Asal usul nama Cikunti

6 0 0
                                    

Ini adalah cerita suatu wilayah letaknya di Menteng Dalam.

Sebuah perkampungan yang nama asalnya belum semuanya mengetahui,
"Hyung....." sesosok Makhluk yang saat ini sedang melayang di atas gue.
Oiya gue Erza Afriansyah yang mengetik cerita ini dan makhluk yang melayang itu adalah Kuntilanak Merah yang bernama Maria.
Maria : hai Pri.....kamu ingin mengetik cerita apa sih?
Apri : cerita......emmmm......tentang asal usul nama perkampungan tempat gue lahir Mer?!
Maria : seperti itu?
Apri : iya, bagaimana menurut lu?
Maria : baiklah aku akan mendengarkan mu

*Ceritanya*
Suatu malam, "tap tap" seorang sedang berjalan di kebun - kebun. Malam itu bulannya terang sekali sampai menyinari setiap sudut kegelapan yang di sudut - sudut kebun, pohon - pohon pisang yang saling menari - nari bagai menyambut sinar Bulan. Seorang Pemuda sebut saja Tikno, ia adalah seorang pencari barang bekas dan tiap hari ia menyambung hidupnya dengan menjual rongsokan seperti : gelas plastik, botol plastik, kardus, kaleng dan barang - barang yang berasal dari pembuangan.
Tikno menelusuri jalan setapak yang dipenuhi semak - semak,
Tikno : hari ini aku akan semangat mencari barang - barang bekas.
Tiba - tiba Tikno melihat cahaya yang berkilau di bawah pohon beringin,
Tikno : apa itu?
Ia melangkah.
Tikno mendekati cahaya itu dan ia terkejut karena ia melihat sebuah batu Ruby bersinar yang memancarkan warna kemerahan yang sangat terang,
Tikno : batu apa ini?.
Lalu ia mengambilnya dan ia pun pulang ke rumahnya, ia pun tersenyum bahagia karena dalam pikirannya ia menemukan sebuah batu yang mahal bila dijualnya. Pagi pun tiba "kukuruyuk....." Ayam berkokok, matahari menampakan wajahnya.
Istri Tikno bernama Suminah sedang menyapu di halaman depan sambil teriak,
Suminah : Mas.......bangun.....Ayam sudah berkokok!
Keluar Tikno yang masih mengenakan sarung yang menutupi pahanya.
Tikno : Dek.....hari ini Mas ingin ke toko  Perhiasan
Suminah : apa!, memangnya Mas tak mencari Rongsok hari ini?
Tikno memperlihatkan batu Ruby yang ia temukan semalam kepada istrinya itu,
Tikno : lihat....lihat Dek! Ini batu yang bernilai tinggi dan Mas mu ini akan menjualnya di toko perhiasan
Suminah pun tersenyum lebar melihat Batu itu
Suminah : benar Mas, kalau begitu pergilah dan jangan lupa membeli sembako dan baju untuk anak kita Intan, soalnya baju - bajunya sudah usang.
Kemudian Tikno pun pergi menuju ke toko perhiasan dengan menelusuri jalan yang semalam,
Langkah demi langkah ia melewatinya dan sampai di sebuah jalan bercabang ia mendengar sesuatu "kembali.....kembalikan......punyaku....."
Tikno pun merasa ketakutan.
Tikno : siapa itu!
Di jalan yang teramat sepi Tikno berteriak seperti itu.
Lalu pohon pisang di dekatnya melambai ke arahnya, "gubrak!" Pohon itu jatuh tepat di depannya.
Pohon itu juga meniban Tikno sampai ia pingsan tak sadarkan diri, "ugh!" keluh Tikno.
Dan kemudian Tikno terkapar di tanah, satu jam kemudian seseorang menemukannya. Orang yang menemukan Tikno itu adalah Jaja,

Jaja pun menggendong Tikno,
Jaja : duh dia menyusahkan saja.
Di perjalanan tiba-tiba Tikno sadar,
Tikno : hah!
Jaja : kau sudah sadar No?!
Tikno : tadi saya kenapa ya mas?
Jaja : kamu tadi terkapar di tengah kebun.
Tikno pun diturunkan Jaja dan ia pun menceritakan semuanya,
*cerita Tikno*
Dalam alam bawah sadar saya melihat sebuah keluarga yang Kaya Raya dan selalu menyiksa pembantu rumah tangganya yang kala itu sedang memomong seorang Bayi.
Lalu si Pembantu itu tiba - tiba mendekati saya sambil menangis,
Ia berkata " tolong saya....hiks....hiks".
Saya pun menjawab nya "maaf mbak saya apa yang harus saya bantu?", "kembalikan cincin itu karena itu adalah cincin yang diberikan suami saya" ujarnya dengan menangis. Lalu aku pun merogoh kantong dan memberikan Cincin itu kepadanya, kemudian ia pun tersenyum. "Nama ku adalah Cikunti dan saya berterimakasih kepada Anda yang mempunya hati yang baik sebab anda mau mengembalikan cincin ini, kelak anda akan mendapatkan keinginan yang selama ini anda impikan" dengan wujud wanita berambut panjang ia berkata.

*saat ini*
Tikno : begitu mas ceritanya,
Jaja : iya....iya ayo kita pulang dulu sebab hari sudah mulai gelap.
Mereka pun kembali kerumah Tikno, sesampainya dirumah Tikno pun berkata kepada istrinya Suminah tentang kejadian itu dan Suminah yang mendengarnya hanya tersenyum karena ia senang bahwa suaminya Tikno berhati baik dan ia pun berkata
Suminah : tak apa Mas saya Ikhlas jika Mas mengembalikan cincin itu kepada pemiliknya dan aku senang bisa melihat kamu tak apa - apa mas.
Setelah kejadian itu terdengar rumor bahwa di kampung sedang diteror Kuntilanak yang selalu mengganggu para warga setiap malam.
Dan suatu ketika Tikno sedang berjalan di tengah malam, ia ingin ke warung di dekat kebun pisang milik Jaja
Tikno sambil bersiul
Tikno : fhuu...fhuu....dingin sekali malam ini.
Seorang wanita muncul di hadapan Tikno
Wanita : hai mas...kita bertemu lagi,
Tikno : hah...!, kau kan wanita yang memiliki cincin itu.
Wanita : masih ingat namaku, aku ingin menitipkan wilayah ini kepadamu karena cucu ku yang saat ini memimpin wilayah ini sudah tak layak lagi menjadi pemimpin di wilayah ini karena ia sudah mengotori tempat ini,
Tikno : siapa nama cucu mu?
Wanita : Haris, ia saat ini sedang sakit keras karena ulahnya sendiri dia adalah seorang pemabuk berat yang membangun Gubuk di sebelah sana yang saat ini ramai oleh pemuda - pemuda yang sering berpesta minuman keras setiap malamnya. Alasan ku meneror wilayah ini untuk mengusir mereka semua, dan aku mohon kepadamu agar mengusir mereka dari tempat ini lalu aku akan membantumu agar menjadi pemimpin di wilayah ini.
Tikno pun diam membisu, lalu Wanita itu menghilang dari hadapan Tikno.
Pagi hari Tikno dan istrinya Suminah mendapatkan kabar dari  seorang Hansip di kampung itu yang bernama Aziz, ia memberi tahukan informasi bahwa Haris ketua Rukun Tetangga Rt 015 ini meninggal dunia akibat Kanker hati yang di deritanya.
Tikno dan Istrinya Suminah pun segera bergegas kerumah ketua RT untuk melayat.

Maria30Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang