Jadilah readers yang baik dan menghargai author dengan cara memencet tombol bintang dan comment sebanyak"nya.
Yang biasa komen pada kemana ya?:( aku rindu kalian
Terimakasih yang udah setia menunggu cerita ini.
🌻
You can do it !
Reza pov
"Ayo za semangat" ucapku ketika berjalan menuju room audition didampingi dengan rindang yang selalu mengingatkan ku untuk tidak gugup dan harus yakin pada diriku sendiri bahwa aku bisa.
"Semangat kak, pasti bisa!"
"Thanks" ucapku lalu akupun masuk menuju ruang audisi utama.
Kedatanganku disambut ceria oleh para juri yang ada. Mereka mulai bertanya tentang nama tempat tinggal dan umurku. Setelah memperkenalkan diri juri mempersilahkan aku untuk mulai menampilkan lagu yang akan aku bawa.
Aku pun mempersiapkan diri dan akhirnya lagu tolong dari budi doremi mulai terdengar di telinga para juri.
Author pov
Reza memnyanyikan lagu tanpa ragu sedikitpun, juri yang mendengar pun juga kagum pada suara milik reza yang sangat lembut dan menenangkan jika didengar. Suara indah yang memiliki karakter tersendiri, suara lembut yang bahkan membuat para juri tersenyum bahkan mereka sesekali aku melihat mereka berbisik.
Kurasa 'ku sedang jatuh cinta
Karena rasanya ini berbeda
Oh, apakah ini memang cinta?
Selalu berbeda saat menatapnya (hu)Mengapa aku begini?
Hilang berani dekat denganmu
Ingin 'ku memilikimu
Tapi aku tak tahu
Bagaimana caranya?Tolong katakan pada dirinya
Lagu ini kutuliskan untuknya
Namanya selalu kusebut dalam doa
Sampai aku mampu
Ucap maukah dengankuSetelah selesai membawakan lagu, aku sesekali tersenyun kaku pada juri. Dan juri pun langsung bertepuk tangan kemudian memberikan komentar membangun bahkan saran kepadaku untuk kedepannya. Setelah itu ijilah waktu penentuan apakah aku bisa lolos ke babak selanjutnya.
"Ya Allah semoga aku lolos ke babak selanjtnya," ucapku didalam hati
"Oke dimulai dari teh oca aja kali ya" ucap salah seorang juri
"Oke, reza darmawangsa saya sangat suka dengan karakter suara kamu jadi saya pilih ya untuk kamu" ucap juri tersebut
"Terimakasih" ucapku seraya tersenyum ceria
Semua juri memilih "Ya" aku tersenyum bahagia dan bersalaman dengan para juri.
Setelah keluar dari room audition aku disambut dengan senyum bangga dari Rindang, ia berkata
"Selamat kak, aku tau kakak pasti bisa. Bangga banget deh Rindang punya kakak hebat kaya kak Reza," ucapnya dengan senyum yang merekah dan aku balas dengan sebuah usapan kecil dikepala nya lalu aku berkata
"Iya dong, makasih ya udah doa in kakak. Yuk nyusul kak indah sama mama nya, kayanya dia udah keluar dulu tadi". Rindang pun mengikuti perkataanku dan berjalan bersamaku untuk mencari indah karena belum bertemu juga akhirnya aku memutuskan untuk istirahat sebentar di sebuah kedai bersama rindang.
Kalau kalian bertanya kenapa aku tidak menelfon dia, itu karena telfon aku tertinggal di rumah. Sedangkan punya Rindang, mati karna lowbat.
Indah pov
"Reza udah selesai belum ya?," ucapku dalam hati sembari berjalan dengan mama meninggalkan kedai ice cream tadi. Oh iya aku lama banget disana karena aku suka banget sama ice cream dan kebetulan pemilik kedai itu temen mama jadi ya gitu mereka berbincang deh panjang lebar, sementara aku sibuk memesan ice cream lagi entah berapa kali aku memesan ice cream rasanya aku ingin lagi dan lagi. Ice cream itu selain mais dan dingin dia itu bisa buat aku terhipnotis dan menghilangkan semua beban fikiran aku. Jadi aku suka aja gitu bawaannya pengen tambah lagi, apalagi kalau aku lagi sedih gaperduli berapa uang pokonya mau ice cream banyak.
"KAK INDAHH!" Aku mendengar suara teriakan yang tak asing aku dengar, dan ternyata benar Rindang lah yang memanggilku. Aku bergegas menuju sumber suara mama pun mengikutiku, sesampainya disanaa
"Gimana nak? Lolos kan?" Tanya
"Alhamdulillah tante, semua juga berkat doa tante juga. Kamu gimana lolos juga kan?" ucap reza pada mama"Alhamdulillah Za aku lolos. Mau langsung pulang apa gimana?" Tanyaku padanya
"Aku rencana mau ke rumah nenek, udah bawa koper mau langsung kesana 2 hari. Oh iya aku titip surat izin ya, nih" ucap nya sembari memberikan amplop berisi surat izin untuk tidak masuk sekolah.
"Oke, aku bawa ya. Btw hati hati di jalan kamu sama Rindang. Dek aku duluan ya" ucapku berpamitan pada mereka dan bergegas pergi.
Reza povv
Aku membalas dengan senyuman danlambaian tangan kepada indah, lalu merangkul Rindang untuk bergegas menuju rumah Nenek. Yaa, nenek aku sedang sakit aku dan Rindang akan kesana karena Papa dan Mama belum bisa kesana beberapa hari inj jadi aku pergi dulu, aku gabisa liat nenek yang paling aku sayangi sakit.
Setelah menempuh waktu 2jam melewati macetnya kota akupun sampai di rumah nenek. Rumah yang menyimpan banyak kenangan masa lalu, yaa dulu aku pernah tinggal disana kala itu aku berumur 4 tahun dan menduduki bangku sekolah Taman Kanak - Kanak. Aku mempunyai sahabat kecil bernama Cilla dia sangat lucu dan menggemaskan, namun setelah umurku 6 tahun aku pindah untuk tinggal bersama orangtua aku. Memang tidak jauh kira kira membutuhkan waktu 1 jam dari rumah nenek namun karena aku pindah aku tidak pernah lagi bertemu dengan Cilla, bahkan aku sampai melupakan nama panjang gadis tersebut karena album kenangan Taman Kanak - Kanak ku telah hilang tapi yang aku ingat hanyalah muka nya yang menggemaskan dan juga ice cream, ya dia sangat suka dengan ice cream.
Sesekali aku mengingat seutas memori tentang Cilla, kita berlari kesana kemari bersepeda disekeliling taman dan juga bermain air saat menyiram bunga. Rumah Cilla bersebelahan dengan rumah nenek, kita sering menghabiskan waktu bersama. Makan bersama didepan rumah, dan belajar bersama bahkan kita juga les privat bersama di rumah Cilla. Cilla tinggal bersama sang nenek juga, katanya dulu dia bilang "Mama aku tinggal di Bandung, aku mau sama nenek disini soalnya aku sayang banget sama nenek" gumam cilla kala itu.
Aku tak pernah melihat orang tua Cilla datang mengunjunginya lantaran setiap weekend papa dan mama selalu mengajak aku untuk berlibur bersama, dulu aku anak tunggal sebelum aku punya adek Rindang.
Aku menghampiri nenek yang sedang duduk didepan teras sembari memandangi bunga bunga yang indah bermekaran dihalaman rumahnya. Nenek sangat suka sengan bunga, apalagi bunga matahari dan bunga daisy.
"Nek, nenek inget nggak Reza dulu pernah punya sahabat kecil yang tinggal di rumah itu" kataku sembari menunjuk rumah yang dulunya sederhana kini mebjadi rumah mewah yang sangat luas.
"Cilla bocah kecil waktu dulu itu, nak?" Tanya nenek padaku
Aku menjawab dengan anggukan dan nenek bercerita tentang Cilla mulai dari alasan mengapa dia pindah dan juga kemana Cilla pindah saat itu.
-
-
-
-
-
-
-
-
-Yeayyy
Ada yang kangen ga? WkwkwkEh Cilla siapa ya?
Apa reza suka sama Cilla?
Ada yang marah kalau Cilla hadir ga nih? Hahaha
Makin penasaran bukan?Congrats buat Kak Reza yang udah memenangin Wayo Contest team support Kak Reza mana nih suaranya!!!
Yangan lupa pencet bintang dan coment yaaa, aku rindu readers aktif ku 😭😭😭
See u !
![](https://img.wattpad.com/cover/181977979-288-k763034.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Grateful |Reza Alif With Indah Aqila|
Teen Fiction"Itu cowok kemaren kan yang daftar audisi bareng aku kok dia jadi sekolah sini ya?" gerutu indah sambil melihat salah satu cowo yang tak asing lagi baginya karna dia cowo yang cukup terkenal dan tinggal di Jakarta, tapi kenapa sekarang jadi pindah...