Menceritakan tentang 3 orang sahabat dari kota Prabumulih yaitu Dae, Eja, Raffa, kemudian datanglah perempuan cantik bernama Gea Farliana
Singkat cerita Gea menyukai Dae namun ternyata Eja menyukai Gea dan Dae menyukai temannya Gea yang bernama Chac...
Selamat Pagi dunia, hari ini merupakan hari pertama gw bersekolah di SMAN 1 Prabumulih. Hari ini gw bakal merasakan kembali menjadi seorang siswa SMA setelah gw melewati proses pengenalan Mahasiswa baru. Sebelumnya gw mau memperkenalkan diri dulu, nama gw Febrio Diyo Gabriel biasa dipanggil Diyo atau Dae. Gw lahir di Kalimantan Selatan tapi gw tinggal dan besar di kota Prabumulih. Gw masuk di sekolah ini bersama dua sahabat kecil gw yang bernama Rendy Setianza atau biasa kalian panggil dengan sebutan Eja dan Raffa Al Fatah yang bisa kalian panggil dengan sebutan Raffa. Gw hari ini bakal berangkat sekolah bareng kedua temen gw dan gw lagi nunggu mereka jemput gw di rumah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Diyo" panggil mereka berdua. Nah mereka akhirnya datang juga
"Iya sebentar" gw langsung bergegas memakai sepatu dan segera keluar rumah.
Akhirnya kami berangkat kesekolah menggunakan mobil Eja. Kami memang menggunakan mobil tetapi Eja menggunakan supir karna dia belum bisa menyetir mobil dan belum mempunyai SIM. Selama diperjalanan kami berbincang tentang temen-temen kelas kami yang baru.
"Guys tau ga sih, gw ganyangka loh ternyata kita bisa barengan lagi sekolah nya dan diterima di sekolah favorit lagi di kota Prabumulih" Ucap Raffa lebay. Kenapa lebay? Karna dia memang mempunyai sikap yang lucu dan manja, namun menurut ku dan Eja justru sikap itulah yang membuat dia semakin lucu dan tidak membosankan
"Oalah Raffa bukannya kita emang sepakat ya buat selalu barengan, gausah lebay deh" Eja menjawab dengan kesel.
"Yaudah sih Ja, biasa aja kali. Kesel mulu sih lu sama gw." Jawab Raffa dengan muka cemberut.
"Heh kalian kenapa sih selalu rebut bisa ga sehari aja kalian akur. Pusing gw denger kalian rebut terus. Kalau kalian selalu kaya gini, bisa-bisa pertemanan kita hancur." Gw mencoba buat melerai mereka karna emang Eja sama Raffa selalu saja ribut karna hal kecil. Dan gw lah yang harus bisa mencoba buat jadi penengan. Disatu sisi Eja suka ngeledek Raffa tapi kalau Raffa udah ngambek, dia sendiri juga yang kesel.
"Iya Diyo, kita minta maaf. Kita janji gakan mengulang kesalahan ini lagi." Ucap mereka berdua dengan penuh rasa bersalah.
Gw pun hanya berdehem menjawab permintaan maaf mereka.
Latar Sekolah
Setelah menempuh waktu setengah jam perjalanan dari rumah gw ke sekolah, akhirnya kita sampai di sekolah. Kami langsung buru-buru ke mading untuk melihat di kelas manakah aku ditempatkan dan apakah aku akan satu kelas sama 2 manusia curut ini.
Gw mulai melihat satu persatu daftar nama-nama Siswa yang tercantum di mading, dan akhirnya yeay gw ditempatkan di X IPS 1 dan lagi-lagi satu kelas sama mereka. Ya Allah tolong gw bosen banget.
"Yeay akhirnya kita sekelas lagi, Yailah sekelas lagi sama si Curut." Ucap Raffa dan Eja saat melihat mading. Dan kenapa si Raffa dipanggil curut? Ya karna dia bawel kaya curut hehe.
"Eja napa sih kayaknya ga suka banget sekelas sama gw". Raffa cemberut saat denger Eja bosan sekelas dengan Raffa
"Ya karna ..." ucapan Eja terputus karna dia melihat sesuatu.
"Karna apa Ja?" Tanya gw kepada Eja dan mengikuti arahan kepala Eja.
Dan pas gw melihat arah pintu gerbang, gw melihat 3 orang perempuan cantik yang berjalan kearah mading
"Eh lu berdua ngeliat apaan si? Kaya ngeliat hantu aja." Raffa heran karna dia belum engeh kalau ada 3 perempuan cantik.
Gw dan Eja tidak merespon Raffa dan masih melihat kearah mereka, mereka bertiga memang cantik tapi ada satu perempuan yang membuat aku jatuh hati pada pandangan pertama. Dengan rambutnya yang dikuncir 1, memakai kacamata, senyumnya yang manis membuat aku terdiam melihatnya. Aku harus bisa mendapatkan dia.
SIAPAKAH PEREMPUAN YANG BERHASIL MENCURI PERHATIAN DIYO?
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN, KARNA SATU VOTE DARI KALIAN BISA MEMBANGKITKAN SEMANGAT PENULIS UNTUK MELANJUTKAN CERITA.
