Chapter 2

32 13 6
                                    

Happy reading ❤

"Dari mana aja lo?" Tanya perempuan berambut sebahu kepada temannya  yang baru saja memasuki kelas dan menduduki kursinya itu.

"Umm dari toilet kan tadi gue bilang?" Jawab perempuan itu dengan santainya.

"Dari toilet lo bilang? Kok lama? Biasa nya juga lo ketoilet ga lama gini." Jawab teman nya satu lagi.

"Ck iyaiya tadi gue di cegat sama Dino, buat bicarain masalah hubungan kami." Jawabnya dengan nada malas.

"Ya ampun shia shia, terus gimana? Lo sama dia gimana? Masih aman kan?" Tanya perempuan itu tidak santai, membuat sia jengah dan memutar bola matanya. Dia adalah Anindira Maheswari sering di panggil Dira cewek cerewetnya minta ampun, tapi dia juga baik. Dia juga punya pacar, kenapa pacarnya bisa betah ya sama dia yang cerewet nya nauzubillah. Eh tapi katanya kalo sama pacarnya dia ga cerewet dia malah banyak diem. Munak emang.

"Ya mau gimana? Gue udah bosan sama dia dir, asli ga bohong." Jawabnya dengan santai, lalu menelungkup kan kepala nya di atas meja.

Shia. Edera Leta Leteshia, gadis cantik menawan yang mampu memikat para kaum Adam. Pintar, cantik, terkenal fuck girl karena suka Gonta ganti pacar. Padahal menurutnya bukan kemauan nya untuk menggonta-ganti pacar, itu kemauan para laki-laki yang memintanya menjadi pacar mereka. Sebagai cewek yang baik ya dia ikuti saja, jika sudah bosan barulah dia yang mengakhirinya.Jahat memang. Dia pacaran juga bukan karena harta, toh dia juga bisa membeli apa pun yang ia mau menggunakan uangnya sendiri.

"Eh iya ini tugas yang Bu Jamilah kasih, katanya pelajaran dia harus udah selesai." Ujar teman nya satu lagi.

"Makasih ya Ra, gue sampe lupa kalo tadi Bu Jamilah masuk, berarti bel
istirahat belum bunyi kan?" Tanya nya yang hanya dapat anggukan dari teman-teman nya. Ra, alias Kyra queenshia. Gadis cantik, baik, lembut luar dalem, terus juga dia baperan. Di bentak dikit langsung matanya berair. Lebay memang, tapi itu lah sisi dari Kyra gadis lembut juga baperan.

Tak lama kemudian... Tringggg

"Nah panjang umur tuh bel, akhirnya bunyi jugaa, cus lah ke kantin kita laper gue nih." Ajak Dira yang hanya di angguki teman-temannya.

"Rapihin meja lo dulu." Ujar Vani. Ya Vania Keisya, perempuan cuek nan dingin irit bicara, dia juga bisa jaga diri sama orang jahat. Dia juga ga suka kotor, makanya dia yang paling sering nyuruh temen-temennya buat rapihin meja sebelum keluar kelas .

"Ehe iyaa Van iyaa." Ujar Dira cengengesan.
Setelah selesai Dira merapikan meja nya mereka pun keluar menuju kantin.

Tapi belum sampai ke kantin tiba-tiba ada seorang cowok yang mencegah mereka untuk berhenti.

"Ets bentar dulu, shi aku mau bicara sama kamu." Ucap cowok itu kepada shia.

"Apalagi? Gue sama lo kan udah putus no." Jawabnya dengan malas. "Ga ga aku ga mau putus sama kamu shi, aku masih sayang sama kamu." Mendengar ucapannya itu membuat shia terkekeh.

"Udala kita..." Belum siap dia menyelesaikan kata-katanya, Vani memotongnya.

"Siapin masalah lo baru ke kantin gabung sama kita." Ucapnya lalu mengisyaratkan kepada Dira dan kyra untuk ikut bersamanya menuju kantin dan meninggalkan shia dan dino berdua.

"Apalgi sih Din, Lo kan tau gue gimana. Gue udah bosen sama lo makanya gue minta putus. Gue capek Din." Ucapnya dengan mata tajam. 

"Tapi shi aku masih sayang kamu shi, ayolah." Ucapnya memohon sambil ingin mengamit tangan shia yang langsung di tepis oleh shia.

"Kalo gue bilang nggak ya nggak, gak usah maksa deh lo. Mantan-mantan gue yang lain aja fine fine aja putus sama gue. Gak usah lebay deh loh." Ujarnya pedas lalu pergi meninggalkan Dino yang hanya menatap punggung shia dengan tatapan sendu.

Ya Dino memang masih ingin bersama shia, masih ingin menemaninya. Tapi apa boleh buat.

×××

Dilain tempat.

"Woi gal ngelamunin apa lo nih dari tadi, sampe makanan ga di makan-makan dari tadi." Ujar Andre memukul kepala belakang Galen yang membuat lelaki itu tersentak.

"Anjir lo,gak usah sambil mukul bisa kan? Sialan emang." Ujar Galen sambil mengusap kepala belakang nya yang habis dipukul oleh Andre . Gak sopan memang.

"Hehe ampun, abisnya Lo melamun terus sih, sampe makan kagak di makanan dari tadi mending buat gue aja kalo Lo gak mau gal." Ujar nya yang dapat tonyoran dari Raden.

"Lah itu mah mauan Lo doang jir." Ucapnya sambil geleng-geleng.
"Enak aja lo, beli lah lo sendiri sana sebelum bel bunyi ntar keburu rame bege." Ujarnya sambil mendorong tubuh Andre yang ada di sebelah nya.

Tringggg

"Panjang umur noh bel bunyi kan, gue caw dulu lah mau beli tu batagor." Ujar Andre langsung pergi ke stand batagor.

"Gue ke kelas dulu." Ujar Brian membuat teman-teman nya menoleh dan mengangguk mengiyakan.

Ya begitulah Brian selalu ke kelas ketika bel istirahat berbunyi, ntah alasannya apa pun tak ada yang tau. Yap mereka memang sering ke kantin sebelum bel istirahat berbunyi. Memang sih Brian sering bawa bekal, kalo memang mereka bisa keluar kelas sebelum bel bunyi ya dia ikut temen-temen nya ke kantin dan makan bekal nya di kantin. Kalo gaa bisa keluar kelas sebelum bel bunyi yaa Brian bakal makan bekalnya itu di kelas. Ntah lah ga paham juga dia kenapa, tidak ada yang berani bertanya kepadanya.

Tak lama Brian pergi, mata Galen menangkap perempuan yang tadi tidak sengaja menabrak Zafran menuju meja yang berisi teman-temannya mungkin.

"Eh cewek itu yang tadi gak sengaja nabrak Lo kan zaf?" Ujar Galen menunjuk perempuan yang ia maksud. "He'em." Ujar nyaa singkat karena ia memang sedang makan.

"Kenapa gal? Lo naksir? Tapi hati-hati aja sih." Ujar Raden membuat alis Galen tertaut bingung.

"Itu lah namanya shia,dia dikenal fuck girl, ntah berapa cowok yang dia putusin seenak dia, tapi emang sih dia cantik jadi gak masalah." Ujar Zafran menjelaskan karena ia paham jika Galen tidak mengerti yang di maksud Raden tadi.

Galen pun mengangguk. "Ohh ye sapa juga yang suka sama dia." Ujar Galen membuat Raden dan Zafran terkekeh.

"Hati-hati lo ngomong gitu yang ada akhirnya Lo suka sama dia, Lo jatuh cinta sama dia, kek di novel novel gitu haha." Ujar Raden sambil tertawa. "Nah bener tuhh kata raden. Jangan-jangan dari tadi Lo melamun mikirin cewek itu?" Ujar Zafran ikut menimpali.
"Apasih gajelas." Ujar Galen malas, meladeni mereka berdua emang aneh.

×××

Shia pun memasuki kantin dan menuju ke meja teman-temannya.
"Gimana? Udah kelar?" Tanya Kyra yang berada di samping Vani. Shia pun hanya mengangguk sebagai respon.
"Kalian mau pesan apa? Biar gue aja yang mesenin." Ujar Dira menawarkan diri untuk memesan makanan.

"Samain aja lah yang biasa dir biar Lo gak ribet ngantri-ngantri, airnya juga di tempat yang sama aja." Ujar Kyra mewakili teman-temannya.

"Oke deh tunggu ye." Ujar Dira langsung menuju ke stand makanan yang hendak di pesan.

Tak lama kemudian Dira datang, tapi ia tidak sendiri. Di samping nya ada laki-laki bertubuh lumayan besar yang membawakan nampan makanan mereka semua. Ya itu dia pacar nya Dira. Hal itu membuat ketiga teman nya terkejut.
" Eh kok lo bisa sama Dira?" Tanya Shia mewakili teman-temannya.

Ahaha gantung lagi yeu? Penasarn gak laki-laki itu siapa? Maapin dehh. Jangan lupa vote dan komen yaa. Jangan lupa ajak juga temen-temen kalian buat baca cerita ini. Spam next lah ayo, jangan sider ajaa😙 Tinggalin jejak kalian biar aku tau. Hehe

Kira-kira yang cocok jadi visual mereka siapa? Kasih saran dong. Jangan lupa ya tinggalin jejak kalian.
Sampai jumpa di next chapter ✋❤️

ShiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang