03 - Modusnya Mashiho

93 13 4
                                    

Setelah minggu kemarin yang mengelilingi tiap kelas yang ada di sekolah ini, kini Mashiho dan Yedam berakhir di ruang osis, voting suara yang sudah di kumpul kemarin akan di perhitungkan hari ini. Yang menghitungnya juga orang yang paling polos nan jujur seperti Yang Jeongin

Seperti kata Mashiho, perhitungan kali ini sangat menenggangkan udah kayak ngitung amal di akhirat nanti. Mashiho jadi merinding sendiri membayangkan perhitungan voting suara jadi perhitungan amal

Mashiho menggelengkan kepala, engga mau mati muda karena belum pernah merasakan keuwuan jika dirinya berpacaran dengan si gadis penuh misteri macam Noh Hyojung alias Lucy

Keren, padahal nama aslinya engga ada unsur Lucy-nya tapi kenapa Hyojung minta di panggil Lucy? Mashiho engga mau baper sebelum ada penjelasan, masa cuma gara-gara memikirkan nama panggilan Hyojung dirinya di sangka gila oleh anak-anak BC. Bisa turun martabatnya

Astagfirullah, Chio

"Lo kenapa dari tadi geleng-geleng kepala? Pusing kepala inces ya, lo?" Tanya Yedam yang memang sedari tadi melihat Mashiho yang terus menggelengkan kepalanya

"Gue gelengin kepala? Mana mungkin." Mashiho langsung kikuk, hampir aja ketahuan. Mashiho langsung menatap papan tulis yang ada di depannya, ternyata perhitungannya sangat sengit

Suara untuk Mashiho dan Yedam lebih memimpin saat ini. Pasangan caketos dan cawaketos nomor urut satu berada lima suara di bawah mereka. Mashiho tersenyum

Semakin lebar kala melihat kertas yang tersisa hanya tiga lembar lagi. Sedangkan Jeongin atau yang biasa dipanggil Ayen, terus saja menyebutkan nomor urut Mashiho dan Yedam sedari tadi

"Kalau kita menang lo bakalan gue traktir di pizza panas deh. Tapi lo engga perlu ngasih tau anak-anak BC, bisa bangkrut usaha bokap gue nanti kalau harus traktir mereka semua." Kata Yedam dan Mashiho hanya tersenyum sambil mengangguk dengan pandangan yang masih saja fokus pada papan tulis di depan

Begitu melihat kertas suara yang hanya tinggal satu lagi, Mashiho menatap Yedam dengan wajah yang sangat bahagia dan juga semangat

"Kalau gue bawa doi, engga papa kan?" Tanya Mashiho yang udah senang bukan main, bahagia banget padahal Yedam belum ngasih jawabannya

Begitu mendengarkan pertanyaan Mashiho, Yedam langsung memalingkan wajahnya untuk menatap sahabatnya yang tingkahnya engga pernah ketebak

"Sejak kapan lo punya doi? Sejak kapan juga doi mau sama lo? Perasaan kemarin lo waras-waras aja deh, Ho, kenapa sekarang jadi radaan gitu otaknya? Pusing kepala inces, ya?"

Mashiho langsung melunturkan senyuman manisnya yang tadi mengembang kayak bunga jarjit, bunga raya yang pernah di pantunin jarjit di animasi upinipin, sepupunya JihoonDoyoung

"Sejak kapan lo jadi banyak omong kayak Jihoon gini? Tinggal jawab apa susahnya? Toh kalau nambah satu beban buat traktir engga bakalan buat tiga perusahaan bokap lo bangkrut, kan?"

Yedam langsung menggelengkan kepalanya, heran sama Mashiho. Dia yang jadi korban kenapa Mashiho yang sewot? Sambil menggelengkan kepalanya Yedam juga mengelus-elus dadanya, untung teman kalau bukan udah dibuang Yedam ke panti jompo

"Yaudah terserah." Final Yedam penuh dengan kepasraan. Mashiho langsung mengeluarkan ponsel dari sakunya, mencari kontak seseorang yang udah ia simpan di aplikasi WhatsApp

Bidadari Surga👰

Mashiho
Gue menang nih
Mau gue traktir makan ga?
Gue tunggu di parkiran sepulang sekolah. Jangan lama-lama,
Karena gue engga akan mampu buat nunggu

Terkirim sudah pesan itu! Yedam yang tadi sempat mengintip hanya mampu menggelengkan kepalanya, sejak kapan Mashiho ketularan gila dari korban bucin?

"Dosa besar bagi orang yang kepo dengan urusan orang lain, apalagi ngintipin kayak gitu. Awas bintitan mata lo, makin cipit entar." Setelahnya Mashiho meninggalkan Yedam yang langsung terdiam dengan ekspresi yang engga banget

"Astagfirullah, kawan."

💃

Mashiho yang sudah terduduk nyaman di atas vespa cantiknya yang di beri nama Unyu, langsung terkejut kala Hyojung yang maksa untuk di panggil Lucy tiba-tiba saja datang dan langsung menepuk pundak kanan Mashiho

"Sorry lama." Kata Lucy begitu melihat Mashiho yang tersenyum manis walaupun sempat terkejut tadi

Mashiho menggeleng, "engga papa, Cy." Masih dengan senyuman, "yaudah ayo buruan naik, Yedam udah nyampe dari tadi nih." Dan Lucy langsung duduk di kursi belakang dan berpegangan pada ujung pinggang Mashiho

Mashiho yang merasakan ujung seragam di daerah bagian pinggangnya di tarik oleh Lucy, dirinya tersenyum begitu lebar. Untungnya Lucy tidak dapat melihat itu karena Mashiho memakai helm yang kacanya berwarna hitam

"Ho, pelan-pelan ya lo bawa motornya, bisa berkurang mahar gue kalau sempat lecet-lecet badan gue." Kata Lucy sambil memakai helm yang tadi Mashiho pinjam kepada pak satpam yang ternyata juga membuka rental helm

"Makanya pegangan yang kuat. Gue engga bisa jamin ya kalau misalnya lo jatuh cuma karena megang ujung seragam gue." Mashiho semakin tersenyum lebar kala lengan Lucy memeluk penuh pinggangnya

"Awas aja kalau modus."

💃

Ekspresi Chio ketika di peluk Lucy di motor😗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ekspresi Chio ketika di peluk Lucy di motor😗

💃

Cececici
Medan, 2020
© Bucinloverstheseries

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[5] Mashiho - First SightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang