You Are My Nightmare (ALUYA)

Prolog

"Sil, Ayo ke sini lihatlah bulannya sangat indah bukan ?" Ujarnya sambil tersenyum tanpa mengalihkan pandangannya dari pemandagan yang sangat menjadi kesukaannya itu.

"Hum aku tidak tau apa yang menjadi alasan mu menyukai sinar bulan, tapi semenjak kejadian itu kau sangat suka dengan bulan." Balas sahabat nya yang acuh dengan suasana bulan malam itu.

"Huh jangan menggodaku lagi. Aku tidak mengingatnya dan tidak akan pernah lagi mengingat kejadian itu."

" Waaah apakah kau benar benar ingin melupakannya ? bukannya dulu kau menyukainya ? tapi kenapa sekarang kau tidak ingin membahas kejadian itu lagi ? bagaimana bisa kau ing.... mmppphhh" belum selesai Silvana berbicara, Miya sudah langsung membungkam mulut sahabatnya itu dengan sosis panggang.

"Sudah kubilang jangan membahasnya aku tidak ingin mengingatnya lagi." ujar Miya kesal karena mendengar ocehan sahabatnya yang membuatnya pusing.

Tapi bukannya marah karena disumpat dengan sosis panggang Silvana malah mengunyah habis sosis itu lalu menertawai miya sahabatnya.

"Hahahahaha mengapa kau kesal begitu huh ? Coba ceritakan mengapa kau ingin melupakanya ?" ujarnya lalu merangkul sahabat nya yang tengah kesal karena celotehannya.

" Huh ayolah Sil, sudah kubilangkan aku tidak ingin lagi membahas kejadian itu. Lagipula aku juga tidak tau siapa dia. Dia datang dan pergi meninggalkan teka teki yang sangat rumit dipecahkan oleh logika." Balasnya dengan nada sendu.

"Hum apakah aku membuatmu sedih ? maafkan aku Mi aku hanya ingin tau masalah mu. Aku hanya ingin membantu mu tapi jika kau tidak suka maafkan aku."

"Gak apa apa kok Sil kamu gak salah. Aku terlalu terbawa suasan hingga mengingat kejadian itu dan membuatku kesal. Oh iya aku harus pulang sudah hampir larut malam."

"Iya. Kamu hati hati di jalan yah jangan ngebut ngebut dan jangan sampai kamu kena begal lagi dan mengulangi kejadian yang sama." Ujar sahabatnya dengan kekehan mengejek.

"SILVANAAAAAA" Geram Miya

........