ALMORT - Chapter 1

2.9K 225 15
                                    

°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


°

°

°

°

°

°

Lampu kecoklatan yang menerangi bar berpendar redup. Ditemani segelas long island iced tea yang nyaris tandas di tangan, seorang wanita cantik memanggil seorang pelayan yang lewat di depannya bersama nampan kayu di dada.

"Tuangkan aku anggur"

Pelayan pria itu dengan kikuknya berjalan mendekat dan berlutut di samping meja kaca berkaki rendah, tepat di depan wanita cantik yang tadi memanggilnya.

Tangannya bergerak canggung membuka penyumbat botol. Sesekali melirik ke arah samping tepat ke arah bartender yang sibuk berbincang dengan seorang pria di sana.

Setelah penyumbat terbuka, pelayan pria yang masih sesekali curi pandang ke arah bartender mulai menuang anggur berjenis rose wine ke dalam gelas berkaki tinggi di atas meja.

Segala gerak gerik kikuk dan canggung sang pelayan berhasil menarik perhatian wanita cantik itu yang sejak kedatangannya ke bar terus mengamati sang pelayan yang berjalan mondar-mandir di depan meja bartender.

Kenapa terlihat sibuk sekali?

Bar baru dibuka 2 jam lagi, tak ada pelanggan yang memenuhi bar di jam ini.

Hanya ada satu pelanggan istimewa sekarang. Dan itulah mengapa pemilik bar hanya menyuruh satu bawahannya untuk datang lebih awal.

Wanita cantik yang sibuk memainkan bongkahan es di dalam gelas cocktail miliknya hampir tertawa saat mendapati sang pelayan menuangkan anggur hingga penuh ke dalam gelas berkaki tinggi.

Persis seperti menuangkan susu.

Hanya tersisa satu senti sebelum menyentuh bibir gelas.

Siapa yang akan minum anggur seperti itu?

Amatir.

Hanya kata itu yang terlintas di benak sang wanita cantik yang kini menenggak habis long island iced tea miliknya.

Tidak, tidak hanya amatir. Itu bahkan lebih buruk daripada itu.

Tak berpengalaman. Terlihat dari bagaimana gerakan tangan sang pria yang nampak kaku dan kebingungan saat berhadapan dengan botol anggur.

Para pekerja dimanapun mereka bekerja pasti diajarkan hal-hal mendasar sebelum mulai bekerja di hari pertama mereka.

Mustahil pelayan pria di depannya tak tahu bagaimana seharusnya menuangkan anggur bukan?

ALMORT | Nomin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang