Cinta dan Takdir - 1.Minhyuk(Part1)

63 10 7
                                    

Hai 👋🏻
Woobear here

Warning!
Typo bisa terjadi dimana saja.

Cerita ini bergendre FIKSI FANTASI
Cerita ini hanya cerita yang didasari oleh fantasi penulis

Cerita ini TIDAK benar-benar ada didunia nyata.
Bijaklah dalam membaca
Jangan ditiru jika ada adegan yg kurang baik
Selamat Membaca ❤

GARIS TAKDIR

Hwang Areum

Takdir adalah sesuatu yang tak bisa dihindari siapapun, kelahiran dan kematian merupakan takdir yang tak bisa dihindari oleh manusia. Takdir kelahiran dan kematian manusia tidak ada yang tahu selain Tuhan.

Tapi aku?
Bisakah aku mengatakannya?

Percayakah kalian kalau aku mengatakan kepada kalian bahwa aku dapat merasakan bahkan dapat melihat kematian yang akan dialami oleh seseorang.

Aku Hwang Areum ditakdirkan oleh Tuhan untuk dapat merasakan dan melihat kematian yang akan dialami oleh seseorang. Aku tidak tahu pasti apa alasan Tuhan memberiku hal semacam ini, tapi sejujurnya aku benar-benar tak nyaman dengan apa yang diberikan Tuhan padaku. Aku tak tahu apa ini kelebihan atau kekurangan, Aku bahkan tak tahu apa ini anugrah atau kutukan.

Aku dapat melihat kematian seseorang saat bertatapan langsung dengan mata orang itu dan aku hanya bisa merasakan kematian dari orang-orang yang aku sayangi.

Kalian tahu apa yang aku rasakan saat kematian semakin mendekat pada orang-orang yang aku sayangi? Hatiku terasa sakit, jantungku berdetak tak karuan, dadaku sesak sekali aku bahkan hampir tak bisa bernapas dan gambaran orang yang akan meninggalkanku muncul begitu saja.

Gambaran wajah mereka muncul di benakku, mereka mengatakan selamat tinggal dengan senyum yang terukir dibibir mereka.

Pada saat aku merasakan kematian mereka aku akan langsung menemui mereka untuk melihat apa penyebab yang akan merenggut nyawa mereka.

Sebenarnya itu bukan tindakan yang kejam bukan?
Jika aku bisa melihat proses kematian mereka bukannya aku akan bisa mencegah kematian mereka?
Kecuali kematian mereka yang disebabkan oleh penyakit.

Itu yang dulu aku pikirkan saat merasakan kematian ibuku, aku baru berusia tiga belas tahun dan baru saja masuk sekolah menengah pertama.

Saat itu jam pelajaran ketiga baru saja dimulai tapi tiba-tiba aku merasakan sesuatu yang aneh pada diriku. Kepalaku terasa berat, aku memegang dadaku yang terasa sangat sesak, jantungku berdetak tak karuan aku kehabisan nafas lalu gambaran ibuku muncul dibenakku. Ibuku tersenyum padaku senyumnya sangat damai sampai meluluhkan hatikku tapi disela senyuman itu dia mengatakan sebuah kalimat yang sangat menyedihkan untuk ku.

"Selamat tinggal anakku"

Kalimatnya pendek tapi membuat hatiku sangat sakit.

Sepertinya seisi kelas kini tengah menghawatirkanku, aku mendengar mereka bertanya padaku tapi suara mereka kalah nyaring dengan dengungan yang ku dengar. Entah beberapa kali aku bergantian memegang dadaku yang sesak dan kupingku yang mendengar dengungan keras.

Aku berlari dari kelas menuju rumahku, aku ingin cepat-cepat melihat ibuku.
Aku ingin tahu kenapa kematian mendekat padanya.

Jarak sekolah dan rumahku cukup jauh, butuh waktu dua puluh menit jika aku berlari. Aku berlari dengan sekuat tenaga entah berapa orang yang tak sengaja ku tabrak, yang ada dipikiranku kini hanya ibuku.

Cinta Dan TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang