Blue Sky'02

63 4 0
                                    

"Yak! Jang Wonyoung. Kau bilang kau ingin menjadi langit biru itu kan?"

Aku hanya mengangguk mengiyakan ucapannya.

"Kau berhasil, bajingan! Kau membuat aku menjadi yakin untuk membencimu"

Aku ingin menangis, tapi. Apa daya ? Aku tak bisa.

"Tapi, kau tidak membuat aku bahagia. Dan aku membenci itu. AKU BENCI SAAT KAU INGIN MENJADI LANGIT ITU SIALAN"

Aku semakin tertunduk. Yuqi, maafkan aku.

Tubuh Yuqi merosot dengan cepat. Aku kaget, dan aku tak bisa berbuat apa-apa. Yuqi memeluk fotoku. Aku ingin memeluknya. Yuqi tembus.

"Kenapa kau pergi dengan cepat, Wonyoung-ah. Aku tak punya siapa-siapa disini"

Pecah sudah tangisku. Tak ada air mata melainkan rasa perih dihati. Ya, tepat 4 hari lalu. Aku meninggal dunia. Aku harus pergi. Mimpiku menjadi langit biru sudah tercapai. Saat ini, aku hanya arwah yang merasa bersalah telah meninggalkan perempuan manis, sahabatku ini.

"Aku belum bahagia. Kau harus tanggung jawab, Wonyoung-ah"

Ya, aku akan melakukannya.

"Kau tau? Aku benci langit biru saat kau pergi. Dulu, aku tidak peduli dengan mimpi mu menjadi langit biru."

Aku terdiam.

"Berbahagialah disana. Aku akan mencoba untuk bahagia. Aku tau, walaupun kau tak ada. Tapi--"

"Langit biru itu akan menjadi sahabat kita. Kau tau? Saat tak ada lagi yang sayang dengan kita, tak ada lagi teman baik yang ada untuk kita. Langit biru itu akan selalu menjadi teman kita"

Ucap kita berbarengan. Walaupun dunia kita berbeda.

"Yak ! Tenang lah disana. Aku akan belajar untuk merelakan mu!"

Yuqi kembali memeluk fotoku, lalu menyimpann kembali di tempat semula. Dan pergi menjauh dari pemakaman.

Aku menunduk. Tersenyum. Lalu menatap langit

'Bahagialah, Yuqi-ya. Aku selalu ada bersamamu'

Terakhir, aku melihat punggung itu menjauh dan menghilang. Bersamaan dengan tubuhku yang memudar. . .

Dan hilang seperti abu yang terbawa angin

E N D

❝ DEEP ❞  「ᴘʟᴏᴛ」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang