"Dek, udah bangun belum?"
Suara kak Taehyung buat gua terbangun dari alam mimpi dan segera beranjak dari tempat tidur buat bukain pintu. "Pagi, kak. Maaf aku telat bangunnya." ucap gua sambil ngucek-ngucek mata.
Kak Taehyung senyum kearah gua, meski senyumnya agak sayu, tetep aja dia keliatan manis. "Aku buatin kakak bubur dulu, ya?"
"Gausah, mending beli aja diluar." sahut kak Taehyung.
"Diluar, kak? Tapi kakak kan masih sakit, lagian hari ini aku libur, aku punya waktu luang buat ngerawat kakak." kak Taehyung senyum lagi terus tangannya beralih buat ngacak-ngacak rambut gua. "Terserah kamu, asal gak keberatan."
Gua senyum terus meluk dia.
Anget banget badannya, apalagi pas dipeluk balik. "Udah sana, cuci muka dulu." kata kak Taehyung sambil ngusap dahi gua.
Alih-alih buat ngelepas pelukan gua dari kak Taehyung, gua malah narik tengkuknya buat nyium chubby berisi kak Taehyung. Setelah itu gua masuk lagi ke kamar, ninggalin kak Taehyung yang masih berdiri diambang pintu sambil senyum-senyum.
"Kak, nanti sore rencananya aku mau ke toko buku. Kakak mau ikut, nggak? Atau kakak tunggu aku dirumah aja?" kata gua disela-sela makan gua sama kak Taehyung didapur.
Kak Taehyung yang saat itu lagi asyik nyuap bubur noleh ke gua, terus malingin pandangan keluar jendela. "Kakak tunggu kamu pulang aja." jawab dia.
Gua ngangguk dan lanjut makan tanpa ada percakapan lagi antara gua sama kak Taehyung.
Toko Buku.
Disinilah gua sekarang, lagi milih-milih novel yang bagus. Tanpa sadar udah 1 jam penuh gua muter-muter sama sekali belum nemuin novel yang menurut gua asyik dibaca.
"Permisi, kak. Bisa saya bantu." kata seorang anak laki-laki yang saat itu tiba-tiba muncul dari bilik rak buku.
Gua bingung mau jawab apa. "A-aku mau cari novel, tapi gak ketemu."
Dia ketawa hambar sambil ngegelengin kepalanya. Gua salah bicara kali, ya?
"Rak didepan kakak itu kan banyak novelnya, gimana sih?" kata dia.
Gua tau tapi, "maksud kakak novel yang bagus, dek. Asyik dibaca gitu, atau banyak actionnya. Horror juga. Tapi, disini banyakan novel teenfiction." ujar gua yang lagi-lagi dihadiahi tawa garing.
"Mm, kebetulan aku juga pencinta novel. Aku punya banyak novel yang kakak cari dirumah, gimana kalo pinjem punya aku aja? Tenang, gak disewakan kok."
Bingung!
"M-mau sih, tapi beneran gak apa-apa?" kata gua ragu.
"Gapapa, kak. Sekarang aja gimana?"
"Yaudah, deh. Tapi, rumah kamu jauh nggak? Kakak cuma punya waktu 30 menit," kata gua sambil liat jam tangan gua yang udah nunjukin pukul 5:30 pm.
"Rumah aku deket, kak. Ayo!" dia jalan keluar, sebelum gua nyusul, gua balik dulu ke loker buat ngambil barang-barang gua.
Sesampai gua dirumahnya adik itu, gua langsung disuruh masuk. "Duduk dulu, kak. Biar aku bikinin teh atau kopi?"
"Gausah repot, dek." jawab gua.
"Teh mocca, ya?" kata dia tanpa ngasi jeda buat jawaban gua tadi. Setelah itu, dia langsung jalan kearah dapur.
Sembari nunggu adik itu, gua ngerogoh ponsel dari tas gua.
Kak Taehyung (misscall 3)
Kak Taehyung
Jangan pulang malem"
Ntar diculik
View 4 more...Kak Taehyung sempet misscall gua, tapi gua lupa buat nyalain audio-nya.
"Silahkan diminum, kak. Aku ke kamar sebentar." kata dia sambil naroh nampan berisi 2 cangkir teh dan setoples kue kering 'kesukaan' gua.
Perasaan semua makanan itu 'kesukaan' bagi gua, ya gak sih?
5 menit kemudian adik itu dateng, lengkap dengan beberapa tumpukan buku dipelukannya. Setelah dia ngeletakin buku-buku itu diatas meja, gua langsung terkagum-kagum. Gua liat dari sampulnya aja udah keren, apalagi dalemnya.
"Silahkan dipilih, kak. Semuanya bagus-bagus kok. Kalo kakak suka, kakak boleh pinjem." kata dia.
"Oh, iya. Kenalin kak, aku Hwang Hyunjin." disela gua milih-milih buku, dia ngulurin tangannya buat kenalan.
"Kim Gia." balas gua. Dia senyum, sampe dimple-nya keliatan. Imut banget, sih.
Setelah kenalan, gua lanjut lagi milih-milih novel. "Kamu suka banget ya, baca novel?" tanya gua seraya nyari topik pembicaraan.
Hyunjin ngangguk sambil senyum tipis, "sebenarnya gak hanya novel, aku juga suka baca majalah atau koran." jawabnya.
Gua ngebuletin bibir gua, terus ngambil satu novel yang menurut gua bagus, lalu gua liat sekilas bacaan yang tertera dibelakang sampul buku.
"Itu novel favorite aku, kak. Genre-nya banyak, salah satunya fantasy. Aku suka banget sama cerita-cerita fantasy." tutur Hyunjin.
Seolah kebetulan banget, gua juga suka banget sama cerita yang berbau fantasy. Berarti kalo Hyunjin suka banget, otomatis gua juga. "Mm, kakak boleh pinjem ini gak?" tanya gua.
Hyunjin ngangguk. "Boleh kok, kak." jawab Hyunjin.
"Terus, kapan boleh kakak kembaliin?" tanya gua lagi.
"Kapanpun yang kakak mau, asalkan gak kelamaan, kak. Hehehe."
"Oke, deh."
"Btw, rumah kakak dimana?" tanya Hyunjin.
"Komplek 12." jawab gua singkat sambil masukin novel yang gua pinjem kedalem tas.
Hyunjin bergeming. "Aku anter, ya? Sekalian mau beli makan."
Rumah Besar Keluarga Kim
Singkatnya, rumah gua. "Aku pamit dulu ya, kak. Mampirnya kapan-kapan aja kalo ada waktu," gua ngangguk habis itu senyum.
"Oke, kakak tunggu." balas gua.
Selepas Hyunjin ngelajuin motornya, gua masuk kedalem.
💫 to be continue...
KAMU SEDANG MEMBACA
Limerence || Day6
FanfictionBerawal menyebalkan, menjadi hal baru yang gua sukai. © 2020 folksEyes, Wattpad Fanfiction.