See you Again

49 0 0
                                    

Olivia Angel , tak dapat dipungkiri bahwa popularitas dirinya sangat jauh diatas rata-rata gadis seusianya. Wajar saja parasnya yang tak bisa dibilang biasa , badannya yang selalu terlihat sempurna dari sisi manapun kita melihatnya, belum lagi harta milik orang tuanya yang sangat melimpah ruah bak tak pernah habis di gerus oleh waktu. Semua itulah yang membuat dirinya ingin menjadi seorang ratu dimanapun dia berada , dia menjadi sangat angkuh , sombong dan berkuasa. Gadis cantik itu layaknya Cleopatra yang suka sekali memanfaatkan beberapa pangeran untuk menguasi wilayahnya dan meningkatkan derajatnya.

Kelakuan buruk Olivia sudah tak dapat dihitung lagi di SMA 1 Jayanegara ini , dia bisa dibilang sebagai Trouble Maker atau pembuat onar. Hampir satu bulan sekali dirinya mendaftarkan diri di buku hitam sekolah itu karena sering membust ulah. Masalah yang di timbulkan juga sangat rumit seperti berkelahi di toilet wanita karena rebutan pacar, membully temannya sampai temannya itu hampir terenggut nyawanya, berciuman di belakang sekolah , ditambah dengan merokok. Walaupun sejuta masalah yang dia timbulkan di sekolah itu dirinya tetap cuek aja , tak memperdulikan apa yang orang katakana padanya. Sekolah itu sebenarnya tidak ingin menampung Oliv dan kawannya itu terlalu lama , ingin sekali kepala sekolah dan guru-guru itu menDO anak gadis itu , ah tapi apa daya Kakeknya adalah ketua yayasan sekolahan dimana Oliv berbuat ulah.

"Daddy, are you kidding? Daddy belum kirim 1 dollar pun ke rekening aku?" wajah Oliv terlihat sangat malu melihat tak ada sedikit uangpun di kartu kredit unlimited miliknya , padahal dirinya sedang mentraktir temannya di salon

"Ah honey daddy forget , Sweety bagaimana kalo daddy kiriminnya besok ? Daddy sibuk banget saying"

"Ah Daddy ga asik!" segera gadis itu menutup conversation antara dia dengan ayahnya , dia mencibir atas kelakuan menjijikan ayahnya , dia tau ayahnya sangat suka berselingkuh. Setiap dirinya menelphone ayahnya selalu terdengar desahan peremupuan jalang dalam versi yang berbeda-beda.

Moms , I need money! can you send to me? Oliv ragu . apakah dia harus mengirimkan sms itu padanya mengingat dirinya jarang sekali berhubungan dengan wanita itu. Tapi , apa boleh buat dia sangat membutuhkan uangnya ... Oliv mengnyentuh SEND pada layar iPhonenya

Selang 5 menit Mommynya membalas

Alright Hubby, Moms sudah mengirimkan 20 juta , its enough?

Dengan senyum manis dirinya membalas sms singkat dari ibunya

Actually its so smaller than ... but its Okey, Thanks moms

"LETS GET PARTY GUYS"

______________________________________________---

Keesokan harinya adalah hari yang menyebalkan bagi Olive dirinya sangat benci hari Rabu bahkan dirinya sudah meingkari hari rabu dengan sepidol berwarna merah di semua kalender miliknya. Hari rabu adalah hari dimana dirinya harus mempelajari agamanya sendiri 'Agama Islam' sebenarnya sih dirinya biasa saja dengan pelajaran agamanya itu , tapi yang buat dirinya sebal adalah guru sok suci dan selalu menasehatinya dari cara berpakaian, menutup aurat, berbuat zinah , dan lain-lainnya. Oliv kesal saat guru itu mulai menyuruhnya untuk menggunakan kerudung bagi Oliv itu sangat tidak modis dan non elegant.

" Oliv , dengarkan ibu liat cara berpakaian kamu. Astagfirullah kamu sudah seperti manusia tak berbusana. Insaf liv , sebelum Allah itu benar-benar membencimu" ucap bu Ratih selaku guru agama Oliv.

"Ibu , sekarang itu zamannya globalisasi bu ikutin tren barat bukan trennya ibu. Masa saya harus pake baju kegedean emang sekarang zaman nabi bu" bu Ratih hanya dapat membaca istigfar dan mengelus dadanya , bagaimana bisa dia mendapatkan murid seperti ini.

Dari bangku yang paling belakang , berdirilah Raka. Raka tidak suka dengan gadis itu semenjak dirinya berada di kelas yang sama dengan gadis itu. Raka dengan tatapan marah menatap wajah Oliv, bagaimana bisa gadis ciptaan Allah , secara tidak langsung telah mendustakan tuhannya? Bagaimana bisa seorang gadis bisa menjelekkan nabinya yang berhasil membawa kita ke zaman globalisasi seperti yang gadis itu katakana.

StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang