Let's gone be by gone
Author pov
Ribuan notif bermunculan di handphone Reza setelah video yang ia buat kemaren di upload, ribuan komentar beserta tag di insta story, Reza membuka nya dengan penuh semangat dan sesekali membalas dm yang masuk, mulai mengetik sesuatu dengan sangat antusias. Membuka kolom komentar dan tertawa sesekali karena tingkah para fans nya, namun tak sedikit pula yang mejudge Reza tetapi reza tidak ambil pusing karena tidak semua orang menyukainya ada beberapa yang menyukai dan tentunya pasti ada beberapa juga yang membenci. Banyak yang berkomentar mendukung hubungan yang sebenarnya hanya 'sahabat' itu. Namun ada juga yang tidak setuju dan malah menjatuhkan Indah.
Pagi itu, pagi cerah yang membuat semangat. Semangat menjalani hari, semangat menghadapi hidup yang sedikit kejam ini. Aku melangkah menuju kamar mandi, membasuh diri membersihkan hati. Menggenakan seragam lalu memakai sepatu dan mengambil tas, menuruni anak tangga dan menuju meja makan. Ayah, Ibu dan Rindang sudah berada di meja makan, akupun tersenyum menatap mereka. Mulai menduduki kursi dan menyantap sarapan bersama dengan keluarga kecil yang kusayangi ini, sedikit basa basi bercanda dan bercerita tentang hari hari kita.
Hingga tiba pukul 06.00 dan aku pun harus bergegas menuju sekolah, aku berpamitan pada orangtua lalu melangkah keluar rumah, mengambil motor dan langsung bergegas menuju rumah Indah.
Sesampainya disana aku bergegas masuk dan disambut langsung oleh mama indah beliau menyuruhku membawa satu kotak makanan berisi roti dan bersamaan dengan itu indah pun keluar dari rumah lalu berkata
"Reza aja yng dibawain makanan, anak sendiri mah gausa ya kan udah sering"
"udah deh, kamu itu mama kan mau ngasih reza. Biasanya mama yang dikasi martabak, sekarang gantian mama yang ngasih. Ya nggak Za" jelas beliau
"hehe terserah tante aja deh, tapi saya mau cepet berangkat nih. Nabti telat lagi"
"ayo Za"
"assalamualaikum" ucapku setelah mencium tangan beliau
"waalaikumsalam, hati hati ya"
"siap ma"
Setelah itupun aku melajukan motor dan menyusuri jalan bandung yang mulai padat, setelah 15 menit perjalanan kami pun sampai di depan gerbang sekolah. Semua mata tertuju pada aku dan indah, banyak orang mulai membicarakan tentang cover yang aku buat, sebagian dari mereka memuji namun ada juga yang mejudge.
Hidup itu simple cukup dengarkan lalu lupakan, let's gone be by gone. So simple right.
Sesampainya di parkiran sepeda, Vella yang adri tadi menunggu Indah langsung berdisri dan melangkah menuju mereka bardua, karena lelah menunggu sejak tadi Vella akhirnya memarahi indah
"km dari mana aja sih Indah lama bener, pacaran dulu?"
"enak aja, itu tadi mama ribet banget ngajak ngomong mulu"
"yaelah ndah, bilang ae napa sih. Km abis jalan pagi ya kan?"
"uda masuk, ntar telat" lerai Reza pada kedua sahabatnya itu.
"ye, sabar dong. Aku kan juga butuh penjelasan kenapa telat, capek tau ga nunggu. Kalo gak demi makan kantin gratis mah ogah ya"
"emang siapa yang mau traktir" tanya indah
"itu samping kamu dia bilang mau traktir soalnya coveran kemaren berhasil gitu katanya"
"ohh" jawab indah
"cuman ohh doang???" tanya vella yang heran dengan reaksi Indah yang sangat biasa saja itu
"lah trus aku harus gimana? Ketawa ketawa sambil guling guling kek orang gila?"
"ya, ya.. Emm gak gitu juga sihh. Rh tapi km kok biasa aja gitu sih, banyak yang nyinyir dari td pagi juga.sampe sampe jadi trending peringkat 3" jawab vella
"emang iya? Auah ayo masuk kelas" celetuk indah yang sedang malas beradu mulut.
Sebelum kejadian itu...
Indah pov
Aku mendengar suara knop pintu kamar dan mulai terdengar suara pintu yang terbuka, samar namun masih terdengar olehku yang setengah tidur setengah sadar.
"wake up Indah, it'stime to go to school"
Aku mulai membuka mataku setelah aku merasa selimut yang tadinya menutupi tubuhku mulai terulur kebawah.
"iya Ma, tunggu 20 menit indah selesai"
"good"
Ucap mamah lalu meninggalkan kamarku dan akupun mulai berjalan memasuki kamar mandi, setelah 10menit akupun keluar lalu bergegas memakai seragam dan mengeringkan rambut. Setelah itu aku mengikatnya menjadi 1 hingga tampak seperti ekor kuda. Aku mulai memakai sepatu dan mengambil tas, lalu aku membuka hp bermaksud untuk menghubungi Reza untuk menjemputku. Setelah selesai, aku membaca notif yang ada di hp. Sangat banyak bahkan aku tak pernah mendapat pesan sebanyak ini, dan ternyata setelah aku buka. Banyak yang mengirim pesan hujatan dan ejekan, mataku membelalak membaca satu persatu pesan itu. Mataku terasa perih seakan terkena cabai,tanpa sadar air nataku lolos jatuh di pipiku. Aku mengusap lalu berpura pura seakan akan tidak ada apa apa, seolah tidak ada yang terjadi. Marena aku tidak mau membuat Mama Papa dan kakak Khawatir.
Aku mulai menuruni anak tangga dan menuju meja makan, seperti biasa aku selalu bercanda dengan mereka. Setelah selesai kakak dan papa pamit lalu bergegas keluar rumah karena papa harus pergi ke Surabaya untuk bertemu dengan sobat nya dan kakak diminta papa untuk menemaninya. Setelah kakak dan ayah pergi, mama mengambil kotak bekal dan menemaniku menunggu Reza.
Setelah sampai di sekolah, aku merasa risih jika harus dilihat seluruh murid dengan tatapan yang tidak menyenangkan. Di situ Vella juga mengajak berbincang dan menanyakan hal hal yang aneh dan itu membuat aku semakin jengkel lalu aku memutuskan untuk langsung pergi ke kelas.
Pelajaran berlangsung dengan tenang, semua memperhatika Bu Niam yang sedang mengajar Matematika. Tak terasa waktu berlalu dan jam pelajaran pun berganti dengan jam istirahat, Vella membujukku untuk pergi ke kantin. Tetapi aku tidak mau, aku malas menanggapi orang orang yang bertanya tanya tentang hubungan aku sama Reza.
Terkadang menjadi orang yang dikenal banyak orang itu tidak se enak yang kalian bayangkan. Jika kalian membayangkan 'enak ya jadi orang yang dikenal banyak orang, dimana mana punya temen' aku bisa menyimpulkan kalau kalian kurang dewasa karena tidak memikirkan efek dari hal hal kecil yang terjadi nantinya. Berfikirlah lebih panjang, so simple right?
-
-
-
-
-
-
-
-Sebelumnya saya mau minta maaf kalau ceritanya pendek, soalnya minggu ini ada Penilaian Akhir Semester. Selamat berpuasa bagi yang menjalankan, semangat juga yang lagi ujian.
Terimakasih yang masih setia Membaca cerita aku, hope you guys like it and if u like it don't forget to share with ur friend's.
Jangan lupa bintang nya guys, komen juga karena itu sangat membantu membangkitkan semangat aku hehe...
Oh iya, follow instagram aku ya.
Komen salah satu post dan like foto nanti bakal aku follback.Ada yang setuju aku bikin akun instagram buat cerita ini?
Bye see u next time !^^
![](https://img.wattpad.com/cover/181977979-288-k763034.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Grateful |Reza Alif With Indah Aqila|
Genç Kurgu"Itu cowok kemaren kan yang daftar audisi bareng aku kok dia jadi sekolah sini ya?" gerutu indah sambil melihat salah satu cowo yang tak asing lagi baginya karna dia cowo yang cukup terkenal dan tinggal di Jakarta, tapi kenapa sekarang jadi pindah...