Part 3

142 16 20
                                    

   Begitu terbangun,aku langsung tahu,aku ada di rumah sakit.Aku pernah ke rumah sakit satu kali ketika bibiku keracunan makanan.Warnanya putih,semuanya putih dan baunya tidak enak.Anehnya,ketika itu rumah sakit tidak berwarna putih.Warnanya hitam,hitam legam.Malah,tidak ada apapun yang terlihat.Mungkin orang-orang lupa menghidupkan lampu?,atau listrik mereka diputus karena merwka tidak dapat membayar tagihan listrik?,kalau bukan karena bau rumah sakit yang menyengat,dan kalau bukan karena suara lembut seorang wanita yang memberitahuku aku sedang berada di rumah sakit,aku tidak akan tahu kalau aku berada di rumah sakit."Kenapa aku di sini,aku mau pergi ke danau?",ucapku pada suster?atau tuhan?."kamu baru saja mengalami kecelakaan,sayang",ucapnya."Orang tuamu baik baik saja,sekarang mereka sedang berada di kamar laiinya,tapi......",orang itu tak meneruskan kata katanya."kenapa gelap sekali,aku tak dapat melihat apapun??",tanyaku."Kamu sudah tidak dapat melihat lagi".Saat itulah aku baru mengerti kenapa kepalaku sakit tak terkira.

      Orang tuaku akhirnya mendaftarkanku untuk menjalani transplantasi kornea.Awalnya mereka cemas mengenai usiaku.tapi setelah doktermemberi contoh kasus transplantasi kornea pada anak anak yang lebih mudah dariku,mereka tidak ragu ragu lagi.Serangkaian tes dilaksanakan.Banyak pertanyaan,tangis tangisan dan doa.Aku tidak tahu kalau ternyata donor mata itu di dapat dengan cepat.Kata mereka,ada seorang anak laki laki yang meninggal dan orang tuanya ingin mata anak laki laki mereka. Kebetulan matanya cocok sekali untukku.

Bersambung

Fragmen Mimpi;Kalian yakin,masih ingin seperti aku?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang