°'STUDY STUDY STUDY!'°

19 3 2
                                    

°'STUDY STUDY STUDY!'°



{ h a p p y r e a d i n g 🥀 }

“Ingin terjauhi malah
semakin dekat.
takdir memang lucu.”

Jam pelajaran terakhir baru saja usai. Siswa-siswi mulai bergegas merapikan barang-barangnya untuk segera pulang.

Yasmin juga segera berkemas. Mengingat janjinya dengan Bu Irma tadi pagi untuk langsung menemuinya setelah pulang sekolah.

"Buru-buru banget, Min? Mau kemana?" Tanya Ashima yang masih merapikan letak kerudungnya.

"Iyaa, ada janji sama Bu Irma." Jawab Yasmin cepat.

"Lho? Bu Irma yang walikelas IPS 5 ?" timpal Lily menegaskan.

"He'um!"

"Ada apaan emang?" Tanya Ashima penasaran.

"Engga tau juga, makanya gue buru-buru,"

"Yah, padahal kita baru mau ngajak lo nongkrong sebentar!" unggah Lily dengan raut wajah kecewa.

"Yah, Sorry ya. Gue gabisa join dulu deh," sesal Yasmin juga.

"Udah, gapapa kali guys. Siapa tau emang ada yang penting dari Bu Irma. Nanti, kan bisa kapan-kapan." jelas Natasya menenangkan yang dibalas senyuman oleh yang lainnya.

"Yaudah, kalo gitu gue duluan yaa! Byee!" Pamit Yasmin berlari keluar kelas.

Ia langsung turun ke lantai bawah menuju gedung utama. Tempat dimana segala ruang ada disana.

Tak memakan waktu lama, Yasmin sampai di depan pintu ruang guru.

"Permisi,"

Sontak semua guru yang ada didalam menengok ke arahnya. Dirinya mengucapkan salam terlebih dahulu lalu masuk menghampiri Bu Irma.

"Permisi, Bu. Jadi gimana ya?" Tanyanya sopan yang disambut senyuman ramah oleh wanita paruh baya ini.

"Nah, Yasmin! Nanti kita mulai ngajar privatnya ya!" Ucap Bu Irma dengan tandas.

Yasmij mengernyit. Bukannya perjanjiannya minggu depan?
"Sekarang Bu? Bukannya—"

"Iya, gajadi minggu depan. Ayahnya Reyhan yang bilang langsung sekarang. Yaudah, ayo kita berangkat!" ajak Bu Irma yang telah selesai membereskan beberapa barangnya dimeja. Lalu menarik Yasmin keluar ruangan.
Keduanya jalan bersisian seperti layaknya ibu dan anak.

"Tapi Bu, kita mau belajarnya dimana?" Tanya Yasmin to the point.

"Di cafe deket sini. Si Reyhan sendiri yang minta disana, sih." jawab Bu Irma ramah.

Yasmin mengangguk tanda mengerti. Memang kafe depan sekolah adalah tempat paling strategis untuk belajar. Karena suasananya yang tenang dengan alunan musik pelan.

                             🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️

Sejujurnya Yasmin masih takut untuk bertemu Reyhan. Semenjak kejadian yang menimpanya beberapa hari lalu, membuat hidupnya semakin terbelenggu kesulitan.

Ancaman Reyhan yang akan membuat hidupnya tidak tenang terus terngiang di kepalanya. Memikirkan hal apa yang akan terjadi padanya. Ternyata, disatukan untuk mengajar privatnya juga sudah membuat hidupnya jauh dari tenang.

Yasmin bukan gadis yang introvert ataupun suka menyendiri. Ia hanya susah bergaul dengan orang baru. Padahal kalau sudah mengenal bagaimana Yasmin, orang akan menggelengkan kepala melihat tingkah Yasmin. Makanya untuk mengajar orang baru seperti ini dirinya cukup tegang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

•'SHIVVINES'•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang