⚠chapter ini lumayan panjang, semoga nggak gumoh kelean️⚠️
{Mr. Mark}
Bagian 2
“kenapa nggak suka pelajaran bahasa inggris? seru lho padahal.”
“kalau menurut psikopat kegiatan membunuh itu seru, apa saya juga harus suka?”
“nggak gitu juga---”
“ada hal yang menurut seseorang cocok, tapi nggak bisa dipaksain cocok sama orang lain.”
[Mr. Mark side: Salah satu selasa di bulan januari adalah pertemuan saya dengan seorang murid unik--- Juliana najjah annazwan.]......
Bel pertama jam pelajaran sudah berbunyi, sebagai pertanda dimulainya neraka bagi sebagian siswa. Sebagian lainnya antusias, biasanya kaum para ambisius pada nilai, dan sisa jenis murid lainnya ada yang tidak perduli mau sekolah itu sebagai neraka ataupun arena pertandingan nilai. Contohnya, julia.
Gadis itu memandang ngeri teman sebangkunya---joshua yang sudah menyiapkan dua kamus bahasa inggris tebal, juga beberapa buku materi dari sekolah. Yang merasa diperhatikan memandang balik ke arah julia.
"ijul, ini buku bukan narkoba, kenapa jijik gitu mukanya?" kacamata jo melorot saking kesalnya dengan tatapan menghina julia pada buku-buku yang dipujanya.
"sama aja kayak narkoba, buat kamu kecanduan, bahaya!"
Jo mengelus sabar dadanya. Mendekatkan bibir mungilnya ke telinga julia. "bego,"bisiknya
Julia mencebik, mengeluarkan buku-buku materi pelajaran bahasa inggrisnya secara terpaksa.
"katanya guru bahasa inggris kita baru, gara-gara miss yu mau fokus ngurusin anak. Seenggaknya kamu harus positif thingking kalau guru barunya nggak sengeselin miss yu," kata jo sambil membayangkan guru muda nan cantik yang akan menggantikan si paruh baya bermulut pedas seperti miss yu. Ah ..., Tapi teman di sebelahnya ini tidak perduli siapa yang mengajar, kalau otaknya sudah bersikukuh ingin menjauhi pelajaran bahasa inggris, mau sebagaimanapun jojo menasehati tidak ada gunanya bagi julia.
"siapapun gurunya, kalau pelajaran bahasa inggris sama aja jojo!"
"sama aja gimana maksudnya?"
"tidak berperikejuliaan."
Jo hanya bisa menghela napas melihat tingkah kekanakan teman sebangkunya ini. "nggak semua yang ada di dunia harus menyesuaikan sama diri kamu julia, tapi kamu juga perlu sebaliknya."
Petuah cowok di sampingnya ini kayak sirine ambulan, ocehan bunda, bel masuk sekolah, mobil yang nggak sengaja ketendang terus alarmnya bunyi, pokoknya semua suara yang buat julia muak.
"morning buddy!"
Sapaan dari suara orang yang aksennya british banget itu membuat semua murid berganti fokus pada seorang pria berperawakan tegap datang dari arah pintu, memberi senyuman yang diyakini bisa membuat para gadis remaja pubertas di kelas itu ambyar, apalagi tampangnya masih muda. kemeja putih digulung sampai siku, di tangannya ada sekantung plastik besar yang entah isinya apa, bentuk alisnya lucu, tapi nggak lucu lagi waktu julia lihat ada kamus bahasa inggris sepuluh miliyar di tangannya.
"cih, sok akrab guru barunya," cibir jo. Julia bingung karena nggak terlalu paham dengan sapaan gurunya tadi, Tapi karena rasa sok tahunya, julia ikut mencebik. kebetulan ini juga mata pelajaran yang paling nggak disuka, jadi apapun artinya, ia merasa wajib untuk kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Question Queen [on Going]
Dla nastolatkówft. Mark lee [NCT] "lebih baik banyak tanya daripada sok tahu."---julia najah annazwan. Gadis penuh pertanyaan. Mister mark kepikiran menulis ini pas lagi makan nasi kucing. Nek tini kangen Ijul katanya. a/n: mau mulai buat cerita yang baik dan nyam...