Ayah...
Apakah kau tahu?
Adik kecilku, anak bungsu mu, jagoan mu. Dia merindukan satu hal. Dia merindukan seseorang. Dan ya, itu Kau. Ia merindukan sesosok pelindung, Ia menginginkan kehadiran seorang ayah. Ia selalu cemburu bahkan malu melihat teman-teman sebayanya yang berdiri di samping ayahnya ketika shalat terawih, melihat teman-teman sebayanya yang berangkat bersama ayahnya ketika hendak shalat jum'at, atau melihat teman-teman sebayanya yang menghabiskan waktu bersama ayahnya ketika libur sekolah. Ia hanya butuh teman, teman yang hanya ada pada diri seorang ayah. Dan apakah kau tahu, Ia selalu menyebut-nyebut namamu dalam sejuta keluhan. Seandainya ayah disini, seandainya ayah seperti ini, seandainya ayah seperti itu. Meskipun ia tak pernah mengungkapkan kerinduannya sekalipun, namun aku merasakannya, aku melihatnya. Dari raut wajahnya, dari sikapnya, bahkan dari keluhannya.
Duhai Ayah...
aku tidak menuntutmu untuk kembali
aku juga tidak menuntutmu untuk meninggalkannya pergi,
aku hanya ingin membagi kisahku,
kisah pilu yang harus kurasakan atas kepergianmu,
ku mohon, maafkan jika ini sedikit menggores hatimu.Maaf teman-teman, ini hanya curahan hati yang tak tersampaikan😄 mungkin dengan ini rasa sakitnya sedikit berkurang.. dan mungkin juga membuat hati menjadi lebih nyaman😁😅😅
Jangan lupa vote😊😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
A Letters
PoetryTuhan... Bibir ini tak mampu berucap, Mata ini tak kuasa menyembunyikan guratan kesedihan, hati ini terlalu sakit tuk mengungkap.. Hanya goresan pena yang mampu ku torehkan..dari ribuan kata yang ingin ku utarakan