syahra anitasha

72 4 4
                                    

"apa? positif?" gumam dirinya didalam kamar mandi

tanpa sengaja tatapannya kabur seperti ada kabut yang menghalanginya. ternyata bukan kabut ataupun cahaya yang kurang namun, air matanya yang sudah tak bisa terbendung lagi.

"kenapa bisa positif? kapan aku melakukannya? dengan siapa?" tangisnya sudah menjadi sesenggekan

---

dia tak memberi tau siapa siapa akan kejadian tadi malam, dia hanya menyimpannya sebagai rahasia tersendiri.

"tapi, apakah aman jika aku menyimpannya sendiri? apakah baik untuk batinku? dan juga anakku?" gumamnya yang ntah sudah berapa kali

"syahra!" panggil mamahnya membuka pintu dan melihat putrinya berkaca sambil memegang perutnya dengan cepat syahra mengubah posisinya

"kau sedang apa syah?" mamahnya sedikit curiga dengan gerak gerik syahra

"erk.. ngga mah ini aku ngaca aja, kok aku makin cantik gitu ya heheh" alihnya

"makin cantik tapi kok megangnya perut?" pertanyaan yang membuat syahra terjebak

"syahra juga kelihatan tambah kecil ya mah?" tawa hambarnya bisa membuat mamahnya melupakan pertanyaan itu

---

sesampainya disekolah, syahra hanya murung dan memimikirkan sama siapa dia melakukannya? dan kenapa?

"woi syah!" senggol zahra sahabatnya sejak kelas 10 hingga sekarang kelas 12

"apa sih ra?"

"tumben lo ga sama fano? biasanya istirahat gini lo udah mepet sama si fano" tanya zahra

"lagi ga selera zah" syahra membuang pandangannya kearah tembok

"yaudah gue kantin ya sama anggi, lo mau nitip ga?" tawar zahra sebelum dia pergi ke kantin

syahra hanya menggelengkan kepalanya

"kalau lo sakit bilang syah" ucap anggi teman sejak kelas 11 sifatnya ngga jauh beda dari zahra

zahra dan anggi berjalan memasuki area kantin yang ramai dan penuh dengan orang yang sedang berdesak desakan memilih jajanan tertentu.

"zahra! anggi!" panggil fano yang sedang bersama geng coolnya

zahra dan anggi dengan murah hati berjalan kearah meja fano dan juga teman temannya yang ganteng ganteng itu avv

"syahra mana?" tanyanya dengan to the point

"dia ga ikut" jawab zahra

"kenapa?" tanya bastian bingung

"lo gatau juga fan?" anggi berbalik tanya

fano menggeleng

"lah gue kira lo tau, makanya gue ke kantin nyari lo dan gue pengen nanya sama lo" jelas zahra

"dari semalem dia ga angkat telfon gue dan whatsappnya juga ga aktif" beritau fano

"gue rasa dia sakit" anggi merasa ucapannya benar dan sangat yakin akan kebenaran.

[bersambung...]

---

✓teruskan.
✓vote
✓comment
✓dukung
✓share

salamanis.
//admin

I MISS A GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang