1. Kondisi Kelas

39 6 6
                                    

Cieee nungguin..



***

Aku adalah seorang fangirl!

'Fangirling is my life' itulah motto ku.

Aku rasa semua cewek mempunyai idola nya masing-masing, entah itu dari luar maupun dalam negeri sendiri. Tentu, semua orang berhak mengidolakan siapapun, tanpa harus merendahkan idola orang lain.

Membenarkan letak kacamataku yang sedikit melorot, hingga menganggu obsidian yang sedang ku pandang. Aku mengulum senyum bahagia ketika menatap barang yang ada ditanganku.

"Omegattttt, pacar-pacar aku, akhirnya kamu aku milikin juga." Ucapku sembari menatap sebuah gantungan kunci yang bergambar delapan anak laki-laki.

"Ya ampun Chanyeollllll

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ya ampun Chanyeollllll.. ganteng banget sihhh."

Yep! Fandom aku EXOL, bias sekaligus merangkap menjadi pacarku di EXO yaitu Chanyeol. Salam kenal buat kalian yang juga sama dengan fandomku, tapi fandom lain juga, salam kenal ya.

Seakan dunia milik berdua, ya meskipun berdua dalam artian aku dengan sang foto, membuat diriku lupa akan sesuatu.

Menunggu titisan setan!

"Buruan Bee, nanti kita telat elahh."

Aku berdecak kesal, bagaimana tidak? Hampir setengah jam aku nungguin teman ku itu. Tunggu tunggu, teman? What? Dia itu hanya titisan setan yang menyerupai manusia, yang dengan enak-enaknya berteman denganku hingga akrab begini.

"Sabar anjir, lagi ngikat tali sepatu nih." Jawab Baity yang muncul dari balik pintu rumahnya, kemudian mengikat tali sepatunya di teras.

Sabar.. sabar, orang sabar di sayang bias. Setelah menunggu, kami berdua segera cus pergi ke sekolah. Rumah kami berdua lumayan dekat, makanya berangkat bareng.

Diperjalanan, kami bercakap-cakap random.

"Lo ikut lomba apa Tul?" Tanya Baity

Oh iya, beberapa hari lagi disekolahan ku akan mengadakan berbagai macam lomba memperingati tujuh belas Agustus. Jadi, setiap kelas harus mengirimkan murid-muridnya sebagai peserta lomba. Lomba kebersihan kelas ada juga, makanya kemarin kami berdiskusi mengenai kelas.

"Ga ikut apa-apa." Jawabku seadanya.

"Kenapa?"

"Gue cuman mau jadi penonton setia aja," kataku jujur, kemudian aku balik bertanya, "lo sendiri?"

"Ga tau, belum dipilih juga kan siapa-siapa aja yang ikut lomba."

Aku hanya mengangguk, mengiyakan omongannya. Ada sedikit heran juga dengan kelas ku ini, kelas lain sudah asik siap dengan persiapan dan segala macam, lah kelas kami? Jangan kan persiapan lomba, kelas aja berdebu entah berapa centi tebalnya, tidak ada yang mau membersihkan. Sapu dan teman-temannya entah hilang pergi kemana. Tanaman hidup yang ada di atas lemari sudah layu tidak bernyawa. Bahkan, rak sepatu aja rusak dapatnya dengan kelas kami.

Delapan DebestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang