Tiga

45 13 2
                                    

Malam semakin larut dan sunyi, Gadis cantik Dahyun dan Gadis manis Nayeon sudah terlelap dalam tidur dan mimpi indahnya, tetapi terbangunkan oleh suara pecahan gelas yg dibanting sengaja diruang tengah.

"crengggg"

Ternyata gelas itu dibanting sengaja oleh Jihyo yg sedang bertengkar dengan Dhaniel, mereka berdua saling berdebat tidak ingin kalah satu sama lain, Dahyun dan Nayeon yg mendengar kerusuhan dibawah mereka langsung keluar dari kamar.

"Kamu tuh kenapa sih Dhaniel?"
-Jihyo

"seharusnya aku yg tanya. semenjak kamu kerja dikantor kamu sibuk selalu pulang malam"
-Dhaniel

"yakan aku kerja! Kamu juga kan yg ngijinin aku buat kerja?"
-Jihyo

"iyah ini salah aku, ini emang salah aku, aku yg selalu salah! Aku mau kamu berhenti bekerja!"
-Dhaniel

"Apa apaan kamu ini, aku gk bisa berhenti kerja begitu saja, aku punya tanggung jawab dengan pekerjaanku"
-Jihyo

"terserah sekarang kamu pilih mau berhenti kerja atau kita bercerai ! "
-Dhaniel

Dahyun yg merasa perkataan Jihyo benar ia menyalahkan Dhaniel, sebaliknya Nayeon yg mendukung Dhaniel ia menyalahkan Jihyo.

"Ayah! Apa yg bunda katakan itu benar, bukankah ayah yg mengijinkan bunda untuk bekerja?"
-Dahyun

"kak Dahyun ini apa apaan disini bukan hanya Ayah yg salah, ayah mengijinkan bunda karena ayah ngertiin Bunda, tetapi bunda malah sibuk dengan pekerjaan hingga lupa dengan tugas sebagai seorang istri dan ibu"
-Nayeon

"Diam Nayeon! Kamu ini masih kecil, gk akan paham dengan masalah ini !"
-Dahyun

"Lihat gara-gara kamu mereka jadi bertengkar seperti itu"
-Jihyo

"aku cape berdebat terus sama kamu, sekarang terserah kamu saja!aku akan angkat kaki dari rumah ini!"
-Dhaniel

"oh silahkan saja, kalau perlu gk usah kembali kerumah ini lagi!"
-Jihyo

"Bunda!"
-Nayeon

Dengan keadaan mereka yg emosi mereka tidak sadar dengan apa yg mereka ucapkan, Jihyo mengusir Dhaniel untuk pergi dari rumahnya tetapi Nayeon memohon dengan ayah nya itu untuk tidak pergi meninggalkannya sendiri, karena ia tau Jihyo sebenarnya lebih menyayangi Dahyun.

"ayah, nayeon mohon jangan tinggalkan nayeon sendiri disini!"
-Nayeon

"tapi ayah tidak mau terus-terussan seperti ini, berdebat dengan bunda kamu nayeon"
-Dhaniel

"Tapi ayahhh"
-Nayeon

"Ayah janji akan selalu menemui nayeon, ayah akan slalu ada untuk nayeon, nayeon jaga diri baik-baik! Ayah pergi"
-Dhaniel

Nayeon yg terus bersih keras menahan ayahnya sebari menggenggam erat tangan Dhaniel agar tidak meninggalkannya. Tetapi keputusan Dhaniel sudah bulat ia sangat mencintai jihyo, mungkin ia fikir dengan ia pergi Jihyo akan bahagia tanpanya.

Dhaniel melepaskan genggaman tangan Nayeon lalu ia meninggalkannya dengan wajah tidak tega melihat anak gadis yg disayangi harus ia tinggalkan karena keegoisan dirinya dan Jihyo. Nayeon terus menangis air matanya terus melintas dipipi cabinya, ia merasakan kalau ayahnya akan pergi sangat jauh darinya. Nayeon terus melihat langkah ayahnya yg semakin jauh darinya, Dhaniel masuk kedalam mobil lalu pergi dengan mata yg menatap Nayeon, Nayeon pun berlari mengejar mobil Dhaniel lalu ia terjatuh.

"ayahhhhhh, blugggggg"
"ayah kenapa pergi dari Nayeon!"
"ayahhhhhhhhhhhh"

Sedangkan disofa Jihyo sedang duduk sebari menangis seakan dia tidak menyangka laki-laki yg ia cintai sekarang meninggalkan jihyo dengan keegoisannya. Dahyun yg duduk disampingnya memeluk jihyo untuk mencoba menenangkan Jihyo.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

What Is Love ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang