꒷O3꒷ : lost memory fragments

160 65 29
                                    


Gedebug gedebug

Suara bergemuruh itu sepertinya suara langkah kaki para wartawan, ya? Jadi, Allen sungguh akan dipermalukan dihadapan semua orang?

Brak!

Pintu ruangan dibanting kasar oleh para segerombolan wartawan tersebut. Mereka berbondong-bondong mendekati Allen bahkan rela terjepit hanya untuk mendapatkan informasi dari pemuda itu.

"Benarkah kau yang telah membuat Park Serim mengalami pendarahan?"

"Bagaimana perasaan anda setelah berhasil membuat Serim masuk ke rumah sakit?"

"Apa alasan anda berbuat kekerasan seperti itu? Apa anda tidak tahu resiko yang akan terjadi kedepannya?"

"Bukan kah kau adalah bintang yang cukup terkenal? Mereka menyukaimu karena kau sangat menggemaskan dan juga tingkahmu sangat ramah. Tapi lihatlah sekarang, seorang Allen Ma berani melakukan tindakan anarkis pada parternya sendiri. Apakah selama ini sifat baiknya hanya pura-pura saja?"

"Apakah park serim akan menuntut soal kasus ini?"

"DIAM!" Allen akhirnya berteriak. Ia tidak tahan mendengar ocehan para wartawan yang sangat cerewet itu!

Allen pun memutuskan untuk kabur dari sana.

"Tunggu jangan kabur dulu!"

"Hei, kau belum menjawab pertanyaan kami."

Tap tap tap

Pemuda itu melarikan diri ke tempat yang sepi, yaitu taman belakang. Allen segera mendudukkan bokongnya di kursi taman setelah cukup lelah berlarian .

"A-apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa aku melakukan tindakan bodoh seperti itu?! A-aku merasa seperti sedang dikendalikan." Allen menjambak rambutnya dengan kasar. Ia tak mengerti dengan dirinya sendiri.

"Allen bodoh! Bodoh dasar bodoh! Seharusnya aku tidak melawan. Seharusnya aku membiarkan Serim meninju diriku hingga babak belur. S-seharusnya aku membiarkan Wonjin memaki atau berbuat sesuka hatinya. Dengan begitu, aku tidak perlu merasa bersalah seperti ini!"

"Bagaimana nantinya jika keluargaku tau tentang sikap bejatku ini?!" Allen menenggelamkan kepalanya disela-sela kaki. Menjambak rambutnya, menampar pipinya, terus seperti itu hingga tidak lama kemudian ia menegakkan kepalanya dengan memasang raut terperangah.

"K-keluarga y-ya? S-siapa keluargaku? Ibu? Ayah? Kenapa aku tidak bisa mengingat mereka?!! Ada apa sebenarnya!"

Allen sungguh tidak mengerti apa yang sebenarnya telah terjadi. Bagaimana bisa ia melupakan keluarganya?! Apa dia mengalami amnesia? Atau ini semua hanya mimpi?

"Ringu! Dimana kau? Aku membutuhkan mu hiks...."

Suara terakhir Ringu sebelum ia menghilang tiba-tiba saja terngiang-ngiang dibenak Allen. Ringu berkata dirinya tidak akan memberi petunjuk apapun lagi pada Allen. Semuanya harus Allen jalani sendiri meskipun semuanya tidak bisa diterima dengan akal sehat.

Fyi, Ringu itu adalah layar hologram yang selalu muncul secara tiba-tiba dihadapan Allen. Ia menamai hologram itu dengan nama Ringu agar tidak susah ketika harus menyebut namanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

☾.·:· Pain || Allen MaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang