selain junkyu dan senyum indahnya rokok juga salah satu hal yang membuat haruto candu.
meski sudah berkali-kali diamuk junkyu, haruto ga bisa lepas dari nikotin berbahaya ini.
contohnya hari ini, haruto nyebat di rooftop secara diam-diam dan tanpa ada junkyu tentunya.
kelasnya jamkos, haruto gabut dan milih ngerokok daripada ikut hyunjin sama jeno yang lagi kutekan sambil curhat manjah sama daehwi dikelasㅡmana mau haruto kukunya di kutek warna warni bagai gulali imut lucu walau tak terlalu tinggi.
lagi sepi banget, tiba-tiba pintu di buka secara perlahan. haruto was-was aja, takutnya itu ketos sama antek-anteknya lagi keliling.
tapi ternyata itu junkyu yang melompat-lompat kecil dengan wajah girangnya sedang masuk dan membawa lima buah permen ditangannya.
haruto terkekeh kecil. "heh bayi, ngapain kesini?"
junkyu mendekati haruto dan menumpu tangannya pada sisi tangga.
"bosen, lagi-lagi freeclass. kelas gue juga berisik gegara haechan dangdutan dikelas mentang-mentang jamkos." balas junkyu dan memasukkan satu buah permen pada mulut kecilnya.
haruto mengangguk dan kembali menghisap rokok yang sedari tadi menganggur. junkyu yang melihat kepulan asap itu menoleh dan memukul pundak sahabatnya.
"sIAPA YANG NYURUH LO NGEROKOK, HAH?!"
haruto menggulirkan matanya, nyiapin raga kena amuk maung.
"gue gabut kyu, lagian udah lama juga gue ga nyebat gini."
junkyu mendengus.
"bodo lo udah lama ga nyebat apa gimana, ga kasian sama paru-paru? kalo nanti masuk rumah sakit gimana? rugi tau!"
kemudian junkyu merogoh saku almet nya dan menyodorkan satu buah permen pada haruto.
"udah gue bilang gausah nyebatㅡmending makan permen, lebih sehat daripada nyebat!"
haruto mengulas senyum jahil. "lo khawatir sama gue?"
junkyu bersedekap didepan dada, "menurut lo? nanti siapa yang rugi sendiri?"
haruto menginjak rokoknya yang sekarang terletak di tanah.
"bacot bener sayang, lo mau jadi wartawan ya?"
setelah itu haruto mendekat pada junkyu, melingkarkan lengannya pada pinggang sempit sahabatnya dan meraup ranum merah yang saat ini memasuki daftar kecanduannya.
junkyu sendiri awalnya terkejut, namun hal ini sudah terbiasa bagi keduanya. jadi, junkyu memiringkan wajahnya memperdalam tautan dan berusaha mendominasi.
haruto tersenyum kecil melihat junkyu dengan ciumannya yang terkesan berantakan, maka dominan sesungguhnya menarik pelan surai submisif dan menggigit kecil ranum semanis permen itu.
"lo mau gue makan permen stroberi kan? lo simpen aja. mending gue nyium lo yang tiap hari pake odol kodomo stroberiㅡtoh, sama aja rasanya, lebih manis lagi."
junkyu menggulirkan matanya dan menyenderkan kepalanya pada bahu haruto. "bangsat lo." ujarnya dan mengecup rahang tegas sahabatnya.
cih, sahabat katanya (╯'Д ́)╯( ┻━┻
cklek
haruto dan junkyu menoleh pada pintu yang tiba-tiba dibuka, keduanya terkejut namun tidak merubah posisi tubuh yang sedang mendekap satu sama lain.
"loh, pak taeyang?"
yang disebut mengulas cengirannya dan cengengesan.
"tadinya sih saya mau ngebo disini, eh ada kalian lagi pacaran. gausah deh hehe, takut ganggu heheㅡAMJIR HARUKYU AKSKAJ ASTAGA JIHOON WOY ARRGH!" teriak pak taeyang sambil lari-larian di koridor.
KAMU SEDANG MEMBACA
✰ friends with benefits₊ harukyu。
Fanfiction⋒ ⁺ ini tentang haruto dan junkyu yang katanya sahabat . . tapi cium-ciuman mulu padahal ga punya komitmen apapun ‧₊˚✩彡. "itu namanya fwb, goblok!"-nyai jihoon. ꒰꒰ some warning you have to know ˊˎ - +bxb +lowercase +harsh word +dom! ha...