CHAPTER 2

55 12 13
                                    

Pagi hari yang sangat cerah bagi DEVANO. Dia segera mandi dan turun ke bawah untuk mendatangi kakek dan mamanya tercinta untuk sarapan pagi ini....
"Pagi mam, pagi kek" sapa Devano kepada mama dan kakeknya itu
"Pagi king" jawab mamanya ELI kepada Devano, yup mamanya memanggilnya menggunakan nama tengahnya dari DEVANO KING GUERERO.
"Pagi juga cucuku" jawab ROBERT kepada sang cucu.
Devano pun membalas dengan senyuman dan anggukan kepala sapaan balik dari mama dan kakeknya itu.
...
Setelah sarapan Devano mendatangi mamanya yang sedang duduk di sofa ruang tengah mansion itu sambil menonton tv
.
.
.
#DEVANO POV
Devano langsung duduk disamping mamanya.
"Mam"

"Hmm" jawab mama sambil fokus menonton acara di tv

"Apa mamam udah pernah bertemu dengan calonnya king?" Tanya Devano

"Sudah" jawab mamanya

"Hah, kapan?" Tanya Devano

"Ck, kamu tau kan kakek kamu sahabatan sama alm.kakeknya calon kamu itu udah lama, nah mamam sama mama dan papanya calon kamu itu juga sahabatan waktu SMA sampai sekarang. Jadi mamam udah kenal sama calon kamu itu dari dia kecil" jawab mamanya

"Kenapa mamam gak pernah ngajak king buat bisa ketemu sama calonnya king?" Tanya Devano

"Alm.nenek kamu yang ngelarang untuk memperkenalkan kamu lebih dulu kecalon kamu itu, jadi mamam sama kakek kamu cuman ngikutin perintah dari alm.nenek kamu aja king" ucap sang mama sambil mengelus kepala devano seperti mengelus kepala anak kecil padahal devano sekarang sudah berumur 26tahun

"Kenapa nenek melarang king untuk bertemu dengan calonnya king mam?" Lagi-lagi Devano bertanya kepada mamanya eli
"Itu karna sudah tradisi dari leluhur nenekmu king, lagipula calonmu itu juga belum tau jika kalian akan dijodohkan, dia akan tau nanti" jawab mamanya.

"Mam, dari dulu king hanya tau jika king akan dijodohkan, tapi king gak tau siapa nama perempuan itu" tanya Devano dengan polosnya. Elisabeth tertawa mendengar penuturan anaknya itu...

"Itu karna kamu gak pernah bertanya king" jawab mamanya sambil tertawa melihat Devano
"Namanya TASYA AGATHA" lanjut mamanya
Devano hanya tersenyum kikuk mendengarkan penuturan dari mamanya.
.
.
.
.

#TASYA AGATHA POV
pagi-pagi aku mendapatkan telpon dari bundaku tercinta aku langsung mengangkat telpon itu, kalau ngga sudah pasti aku akan diceramahi 7 hari 7 malam oleh bunda....
"Hallo bun" jawabku

"Hallo kenapa kamu gak pulang tadi malam hah? Kamu kelayapan sama kekasih mu itu lagi tadi malam? Sampai kamu gak pulang kerumah, malah tidur di apart kamu itu" tanya bundaku sekaligus mengomeliku

"Tadi malam tasya ada jadwal photoshoot sampe malam bun makanya gak bisa langsung pulang kerumah" jawabku berbohong padahal tadi malam aku jalan-jalan bersama ovi

"Ya sudah kalau gitu kamu cepat pulang kerumah dan kamu mulai sekarang tidur dirumah, mulai hari ini dan gak ada bantahan lagi sya" ucap bundaku

"Kok tumben bunda nyuruh TASYA buat nginep dirumah sampai kaya gini, emang ada apaan sih bun?" Tanyaku

"Hari ini ayah kamu ngadain acara makan malam sama sahabatnya alm.kakekmu" jawab bundaku

"Ooh, yasudah aku siap-siap dulu bun, Byee" aku langsung mematikan telfon itu secara sepihak dan langsung bersiap-siap untuk pulang kerumah.
.
.
Malam ini DEVANO sedang bersiap-siap untuk menghadiri makan malam di MANSION AGATHA, dia menggunakan tuxedo hitam bergaris-garis yang dibaluti kaos putih didalamnya, dia menyisir rambutnya dengan sangat rapih, Devano terlihat sangat berkharisma malam ini. Dia segera turun dari kamarnya karena sedari tadi mama dan kakeknya itu selalu memanggilnya.
Mereka langsung menuju ke MANSION tujuan mereka tersebut
.....
Setibanya DEVANO dan keluarganya itu di MANSION KELUARGA AGATHA mereka langsung disambut oleh keluarga AGATHA. Kakek Devano memperkenalkan Devano kepada keluarga AGATHA, padahal tanpa di perkenalkan juga Devano juga sudah kenal dengan keluarga itu karena Devano rekan kerja dengan AXEL AGATHA ayah dari TASYA AGATHA.
Devano dan keluarganya pun dipersilahkan untuk duduk.
Disaat mereka sudah duduk, AXEL AGATHA menyuruh istrinya DIANA AGATHA untuk memanggil putri semata wayang mereka itu
Setelah sepersekian menit mereka bercerita datanglah 2 orang yang ditunggu-tunggu dua keluarga besar itu. Mereka semua tersenyum melihatnya. Disana TASYA terlihat sangat cantik dengan balutan dresnya. Devano terpukau dengan pemandangan gadis yang berada didepannya itu.
setelah menyadari semuanya sudah berkumpul ROBERT KING GUERERO langsung memulai pembicaraanya.

"Jadi disini saya mau menyampaikan pesan dari alm.GILBERT AGATHA sahabat saya, Dan alm.istri saya sebelum mereka menghembukan nafas terakhirnya dia ingin saya menjodohkan cucu saya DEVANO dengan anak dari nak axel, bahkan pada saat itu nak axel juga mendengarkan apa yg dikatakan oleh almarhum tersebut" kata ROBERT kakek dari DEVANO.

Tasya? Dia sekarang sangat kaget mendengar kan apa yang dikatakan oleh kakeknya Devano dia ingin menangis karena dia sudah tau yang bakalan dijodohkan itu dia, karena sejak tadi mata semua orang yang berkumpul disitu semuanya hampir tertuju padanya.tasya sekuat tenaga menahan tangisannya, Karena dia gak mau memudarkan senyum yang ada diwajah ayahnya itu.

"Iya om, saya mendengarkan apa yang diucapkan ayah pada saat itu, saya sangat setuju dengan apa yang dikatakan ayah pada saat itu, apalagi calonnya tasya itu nak Devano" jawab axel dengan wajahnya yang terlihat sangat bahagia

"Tapi yah kita harus tanyakan pendapat kedua anak ini dulu" ucap DIANA kepada AXEL suaminya itu. Dan semua mata tertuju kepada DEVANO dan TASYA

"King, kamu setujukan?" Tanya Elisabeth sambil mengelus tangan putranya itu
"King setuju mam" jawab Devano
Elisbteh dan Roberth pun tersenyum mendengar jawaban Devano, sekarang mereka semua tertuju ke Tasya,

"Nak, kamu setuju kan? Selain ini kemauan dari alm.kakekmu ini juga kemauan ayah" ucap axel kepada putrinya itu.
Diana tau bahwa putrinya itu sedang bingung harus menjawab apa Diana pun mengelus tangan putrinya itu dan membisikkan sesuatu di telinga Tasya

"Apa yang kami lakukan ini yang terbaik untukmu nak, jangan kecewakan alm.kakek dan ayahmu" bisikan dari Diana untuk putrinya itu.

Tasya yang mendengar perkataan bundanya itu jadi ingat kalau ayahnya mempunyai riwayat penyakit jantung. Jadi Tasya sudah memantapkan jawabannya untuk menerima perjodohan ini demi keluarganya, didalam hati tasya, dia sangat sedih karena sudah mengkhianati kekasihnya ovi.

Semua orang disana masih setia menunggu jawaban dari Tasya
"Iya Tasya setuju yah" jawab Tasya dengan senyum yang dipaksakan.

Mereka merasa sangat bahagia akan jawaban dari anak cucu mereka itu. Mereka langsung melanjutkan acara makan malamnya sekaligus membicarakan soal pernikahan Devano dan Tasya yang akan dilaksanakan 1 minggu lagi.
.....
Yup itu sangat cepat untuk Devano dan Tasya tapi mereka gak bisa apa-apa mereka hanya mengikuti alur dari jalan hidup mereka saja.

ARTIFICIAL LOVE❤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang