III.

1.3K 155 1
                                    

" Pi. Gabisa kaya gitu dong pi, namanya aku ga profesional " balas gue gamau kalah.

" Kamu baru ngelahirin sebulan yang lalu mi, udah mau pergi pergi aja? Terus yang jaga esa nanti siapa? " tanya chanyeol, suara nya pelan dan halus tapi tatapannya tajam.

" Ya aku bawa pi, cuman dua hari aja "

" Dua hari kamu bilang mi? Mi kamu bisa mikir sehat ga sih? "
- Esa masih bayi, rentan banget sakit. Kamu jaga esa sendirian dirumah aja repot, gimana nanti disana? Kamu pikir aku bakal izinin? " jawab chanyeol, dia duduk di kursi meja makan sebelah gue.

" Tapi ini demi bisnis aku chanyeol " sambung gue, gue ga siap kalau bisnis gue disaingin online shop lainnya.

" Mi, Kamu ga kerja aja aku bakal tetap setia sama kamu. Kita sekarang udah punya esa mi, aku cuma mau kamu fokus sama esa dan aku. Kalau pun kamu memang mau punya bisnis online shop itu berarti sampingan. Ngurus itu kalau kamu ngerasa bosan bukan malah jadi tujuan utama kamu. "

" Pi "

" Aku masih sanggup biayain kalian berdua, bahkan nanti kalau esa udah punya anak. "

" Kamu ga ngerti pi, " chanyeol ngangguk pelan terus senyum dan buang nafas kecil

" Apa yang aku ga ngerti mi? Coba kamu jelasin biar kita lurusin. Aku juga lagi belajar jadi suami dan ayah yang baik buat kamu sama esa, jadi kamu bilang aja mi. "

- Apa yang aku ga ngerti? " sambung chanyeol.

" Aku cuman ga mau jadi ibu rumah tangga biasa, "

" Jadi ibu rumah tangga itu ga biasa mi, itu luar biasa. Kamu hebat, dan aku ga butuh pengakuan orang lain "

Gue nunduk, gue sadar gue salah. Gue nutup mata, mikirin betapa sabarnya chanyeol ke gue dan betapa dewasanya dia.

" Pi "

" Mi, please. Apa perlu aku aja yang ke china? Kamu sama esa disini. Biar aku yang check produk langsung ke sana "

Denger pernyataan chanyeol lagi gue makin mau nangis, gue gatau kenapa gue sebodoh ini.

" Pi maaf, "

- Aku cuman terlalu nafsu untuk bersaingin di dunia bisnis aku pi. Sampai aku lupa kalau aku punya tanggung jawab yang bahkan jauh lebih besar. Kamu dan esa. " balas gue,

Gue bangun, gue meluk chanyeol dan nyium dia. Chanyeol juga berdiri tapi ga bisa balas pelukan gue karena lagi nimang esa.

" Udah mi gapapa. Aku lapar mi, kamu masakin aku nasi telur dadar dong mi " suruh chanyeol.

" Telur dadar? " ulang gue,

" Iya gapapa mi, kamu bilang kan kamu masih sering cape berdiri lama. Jadi masak telur dadar aja biar cepet. "

Gue lagi lagi tersentuh, kenapa suami gue sebaik ini.

" Aku gorengin ikan ya "

' Huee Huee Huee '  Esa nangis, dan gue yakin pasti karena dia haus.

" Mi, esa haus kayanya. Kamu asiin dia dulu deh, biar aku aja yang masak " gue ngangguk, gue juga lagi rada males masak.

MAMA MUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang