Prolog

74 18 17
                                    

"ke..kenapa kamu lakuin ini gal?" Ucap perempuan bersurai panjang pirang itu. Air mata nyaa sudah ingin mengalir tapi ia tahan bagaimanapun caranya agar air mata itu tidak lolos dari pelupuk matanya. "Kenapa? Kenapa apanya Shi? Dari awal kita deket kan gue udah bilang kalo Lo sama gue itu ga ada hubungan apa apa selain TEMEN. Lo nya aja tuh yang terlalu baper sama gue, cih." Ucapan laki-laki itu mampu membuat shia tertohok, hati nya terluka saat mendengar kata shia dari mulutnya, hatinya sakit ketika mendengar kata TEMEN .Yang terucap dari mulut cowok itu. "Dan...dan lo san maksud lo apa nusuk gue dari belakang gini san? Lo orang yang paling gue percaya dari temen-temen gue yang lain, gue ga nyangka san lo sejahat ini. Kenapa Lo ga bilang aja kalo Lo suka sama Galen san?." Hancur sudah pertahanannya yang sedari tadi ia tahan. Air mata itu mengalir deras di pipinya. Ia kecewa, ia sakit kepercayaan nyaa telah di hancurkan oleh orang yang dia anggap baik selama ini. Orang yang di sebut pun melepaskan tangannya dari genggaman sang cowok. Ia mendekat dan berkata " Shia.. shia Lo ga denger apa yang Galen bilang tadi? Lo sama dia itu ga ada hubungan apa-apa jadi terserah dia lah mau jalan sama siapa aja terutama sama gue. Oh yaa gue emang udah lama suka sama si Glen, dan waktu Lo cerita ke gue kalo lo sama Galen lagi kelai, gue ambil kesempatan buat deketin dia dan bingo.. dia akhirnya luluh sama gue, dan juga Lo ga ada apa-apanya di banding gue shia Lo ga pinter sih." Di kalimat terakhir sengaja ia pelankan dan hanya dia dan shia yang mendengar nya. Ucapnya menampilkan senyum yang menurut shia sangat menyebalkan. Shia ingin sekali menjambak rambut perempuan sialan itu. "Udah laa yuk kita pulang aja san, ngapain ngeladenin orang yang suka nya bohong." Tangan galen menarik tangan Sandra dan segera meninggalkan tempat itu. Serta meninggalkan shia yang terisak. "Gal kenapa kamu ga mau dengar penjelasan aku dulu sih gal, kamu itu salah paham gal hiks..." Tapi semuanya terlambat Galen tidak lagi dapat mendengar suaranya karena dia sudah jauh dari tempat shia berada.

Lagi, hari ini untuk kesekian kalinya shia merasakan pahitnya cinta. Cinta? Apa ini yang di namakan cinta? Rasa yang hanya dirasakan oleh satu orang saja? Dan mulai hari ini juga shia berjanji pada dirinya untuk tidak terlalu percaya pada orang-orang. Sekalipun mereka orang terdekatnya.

Disini cerita Edara Leta Leteshia akan dimulai. Tentang kisah-kisah kelabu, kisah-kisah menyakitkan akan dimulai. Jangan berhenti disini jika kamu ingin melihat shia bahagia. Tetap disini temani dia.

Terima kasih buat kalian yang baca cerita ini, aku harap kalian mau nungguin cerita nya sampe selesai yaa, temani aku dan shia yaa. Jangan lupa vote, coment dan share ke temen-temen kalian juga yaaa, ajak mereka juga buat temenin shia.mohon bantuannya kalian, ini cerita pertamaku jadi kalo ada yang kurang mohon di bimbing, ato comen aja insyaallah aku bakal siap terima komen kalian. Aku sayang kalian♥️♥️
Siap menuju chapter 1?

ShiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang