بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
"Gimana pengalaman PLS hari pertama nya Nas?" Tanya wanita paruh baya yang sedang memotong wortel.
"Alhamdulillah, berjalan dengan baik. Eh tapi tadi Nasha telat ma." Nasha tertawa geli mengingat kejadian tadi pagi. Wanita yang di panggil mama oleh Nasha hanya bisa tersenyum.
Sebenarnya nama panggilannya adalah Nas, tetapi ketika ia masih duduk di bangku SMP seorang temannya memiliki nama yang sama seperti Nasha. Alhasil teman-temannya memutuskan untuk memanggil mereka dengan nama panjang mereka masing-masing agar tidak terjadi kesalahpahaman. Jadi, perempuan itu Jizah Nasha Razeta, akhirnya biasa dipanggil Jizah sejak saat itu.
"Oh ya ma, nanti Nasha mau keluar cari makanan buat besok." Nasha melahap sepotong roti yang baru saja ia buat. Nasha merasa lapar selepas pulang sekolah. Di hari pertama ia tidak berniat untuk jajan, karena belum tahu pasti menu apa saja yang ada di sekolah barunya.
"Kenapa gak mama buatin aja?"
Nasha beranjak dari kursi lalu mengambil piring yang sudah di cuci untuk di letakkan di rak piring. "Makanan ringan sih ma, di suruh OSIS tadi...."
Mama Nasha hanya ber-oh ria. Lalu melanjutkan untuk mengiris sayur lain. Menu hari ini adalah sop ayam dan di temani oleh perkedel jagung kesukaan Nasha.
"Oh ya ma, besok juga menunya nasi uduk sama teh manis." Ucap Nasha.
"Besok kan kamu lewat rumah bu Rini, mampir aja sebentar buat beli nasi uduk, nanti tehnya mama yang buatin." Jawab mama.
"Oh iya. Oki kalo begitu."
Nasha pergi ke kamar untuk melihat Handphone nya apakah ada kabar terbaru untuk besok-- ternyata tidak ada. Tapi hpnya di penuhi oleh notif dari teman dekatnya, Vanya.
Vanya: Eh lu udah liat belom Ketos kita?
Vanya: Menurut gue sih lumayan. Ganteng, manis, putih, tinggi, mancung, apalagi yak.
Vanya: Udah punya pacar belom ya kira-kira.
Vanya: keliatannya cuek ya orangnya, dingin. Tapi gak deh, bukan tipe gue.Jizah: Iya, dia yang ngawas kelas aku.
Jizah: Ya gitu deh. Kalo masalah pacar... gak tau deh, coba kamu tanya aja langsung.
Jizah: pede amat sih, kamu juga bukan tipe dia kali hehehe. Canda.Vanya: IH awas ya kalo aku sama dia, jangan iri huhhh.
Vanya: Jadi kan beli snack? yok sekarang aja. Kebetulan gue lagi gak males.Jizah: silahkan aja. Ya udah yok.
Jizah meletakkan hpnya lalu bergegas mengambil baju dan memakai jilbab langsungannya. Vanya adalah teman lamanya sejak SD. Rumah mereka pun berdekatan. Jadi, mereka biasa pergi berdua ke mana-mana.
Vanya adalah anak yang cantik dan manis. Tapi menyebalkan, Jizah kadang merasa jengkel dengan temannya satu ini. Vanya memiliki banyak penggemar, terutama cowo. Tak jarang Jizah menjadi tempat curhat perempuan satu ini.
Jizah melesat pergi dengan menggunakan motor putih kesayangannya setelah izin dengan mama dan ayahnya. Jam menunjukkan pukul 1 siang. Di mana matahari sedang bersinar terang, tak ada tanda-tanda cuaca akan mendung.
Tak butuh waktu lama, Jizah sudah sampai di depan rumah Vanya. Rumah yang berdominan warna putih dengan nuansa rumah lama ini masih terlihat asri. Dengan bunga warna-warni yang menghiasi pekarangan rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trigono
Teen FictionIni bukan soal materi matematika,melainkan 3 perempuan yang telah di izinkan bertemu untuk merangkai sebuah hubungan yang biasa di sebut dengan SAHABAT. Cerita ini juga berisi kisah-kisah perjalanan tiga sahabat yang disajikan dengan bumbu-bumbu luc...