang datang untukmu, dan membuat hidupmu lebih indah"
"Kenapa seseorang itu bukan kau saja?"
Pertanyaan Jungkook benar-benar membuat Jina mati kutu dan tak tau harus menjawab apa, ia menghembuskan nafasnya dalam dan berdiri dari tempat duduk itu
"Datanglah kemari saat musim semi tiba, aku pergi dulu"
"Dan nanti malam adalah salju pertama, nikmatilah hidupmu, semoga menyenangkan" lanjutnya
Jungkook tersenyum dan diam menatap punggung gadis itu yang sudah semakin menjauh darinya
Bersambung....
Hi! It'me RAF
Thanks for reading
Jangan lupa vote, sekali vote ga makan 1GB ko
See you next part ya wak💜
KAMU SEDANG MEMBACA
WINTER FLOWER;[JJK]
Teen Fiction[HIATUS] Berawal dari ketidak sengajaan yang membuatku mengenalnya lebih dekat Berharap cerita ini dapat kalian rasakan walau hanya melalui kata-kata Semoga ini adalah cerita yang kalian tunggu setiap hari, walau tak banyak yang bisa kuberi -Jeon Ju...