- 02 -

8 1 1
                                    

Pagi ini, sangat cerah kurasa. Burung saling bersahutan bersiul. Seperti biasa aku naik sepeda menuju sekolah. Diperjalanan tak sengaja aku bertemu dengan 'dia' orang baru. Aku memberanikan diri untuk menyapanya.

"Halo, kenalkan aku Arabella," ucapku

"Hai, gue Reza." Dia menjawab dengan singkat, padat, dan jelas.

"Kamu siswa baru, ya?"

"Iya."

Ya, dari cara berbicaranya saja aku tahu bahwa dia mempunyai sifat 'dingin'. Tapi, entah mengapa aku ingin terus mengajaknya berbicara, walau dia hanya menjawab dengan sepatah kata saja.

"Kamu pindahan dari mana?" Aku menggodanya

"Dari SMAN Bintang Bahasa, kenapa?"

"Ah, enggak. Kepo aja."

"Dih, yaudah gue masuk kelas dulu."

Rupanya dia mulai kesal akan sikapku. Tak apa, aku akan terus menggodanya.

***

Tring.... Tring... Bel istirahat pertama berbunyi. Aku bersama temanku Jingga pergi ke kantin. Di sana seperti biasa aku membeli makanan dari warung Ceu Odah. Sekedar informasi Ceu Odah merupakan pedagang pertama yang berjualan di sekolahku.

"Ceu, mau mie rebus dua, ya. Pake cabe dua biji."

"Siap, neng. Eta Neng Jingga, Bade pesen naon?"

"Aku mah itu aja mie ayam pake bakso urat."

"Oh, muhun. Diantos nya."

Dari kejauhan terlihat Reza menuju kantin dengan tatapan sinisnya. Dia berjalan sendiri dan pada akhirnya berhenti tepat di sampingku.

"Bu, saya pesan teh manis satu." Katanya

"Oh, siap den. Ditunggu."

Aku menyapanya lagi. "Hai, Reza!"

"Hmmmm."

Duh, memang sulit, ya, untuk meluluhkan hati pria yang sikapnya bahkan lebih dingin daripada es. Dia lalu meninggalkan kantin begitu saja.

"Bel, dia anak baru, ya? Ganteng," tanya jingga padaku

"Heh, genit. Iya katanya dia pindahan dari SMA Bintang Bahasa. Gatau deh."

"Wih, sekolah elit, tuh. Pasti orang kaya."

"Mata duitan, ya, kamu."

Tak terasa bel masuk kelas telah berbunyi kembali. Aku bergegas membayar makanan kepada Ceu Odah.

"Ini Ceu uangnya, makasih, ya"

"Siap, neng. Kembali kasih. Hehe"

***

"Oke, pelajaran bapak hari ini adalah mengenai sejarah masuknya Hindu-Buddha ke Indonesia. Bapak akan bagi kelompok, ya," kata Pak Aji

Serentak murid menjawab "baik, pak."

"Baik, untuk kelompok pertama Reza, Ujang, Tya, dan Arabella."

Ya, ini menjadi kebahagiaan tersendiri bagiku.
Sepulang sekolah kami akhirnya berdiskusi akan mengerjakan tugas dimana.

"Mau dimana?" Tanya Reza

"Di rumah Tya aja gimana?" Ucap ujang

"Gue ngikut aja," jawab Reza

"Yaudah deh, kita di rumah Tya aja," ucapku

Setelah selesai berdiskusi akhirnya kami pergi menuju rumah Tia menggunakan kendaraan masing-masing.Namun, karena aku hari ini tidak membawa motor akhirnya aku ikut dengan Reza.

"Za, aku boleh nebeng, gak, nih?"

"Hmm, emang Lo gak bawa motor?"

"Enggak, makanya mau nebeng."

"Hmmm, yaudah naik."

Sepanjang jalan kita hanya diam saja tanpa sepatah kata, senyap. Akhirnya pada saat lampu merah aku ngajak ngobrol random.

"Emmm, Za, kok kamu pindah sekolah?"

"Gue ikut orang tua." Dia menjawab seperti biasa, simpel.

"Oh."

"Ya."

Pada akhirnya obrolan kita kembali berakhir.

***

"Assalamualaikum." Serentak kami mengucapkan salam kepada ibunya Tya, Bu Ratna.

"Waalaikumsalaam, eh, ada kalian. Mau kerja kelompok, ya?" Tanya Bu Ratna

"Iya, Bu."

"Oh, ayo masuk."

"Iya, Bu."

"Eh, ini siapa? Kok ibu baru lihat?" Bu Ratna melihat kepada Reza.

"Kenalin, Bu. Saya Reza siswa baru di SMA Kencana Biru."

"Oh, iya."

Kami pada akhirnya mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh. Ditemani secangkir susu coklat panas dan sepotong cupcake stroberi. Setelah semuanya selesai kami pun cepat-cepat pulang karena waktu sudah sore.

"Aku duluan, ya, takut gak ada angkot," ucapku.

"Udah sama gue aja." Tiba-tiba Reza mengatakan itu. Aneh

"Eh, ya—udah."

***

"Za, makasih, ya. Aku turun di sini aja."

"Gak akan gue anter sampe depan rumah, nih." Dia menjawab sambil menunjukan senyum tipisnya.

"Gak, gak usah. Papa aku kaya harimau. Kamu mau diterkam?" Candaku

"Heheh, yaudah gue pulang dulu, ya. Salam buat papa sama Mama lo."

"Iya, hati-hati, Za."

Pada akhirnya kami berpisah di persimpangan jalan. Aku berjalan menuju rumahku, begitu pula dengan Reza yang pergi menuju rumahnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 08, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ArabellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang