1

81 7 1
                                    

.
.
.
.

Lee Minho memandang langit itu sekali lagi saat Han Jisung bercerita dengan semangat kisah cintanya.

"Kak Minho aku sangat senang sekarang, Kak Chan menerima cintaku bukankah itu seperti mimpi"

Ya mimpi di pikiran Jisung berbeda dengan Minho. Minho menahan rasa sakit dan kecewanya namun dengan sikap tenang, dan senyumnya itu terlihat seperti memberi dukungan untuk Jisung.

"kamu yakin dengan itu Jisung?"

Jisung melihat Minho yang sedang memandang ke langit malam penuh bintang.

"ya tentu kak memang kenapa?"

"aku senang kok kalau kamu senang Sung"

Akhirnya Minho dapat melihat manik coklat bersinar itu lagi namun semakin membuat hatinya tergores sakit.

"kak percaya padaku aku akan baik-baik saja"

"janji kamu akan menjaga dirimu?"

Jisung memberi kelingking itu di hadapan Minho dengan senyum menyeringai.

"pinky swear ya kak"

"iya Jisung, kamu janji ya jangan sampai melanggar"

Dengan lucunya Jisung mengagguk lucu sekali di mata minho

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan lucunya Jisung mengagguk lucu sekali di mata minho. Dari hari itu pula Minho tau semakin berat hari-harinya bersama Jisung dan perasaanya yang terpendam.

.
.
.

Minho sedang duduk di ruang tamu kediaman Jisung. Menunggu Jisung sedang membuat kopi hitam kesukaan Minho.

"Ka ini kopinya"

Melihat Jisung tersenyum memandangnya hangat walau Minho tau senyum itu terpaksa.

"Seungmin meminta kamu datang besok"

"ulang tahun ya?, baiklah aku akan datang bersama kak bangchan"

Minho menyeruput kopi panasnya memendam kecewanya bersama paitnya kopi.

"sudah berapa lama bersama bangchan?"

"mungkin sudah 6 bulan, aku tidak menghitungnya"

Jisung mulai mengedarkan pandanganya ke arah lain saat Minho tau ada sesuatu yang terpendam di sana.

Around Your Finger ¦¦ MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang