"Dipertemukan denganmu adalah sebuah ketidak sengajaan, entah ini sebuah nasib baik atau sebaliknya"
- Park Jina-~
Seperti yang kukatakan, aku hanya ingin melalui semua ini dengan mu, hanya denganmu, selama apapun itu, aku akan tetap menunggumu, malaikat kecil, my Winter Flower
"Selamat pagi Eomma, selamat pagi Appa.."
Ucap pria tampan yang berjalan dengan sumringah, dan kedua sudut bibir yang mengembang, memancarkan senyuman keindahan dan kedamaian dalam dirinya, membuat siapapun yang melihatnya mungkin akan terharu
Cupp..
Sebuah ciuman hangat mendarat di pipi wanita paruh baya itu, ia tersenyum dan memeluk buah hati semata wayangnya dan tanpa disadari butiran bening itu mengalir tanpa diminta
Pria paruh baya yang juga ada di ruangan itu pun ikut tersenyum melihat pemandangan yang telah lama ia nantikan
Isakan pelan membuat pria berbadan kekar itu mengerutkan keningnya dan melepas pelukannya
"Apa ada yang salah? Eomma menangis? Wae?"
"Aniyaa (tidak), Eomma hanya kelilipan Jungkook-ah"
Ya, pria dan wanita paruh baya yang ada di ruangan itu adalah orang tua Jungkook, Mr.Jeon dan Mrs.Jeon
Bagai didatangi beribu kupu-kupu perasaan kedua manusia itu, penantian lama yang sudah mereka tunggu akhirnya datang juga, bagaimana tidak? Jeon Jungkook, anak semata wayang mereka yang beberapa tahun terakhir terus saja mengurung diri, tidak ingin bermain dengan dunia luar bahkan makan pun diantar ke kamarnya, jika tidak, jelas pria itu tidak akan makan
Orang tua mana yang tidak akan sedih ketika anaknya menjadi pendiam bahkan jarang memperdulikan dirinya sendiri dan orang tua mana yang tidak senang ketika melihat anaknya kembali seperti semula, kembali dengan suasana hati yang ceria, dan kembali membawa keindahan dalam hidupnya
"Apa kau akan berdoa lagi nak?" Tanya Mr.Jeon
"Anii, aku akan menemui winter flower ku" jawabnya sambil melahab sebuah roti yang baru saja diberikan ibunya
"Winter flower?" Tanya Mrs.Jeon yang sedikit bingung
Dan Jungkook hanya menjawab dengan anggukan kemudian mengambil susu pisangnya
"Baiklah, katakan seperti apa winter flower mu itu?"
Pertanyaan dari Eommanya jelas membuat Jungkook terdiam dan segera berdiri dari tempat duduknya
"This is a secret"
Tanpa berlama-lama lagi Jungkook pun segera pamit untuk pergi, karena tidak ingin kedua orang tuanya mengintrogasinya lebih jauh
"Jagalah winter flower mu itu, jangan sampai dia pergi" ucap Mr.Jeon dan disenyumi oleh Jungkook
Hanya butuh 15 menit berjalan kaki akhirnya Jungkook sampai ditaman yang ia datangi di musim lalu
Tak berlama-lama atensinya pun menemukan seorang gadis yang tengah duduk di bangku yang sama, hanya earphone yang menemaninya dengan bibir yang ikut melantunkan pelan lagu yang sedang ia dengarkan
Ya itu adalah Jina, Park Jina, gadis yang telah menguasai pikiran Jungkook saat ini
08:20 WKS
Jina terlonjat kaget ketika seseorang mengambil sebelah earphone nya
"YAA!! kauuu??"
"Kau terlalu serius" ucap Jungkook sambil menaruh earphond itu ditelinga nya, seketika sudutnya sedikit terangkat mendengarkan alunan musik yang baru terpasang ditelinga nya itu
"Sejak kapan kau disini?" Sarkasnya dengan sedikit memundurkan dirinya
"Sejak tadi" jawabnya santai dengan menampilkan senyuman gigi kelincinya
"Bagaimana kau bisa kesini?"
"Bukankah kau yg memintanya?"
"Lalu untuk apa kau kesini??"
"Bukankah kau yang memintanya??"
"Aishh jinjja?? Kau masih mengingatnya?, aku bahkan sudah lupa bahwa aku pernah berkata seperti itu"
"Ketika menurutku itu spesial, maka aku akan terus mengingatnya"
"Lalu bagaimana? Apa kau bersedia menyembuhkan lukaku??" Lanjut jungkook
Jina mencoba menelan salivanya, bagaimana mungkin? Bahkan nama pria yang ada didekatnya saat ini saja ia tidak tau
"Hm, aku tidak tau, carilah wanita lain, mianhee"
Tanpa merespon perkataan Jina, pria bermarga jeon itu beranjak dan melangkah pergi meninggalkannya
'apa aku keterlaluan? Apa kata-kataku sangat menyakitkan? Bagaimana mungkin? Caranya saja aku tidak tau, bagaimana bisa aku menyembuhkan lukanya bahkan lukaku sendiri saja belum bisa kupulihkan'
19:30 WKS
"Lalu apa yang terjadi setelah pria itu pergi? Apa kau menyusul lalu meminta maaf seperti di drama drama?" Tanya Wendy sahabat terbaik bagi Jina yang saat ini sedang memainkan permukaan air dengan tangannya
"Anii, aku membiarkannya pergi"
"Jinjja?? Kasian sekali pria malang itu, tapi aku masih penasaran, apa dia kurang tampan sehingga kau menolaknyaa??"
"Bukan begitu, bahkan jika dikatakan pria itu melebihi kata tampan, seperti pria berdarah surga, seumur hidupku baru kali ini aku bertemu dengan pria setampan dirinya" jawab Jina dengan senyum yang mulai terukir ketika dirinya mencoba mengingat wajah namja itu
"Yaa! Paboyaa! Harusnya kau menerimanya saja, kapan lagi kau bisa dekat dengan pria setampan malaikat surga seperti dirinya!" Umpat kesal dari wendy
"Gwenchana, kau tau ketika pria itu pergi ada seorang wanita paruh baya yang sangat cantik menghampiri ku dan menceritakan semua kisah tentang hidup pria itu"
"Apa wanita itu ibunyaa?"
Jina mengangguk sembari mengukir senyum lebar yang menampilkan simple manis dikedua pipinya
*Flashback I*
"Permisi, apa saya bisa berbicara dengan Anda?" Tanya seorang wanita paruh baya berwajah anggun nan cantik yang menghampiri jina
"Eoh? Tentu saja..apa ada yang bisa saya bantu??" Tanya jina
Bersambung.....
Hi! It'me RAF
Happy anniv for BANGTAN💜
Stay terosss wak wak ku, Jan lupa voteeee👉👈
See youuuuuuuuuuuuuu🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
WINTER FLOWER;[JJK]
Fiksi Remaja[HIATUS] Berawal dari ketidak sengajaan yang membuatku mengenalnya lebih dekat Berharap cerita ini dapat kalian rasakan walau hanya melalui kata-kata Semoga ini adalah cerita yang kalian tunggu setiap hari, walau tak banyak yang bisa kuberi -Jeon Ju...