Ni

236 13 25
                                    


"shosei ada apa??"
Tanya ibu si lelaki manis dari ruang tengah kala mendengar suara melengking anaknya itu dari dalam kamar.

Sedangkan pelaku teriakan itu sekarang tengah menepuk mulutnya sendiri seolah merutuki ucapan melengking nya barusan.

"tidak ada apa-apa bu. Tadi.. Eung.. Ada kecoa terbang" bohong nya.

Untung saja keluarga nya yang berada di ruang tengah tak lagi mengucapkan pertanyaan lagi. Lelaki manis itu sedikit merasa lega karena mereka tak menyadari tingkah anehnya sekarang.

Shosei kembali menatap layar ponsel nya yang masih menampilkan isi pesan nya dengan kakak kelas nya itu. Pesan singkat yang membuatnya terkejut bukan kepalang beberapa menit lalu.

"dia akan ke rumahku?" tanya shosei pada dirinya sendiri dengan datar seolah masih tak percaya dengan isi pesan singkat di ponsel nya itu.

Ia terlihat berpikir seraya mengerucutkan sedikit bibirnya.

Tak tahu saja jika ekspresi nya begitu terlihat menggemaskan sekarang.

"ah dia pasti berbohong. Iya, mana mungkin dia ingin bertamu ke rumahku malam-malam begini. Dia kan anak pintar, pastilah dia tengah belajar. tidak seperti ku ini yang setiap malam hanya menonton TV dan bermain ponsel sampai tak tahu waktu"
Shosei mengatakan itu seolah menyidir dirinya sendiri. Lelaki manis itu mencoba mengelak tentang rencana kakak kelas nya tersebut.

Merasa perasaannya adalah benar, dan rencana kakak kelas bermata rubah tersebut adalah omong kosong, shosei pun memilih tak membalas pesan singkat darinya.
Ia melemparkan ponselnya yang ia pegang di atas ranjang miliknya kemudian beranjak berniat untuk membersihkan badannya yang sudah terasa sangat lengket.





•••





"Ruki-kun ayo kau bilang ingin membelikanku carbonara. Aku sudah siap pergi"
Shosei yang baru keluar dari arah kamarnya itu terlihat merapikan sweater berwarna hijau neon yang ia pakai.

Bau wangi bunga menyeruak begitu tajam dari badannya. Liptin berwarna kemerahan yang ia poles sedikit di bibirnya membuat wajahnya semakin terlihat manis.

"kau terlihat manis" puji kakak lelakinya yang tentu saja membuat shosei terlihat tersenyum malu.

"adikmu ini kan memang manis" shosei menanggapi.

Ruki yang semula duduk di sofa kini mulai beranjak. Ia menghampiri shosei lalu mengusak pelan surai blonde lelaki manis itu  membuat si empunya terlihat kesal karena surai miliknya yang sudah ia rapikan kini terlihat sedikit berantakan.

"ayah ibu kami pergi dulu" pamit ruki yang langsung di balas anggukan dari mereka.

"hati-hati dan jangan pulang terlalu malam" pesan ibu nya.

Shosei dan ruki mengangguk paham sebelum akhirnya mereka mulai melangkahkan kakinya keluar rumah.

"kita akan naik motor ayah atau naik kendaraan umum saja?" tanya ruki pada shosei setelah mereka telah berdiri di luar rumah.

"bagaimana kalau naik motor milik ayah? Lagipula aku ingin sekali merasakan angin segar malam ini" ucap shosei yang langsung dibalas anggukan setuju dari si lelaki tampan di samping nya itu.

Ruki melangkahkan kakinya menuju garasi rumah untuk mengambil kendaraan milik ayahnya tersebut sedangkan shosei menunggu di depan pekarangan rumah.

Tak berapa lama kemudian ruki telah kembali dengan sudah menaiki sebuah motor matic serta helm yang terpasang di kepala nya.

Ruki menyodorkan sebuah helm pada shosei. "pakai ini"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SENTAKU ㅣ SkySei KeiSeiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang