{Ilmu hitam}
Bagian 1“bang, kenapa kita nggak boleh mencari tahu ilmu hitam? Katanya hidup itu wajib mencari ilmu.”
“kalau kewajibanmu makan terus makananmu itu ternyata racun, kamu mau makan racun?”
[ Mr.mark side : Bu tata pernah bercerita kalau anaknya suka memakan berbagai macam bunga, itu membuatnya khawatir kalau sang anak ternyata mengikuti aliran ilmu hitam atau semacamnya. Namun ternyata kecurigaan sang ibu malah membangkitkan rasa penasaran Julia tentang ilmu hitam. Salah satu curhatan rindu dari bu tata ini saya pilih menjadi pembuka cerita. Katanya, bunda kangen pertanyaan dari ijul.].....
Author pov.
Surya mulai menyebarkan sinar yang berusaha mengikis dinginnya pagi di awal tahun ini. Julia, si gadis polos dengan tinggi 155 cm itu menyembulkan kepala keluar jendela, mencoba mencuri hawa dingin bekas hujan kemarin. Tangannya mengambil setangkai mawar putih yang sengaja ditanam di balik jendela, dihirupnya wangi bunga dengan sisa-sisa embun itu, lalu diam-diam memakannya.
Yang lain hanya akan marah jika mengetahui julia memakan berbagai hal aneh yang mungkin dianggap tidak normal, tapi tidak pernah mencari tahu alasan dibalik ketidaknormalan itu.
Julia menelan cepat bunga yang terasa pahit itu, lidahnya tergores akibat beberapa duri di tangkai yang dianggap tidak berarti karena menurutnya lebih sakit saat telingannya harus menelan satu jam ceramah gratis dari sang ibu.
"bunda harap tangkai bunga di depan nggak berkurang." panjang umur kalau kata orang. Bundanya selalu datang tepat waktu saat julia berusaha menyembunyikan kebiasaan ritual makan aneh itu. Wanita paruh baya itu mendudukkan diri di hadapannya, menyodorkan suapan berisi nasi dengan lauk telor ceplok, padahal anaknya sudah sering protes ingin sarapan dengan donat bertopping sabun cuci piring rasa lemon. Terserah.
Julia menerima suapan dari sang ibu, lalu memberi cengiran khasnya. "kenapa bunda harus marah?, ijul kan cuman penasaran sama rasa bunganya," selalu begitu jawabannya. Sama seperti julia kecil yang dulu hampir memakan katak hidup-hidup. Baginya lebih baik mati karena memakan racun daripada mati penasaran.
"kamu nggak masuk ilmu pesugihan kan, sampai makan bunga kayak gitu?" lirih tata hampir menangis lelah menghadapi kebiasaan gila si anak. Sekedar informasi saja, terakhir kali julia menelan separuh lipstick milik sang kakak. Tiga hari kemudian julia dibawa ke rumah sakit untuk yang kesekian kalinya.
Ngomong-ngomong julia penasaran akan kosakata yang baru didengarnya selama lima belas tahun hidup."pesugihan itu apa, siapa, atau dimana?" julia bukan mengalihkan pembicaraan sebagai tameng dari ocehan sang ibu, tapi dia memang penasaran akan berbagai hal yang masih asing di telingannya. Si pesugihan ini siapa atau apa?
Sebisa mungkin keluarga Julia menghindari hal apapun yang membuat si gadis itu penasaran, tapi sialnya mulut tata selalu saja tidak bisa dikontrol, dan kalau sudah begini julia akan menjadi wartawan dadakan. Tidak akan berhenti bertanya sebelum dijawab sesuai keinginan.
"pokoknya ilmu pesugihan itu hal yang nggak boleh kamu ikutin. bahaya," petuah si paruh baya sambil mengelus sayang rambut sang putri, menahan hasrat ingin menariknya sampai rontok.
"apa contohnya?"
"bunda nggak tahu karena nggak pernah cari tahu," tata kembali menyuapi nasi dengan porsi banyak agar si bungsu tidak bertanya lebih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Question Queen [on Going]
Tienerfictieft. Mark lee [NCT] "lebih baik banyak tanya daripada sok tahu."---julia najah annazwan. Gadis penuh pertanyaan. Mister mark kepikiran menulis ini pas lagi makan nasi kucing. Nek tini kangen Ijul katanya. a/n: mau mulai buat cerita yang baik dan nyam...