Bagian 2

3 0 0
                                    

"YOLA"
"Eh, Rey! Mau ke kantin ya? Tunggu tunggu", teriak Yola pada Rey yang ada di depan pintu kelasnya.

Rey adalah sahabat Yola dari mereka masih sangat kecil. Rumah mereka bersebelahan dan orang tua mereka juga saling mengenal satu sama lain. Banyak yang mengira mereka pacaran, namun kenyataannya mereka hanya sepasang sahabat.

"Temen-temen, gue ke Rey ya! Selamat makan", pamit Yola pada teman-temannya. Lalu dia menghampiri Rey dan berjalan menuju kantin.
"Habis pelajaran apa lo Rey?", tanya Yola pada Rey.
"Oh tadi gue Fisika. Susah banget gila.", jawab Rey. Yola hanya ber-oh saja.

Mereka sampai di kantin dan memesan makanan. Teman-teman Yola yang lain? Mereka di kelas. Setiap istirahat Yola selalu makan di kantin dengan Rey. Dan teman-teman Yola yang lain tidak masalah akan hal itu. Karena mereka tau, Rey adalah orang yang paling dekat dengan Yola.

"Em.. Rey, lo tau kan ada murid baru kelas XI?", tanya Yola dengan suara pelan.

"Iya, namanya Victor", jawab Rey singkat.

"Lah tau darimana lo?", tanya Yola heran.

"Banyak yang ngomongin dia kok. Gue kira lo udah tau"

"Belum, gue tadi juga denger dari si Gea"

"Emang kenapa nanyain dia? Ganteng ya?", goda Rey.

"Enggak! Gue aja belum liat orangnya", bantah Yola sambil mengerucutkan bibirnya. Rey selalu gemas dengan sikap Yola saat dia kesal dengan godaan yang dilontarkannya.

"Lucu"

"Hah siapa? Kaka kelas itu?", tanya Yola kebingungan

"Lu"

"Hah? Kok gue?", Yola bingung.

"Ah tau ah! Kepolosan sih lo", jawab Rey sambil melanjutkan makan siangnya.

***

Kriinngg....
Bel tanda usainya kegiatan belajar mengajar dibunyikan. Siswa/i dalam kelas kegirangan.

"Eh Crystall, kamu pulang bareng aku kan?", tanya Joy pada Crystall.

"Iya, Joy", jawab Crystall sambil menyunggingkan senyumnya.

"Bucin.. bucin..", sindir Anna. Anna memang sering menggoda mereka. Hal itu menjadi favoritnya. Dia sangat hobi menjaili teman-teman yang lain. Dia sering mencoret buku orang lain dengan sengaja, membuka tali sepatu Yola, Aldo, dan lain-lain. Emang tuh anak gak pernah berhenti jailin orang.

"Nah, tuh si Rey udah nungguin la", kata Hana pada Yola.

"Yaudah gue duluan ya", pamit Yola. Dia berjalan menghampiri Rey.

"Lama banget sih, curhat mulu ya lo", protes Rey.

"Ih yaudah sih! Gue kan lagi beres-beres", marah Yola lagi.

Rey hanya tertawa mendengar gerutuan sahabatnya itu. Jika kalian bertanya, sebenarnya Rey suka pada Yola ya? Atau sebaliknya?

Rey memang suka pada Yola dari dulu. Namun, Rey tidak pernah memberitahu siapa pun. Dia mendukung Yola siapapun orang yang Yola sukai. Memang sakit, tapi Yola memang tidak pernah peka dan suka padanya. Jadi, mau bagaimana lagi?

Dengan Yola perhatian padanya, sudah lebih dari cukup bagi Rey.

"Eh Rey, ada apa tuh rame-rame?", tanya Yola sambil menjinjit. "Oh, itu si Victor di kerubunin cewek-cewek", jawab Rey dengan santai.

"Ih kok gue gak keliatan sih! Lo mah enak Rey, tinggi kayak tiang"

"Mau gue angkat biar keliatan?", tanya Rey dengan menaikkan sebelah alisnya.

"Gak lah gila!"

Rey hanya tersenyum dengan hal itu. Sesaat kemudian, kerumunan itu mulai reda. Para kaum hawa yang ada disitu menepi dan pergi setelah meminta tanda tangan Victor. Memang rada aneh. Ngapain coba minta tanda tangan kaka kelas baru? Kenal juga enggak.

Victor pun mengambil ranselnya dan pergi melewati Yola dengan muka sebal. Saat itu, Yola bisa melihat wajah Victor. Dan dia tidak berkedip sama sekali.

"Woi la, sadar napa. Liatin dia mulu. Ayo!", ajak Rey sambil menarik tangan Yola. "E..eh i..iya."

Ya, tentu Rey cemburu. Dia pikir setelah cowok yang Yola sukai pergi, dia bisa mendapatkan Yola. Maka dari itu dia harus membuat Yola dan Victor menjaga jarak. Dengan gerak-gerik Yola barusan, Rey jadi takut Yola suka pada Victor.

***

"Makasih ya Rey. Eh btw, besok gue pulang bareng mama, jadi lo langsung pulang aja ya", jelas Yola.

"Ohh gitu, oke"

Yola masuk ke dalam rumah, dan mendapati mama nya di teras depan.
"Eh Yola udah pulang, mama mau pergi bentar ya ke rumah temen mama", jelas mama Yola.

"Oke ma", jawab Yola singkat. Dia malas jika mamanya pergi. Itu berarti, dia harus menjaga adik-adiknya. Dia punya kakak, tapi kakanya itu selalu sibuk belajar walau besok tidak ada ulangan sama sekali. Beda dengan Yola. Dia lebih suka nonton TV, dan berbicara dengan Anna dan Hana melalui telponnya.

Yola kemudian masuk ke dalam rumah setelah mama nya pergi. Dia ganti baju dan makan siang. Setelah itu dia menemani adik-adiknya hingga tertidur pulas.

"Hadeuh, akhirnya pada tidur. Ngapain ya gue. PR B.Indo nanti aja lah."

Ting..tong.. bel rumah Yola berbunyi. Aduh nih siang-siang siapa sih yang dateng? Gue kan mau nonton, kata Yola dalam hati.

"Ya, sebentar!", Yola lalu membuka pintu. Dan ternyata itu adalah Anna dan Hana. Tumben nih anak dateng siang-siang begini, gumam Yola.

"Eh la, gue harus cerita ini sama lo. Penting banget", ucap Hana dengan muka serius.

Setelah Anna dan Hana dipersilahkan masuk, Yola menyiapkan makanan dan minuman ringan untuk mereka berdua. Mereka lalu duduk di karpet berwarna pastel di kamar Yola.

"Nah han, lo mau cerita apa?", tanya Yola penasaran.

My MistakeWhere stories live. Discover now