Suatu siang, aku sedang mengendarai motor di jalan yang lumayan sepi. Aku menarik gas hingga motorku melaju dengan kecepatan tinggi, tetapi tiba - tiba aku terkejut ketika ada kucing menyebrang jalan. Aku yang kaget berusaha banting stir dan aku terjatuh ke saluran air. Tapi secara spontan aku kaget dan langsung terbangun dari tidurku.
"Ahh cuma mimpi ternyata" gumamku ketika aku sudah tersadar dari mimpi buruk yang membuatku terbangun.
"Jam berapa ini ya?" lanjutku masih bergumam dan mengambil hp ku.
"46 missed call?"
"Hah jam 6.18? Sialan gua telat" sambung gumamku.
Pagi itu adalah hari pertamaku belajar setelah melewati 3 hari masa ospek yang diadakan pihak sekolahku, tetapi aku telat bangun karena semalam tidur terlalu larut. Lalu aku segera bersiap untuk berangkat sekolah. Setelah mandi dan memakai seragam dengan terburu - buru, aku meminta uang saku kepada ibuku dan langsung menuju motorku agar segera berangkat ke sekolah. Aku tidak terlalu cepat mengendarai motorku karena teringat mimpi ku tadi pagi. Aku bersyukur karena aku sampai di sekolah dengan baik - baik saja. Akupun mendapat teguran dari guru yang bertugas di meja piket kedisiplinan. Setelah mendapat hukuman, karena capek aku berjalan santai menuju kelas. Tiba - tiba ada yang menyapaku sambil menepuk bahu ku dengan kencang.
"Telat lu Ren? Makanya jangan main game sampe pagi terus bego" ucap dia menasihatiku, yang ternyata ia adalah Anton, teman baru di kelas ku.
"Iya Ton keasikan anjir semalem, tiba - tiba udah jam 1 malah" jawabku sekenanya.
"Lu sendiri ngapain masih diluar Ton? Gak bawa tas pula gokil lu" aku bertanya balik kepadanya.
"Abis dari kamar mandi, gua mah siswa teladan gak telat di hari pertama belajar hahaha..." jawabnya sambil tertawa puas setelah menyindirku.
"Woi Andi, Anton tungguin gua"
Seketika teriakan itu membuyarkan obrolan kami berdua, sontak kami menoleh kearah sumber suara tersebut. Ternyata dia adalah Dion, salah satu teman sekelasku juga, salah satu yang kemarin nongkrong denganku dan juga Anton. Dia adalah orang yang kuanggap badut karena sering beberapa jokes nya yang membuat kami tertawa kemarin.
"Eh kalian telat? Gua bangun kesiangan anjir semalem nongkrong balik nya jam 2" keluhnya kepada kami.
"Mampus udah tau sekolah nongkrong sampe semalem itu" ujar Anton dengan intonasi seperti orang sedang gemas.
"Btw Yon, Andi siapa dah? Lu tadi teriak manggil nama Andi?" tanyaku memastikan.
"Lu lah, lu yang punya nama gak tau nama sendiri. Kocak lu" jawaban ceplas ceplos yang membuatku geleng kepala.
"Salah orang lu, ya udah kenalan lagi. Gua Rendi bukan Andi Yon" jawabku sambil memperagakan seperti seolah aku adalah seorang sales yang menawarkan produk ke calon pembeli.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Choice
RomanceRendi adalah seorang remaja labil biasa saja yang telah melewati masa pubertasnya. Setelah lulus dari jenjang sekolah SMP nya, ia masuk salah satu SMA di kota tempat nya tinggal. Pertemuan nya dengan teman - teman barunya menambah pengalaman masa re...