Bagian 2

85 34 22
                                    

                "Terkadang kita harus sedikit berbohong demi membuat orang terdekat kita bahagia"
~Althea Retno Ayu.


Seorang gadis berjalan layaknya model yang selalu menjadi sorotan para siswa/siswi setiap harinya, bahkan kecantikan gadis itu selalu dipuja-puja dan diinginkan banyak orang, termasuk thea terkadang ia iri pada sahabatnya ini tak pernah ada kata minus sedikitpun Dimata orang lain.

Siapa yang tidak mengenal sosok gadis bernama Rembulan yang merupakan wakil ketua osis dan the Queen SMA Garuda,  keramahan dan kebaikannya selalu jadi bahan pujian bagi para guru untuk membandingkan dengan sosok Thea si gadis bandel itu.

Rembulan kinara, dia lahir dari pasangan yang sangat harmonis memiliki keluarga yang lengkap dan ayahnya seorang ceo diperusahaan terkenal dijakarta, ibunya yang memiliki butik pelanggannya dari luar kota bahkan di luar negeri, ia sangat bersyukur dengan keadaan keluarganya. Rembulan orang yang tak pernah lelah menegur kelakuan Thea, baginya Thea adalah seorang adik yang selalu ia sayangi, meskipun dia tak sadar selalu membuatnya terluka.

"Bolos lagi kan?kamu tuh bandel banget tau ga." kata Rembulan.

"Gue kagak paham bahasanya ulan." frustasinya sambil menggaruk kepala yang tidak gatal.

"Makanya jangan bolos nanti kalo kamu misalnya pergi ke jepang, kamu mau ngomong bahasa apa?sunda?Indonesia?Jawa?emang mereka ngerti?" pertanyaan Rembulan bertubi-tubi.

"Ya kali gue ngomong bahasa Jawa,  beuki lieur lan." dengan logat sundanya.

"Harusnya kamu bisa tuh bahasa Jawa." usul Rembulan sambil tertawa.

"Ko gitu?" tanya Thea kebingungan.

"Ya iyah lah nama kamu tuh Althea Retno Ayu udah jelas-jelas Jawa banget ya." jawab Rembulan dengan menekankan dibagian namanya.

"Iyah yah, apa gue keturunan Jawa?tapi dari siapa coba?" Thea mengerutkan dahinya.

"Nyokap atu bokap lo mungkin."

"Bokap gue mah mana mungkin, bahasa Sunda juga suka ga nyambung bikin lieur pokonya mah." ujar Thea tertawa membayangkan ayahnya ngomong bahasa Sunda.

"Dosa woi ngetawain orang tua, kena azab kamu nanti." kata Rembulan sambil mengibaskan rambut panjangnya ke wajah Thea.

"Ishh rambut lo bau." Thea menutup hidungnya.

"Bau bau tuh ketekmu yang bau." ucap seseorang mencubit pipi chubby Thea dengan greget.

"Awws..sakit baskoro." ringisnya sambil mengacak-acak rambut cowo itu.

Seseorang itu bernama Bagaskara Pradipta mahendara atau dikenal Bagas yang terkenal genit, ia menginjak ke 17 tahun umurnya, Bagas merupakan kapten basket di SMA Garuda setiap sore dia rutin lakukan itu bersama Thea si gadis bandel yang dimanja oleh ibunya. Dia memiliki ibu yang sangat baik bernama Lusilawati seorang wanita yang mempunyai wajah manis serta berhati lembut.

"Bukit yu nanti malam." ajak Bagas diangguki oleh Rembulan.

"Ga sabar aku lihat bulan semoga malam ini cerah yah." tersenyum penuh arti kepada Bagas

"Lihat bintang plus lihat kamu." goda Bagas pada gadis dihadapannya.

"Apaan sih kamu Bas." kata Rembulan tersenyum malu.

"Emang benar kamu itu bulan dan aku bintang sama-sama hadir untuk menyempurnakan indahnya malam, iyakan thea?" tanya baskara pada gadis yang sedang terdiam.

About AltheaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang