°'NIGHTMARE'°

20 5 0
                                    

°'NIGHTMARE'°



{ h a p p y r e a d i n g 🥀 }

   
Bel pulang sekolah baru saja berlalu sejak lima belas menit yang lalu. Dan entah urusan apa tiba-tiba Reyhan mendapat panggilan dari ruang guru. Segera Reyhan berbelok ke arah ruang guru untuk memenuhi panggilan tersebut.

Tok tok tok

"Permisi.."

Ruang guru terlihat mulai sepi, beberapa guru mungkin sudah pulang lebih awal karena jam ajarannya telah kosong. Dengan kesopanan, Reyhan masih setia menunggu didepan pintu.

"Permisi.. Assalamualaikum."

"Eh, Reyhan? Mari masuk!"

Reyhan masuk kedalam ruangan tersebut dan berjalan menuju meja Bu Irma, walikelasnya.

"Ibu manggil saya?" tanyanya yang langsung duduk begitu saja dikursi yang disediakan.

"Iya, ada beberapa yang ibu ingin bicarakan."

Reyhan mengernyit. "Soal apa, Bu?"

"Begini, Reyhan. Kamu tahu, kan kalau pelaksanaan ujian akan dimulai dalam dua bulan yang akan datang."

"Iya, Bu. Terus masalahnya sama saya apa?"

Bu Irma menghela napas beratnya sebelum melanjutkan ucapannya. "Ya, Kamu sendiri sadarkan—"

"Permisi.." seseorang memutuskan ucapan Bu Irma. Bu Irma dan Reyhan sontak menoleh ke asal sumber suara, yaitu pintu masuk.

Betapa terkejutnya Reyhan ketika tahu siapa yang baru saja datang dan kini duduk di sampingnya.

"Nah, Reyhan. Ini Yasmin. Teman seangkatan kamu dengan peringkat pertama dari jurusannya. Dia anak yang jenius dan juga gak banyak tingkah." Bu Irma memperkenal Yasmin pada Reyhan. Sedangkan, lelaki itu hanya melirik sekilas dengan malas.

Ia masih ingat dengan kejadian tadi pagi yang membuat mood-nya langsung turun drastis.

"Nah, kamu sadar, kan Reyhan. Nilai kamu masih perlu dipertimbangkan. Apalagi dalam semester akhir-akhir ini, saya tahu kamu banyak membolos dan mengabaikan pelajaran."

"Kamu mau bagaimana dengan nilai kamu?!" sambung Bu Irma. Suaranya mulai naik oktaf menahan amarahnya.

"Yaudah, Bu. Nantinya, kan nilai saya ya milik saya. Saya yakin kok kalau saya bisa melewati ujian kenaikan nanti, yang penting saya, kan usaha." jawab Reyhan percaya diri.

Bu Rima melirik Yasmin sekilas. Lalu, menyunggingkan senyum tipisnya.

"Benar kamu akan usaha?"

"Ya iyalah, Bu."

"Dengan apa kamu akan berusaha?"

"Ya, Saya belajar giat, Bu."

"Memang kamu ngerti materinya? Kamu aja bolos terus!"" tanya Bu Rima yang membuat Reyhan berpikir dua kali.

Lah, iya ya. Boro-boro gue ngerti semua materinya. Satu pun aja gue gak ada yang ngerti. pikirnya.

"Hm?"

"Saya tanya teman-teman saya nanti, Bu." ujarnya masih mencari alasan.

"Mau nanya siapa? Reno? Ryan? Mereka semua aja adanya di kelas akhir! Gimana mau paham juga!"

Skakmat.

"Lagian emang kenapa, sih Bu? Ribet banget. Ujian nanti juga masih lama, kenapa mikir sekarang?!" elaknya.

•'SHIVVINES'•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang