1

46 6 2
                                    

//this ff may contain a bit shounen ai but it is not the main focus//

"You!" panggil Yoru kepada teman masa kecilnya di sekolah.

Yang dipanggil hanya menoleh dengan beberapa naskah di tangannya.

"Hmnn?? Ada apa Yoru?" kata You sambil membalik badan.

"Kamu belom istirahat lho sedari kemarin! Mumpung sekarang jam istirahat, ayo istirahat! Kan lumayan satu jam!" kata Yoru.

"Oh ya ampun Yoru... Kau ini...." kata You mengacak-acak rambut temannya ini,"aku tidak bisa Yoru... Aku masih ada pekerjaan selanjutnya.. Lagian.. Apa kau tidak lelah membuntuti aku untuk kerja di hari yang benar-benar padat ini? Kan ini hari liburmu setelah sekian lama,"

Ya benar, Yoru, si bocah khawatiran ini memang membuntuti You seharian ini. Dari jam 3 pagi sampai sekarang, jam 8 malam.

"Apakah tidak bisa lima menit saja," pinta Yoru dengan wajah memelasnya, tidak menghiraukan pernyataan You tentang ini adalah hari liburnya.

You yang tentu saja tidak bisa menolak wajah memelas pria yang bernama Nagatsuki Yoru ini akhirnya mengalah.

"Baiklah..." katanya setelah menghela nafas,"10 menit-"

"Lho kan aku-," kata Yoru.

Tentu saja bingung, Yoru hanya memintanya selama 5 menit tapi You menggandakan jumlah menit dalam kesepakatan Yoru.

"Kalau kau protes sedikitpun aku tidak akan tidur sama sekali, bagaimana?" kata You yang akhirnya meletakkan naskah di atas meja terdekat.

"B-baiklah-"

You yang merasa menang, entah menang dari apa, langsung menjejerkan tiga kursi dan menyuruh Yoru untuk duduk di kursi yang paling ujung.

"Duduk di ujung," perintahnya.

"Eh? Buat ap-" kalimat Yoru dipotong oleh You,"protes?"

Yoru yang merasa "diancam" oleh You langsung menutup mulutnya dan duduk di ujung.

Dengan pipi yang sedikit menggembung membuat Yoru tampak sangat imut, dan dengan kulit putih agak kepucatan yang dimiliki insan ini membuatnya tampak seperti porselen yang harus dipeluk untuk menjauhkannya dari segala benturan.

Yoru yang mulai merasa tidak nyaman dengan dirinya yang duduk di ujung harus menambah perasaan malu yang dideritanya setelah menyadari kalau kepala You ada di paha pujaan sejuta umat miliknya.

Empuk sih memang, tetapi bukankah ini suatu hal yang memalukan.

Yoru bersumpah bahwa hari ini adalah hari paling memalukan seumur hidup selama dia membuntuti You.

Tapi tak butuh waktu lama untuk Yoru luluh pada ketampanan wajah yang tersuguhkan di depan matanya, Yoru pun mengelus pucuk rambut merah milik You dengan penuh kasih sayang.

You, sebagai pria yang sedang dimanjakan dalam tidurnya. Semakin jatuh ke dalam mimpinya.

Yahh... Sudah tertebak.

Mereka berdua jatuh ke dalam mimpi Indah masing-masing. Apa yang mereka impikan? Hanya mereka berdua yang tahu.

Staff-staff yang berada di sekitar mereka mulai menyadari bahwa tak ada lagi suara You dan Yoru serta pembicaraan yang khas. Biasanya Yoru yang akan sedikit cerewet mengenai kesehatan You, sedangkan You hanya akan menanggapinya dengan sabar.

Maklum,Yoru sudah menjadi figur seorang ibu di grup Procellarum dan anggota-anggotanya sudah seperti anak-anaknya. Cerewet? Wajar.

"Hei hei... Bawa selimut..." bisik salah seorang staff kepada yang lainnya.

Ia segera membawakan selimut yang nyaman dan memakaikannya dengan perlahan.

Ia kembali dan berjalan menuju ke sutradara yang dibintangi oleh You.

"Pak.. Saya tahu saya tidak punya kuasa apapun... Tapi kalau bisa saya meminta jadwal Haduki You untuk dilonggarkan, rasanya tak sampai hati saya melihatnya kelelahan seperti ini," katanya.

"Hmm.... Memang benar sih..." kata bapak itu sambil melihat You yang sedang tidur,"Baik, terimakasih. Shootingnya akan saya undur dua jam lagi, tolong katakan pada yang lainnya untuk beristirahat juga."

Keputusan sang manager ini membuat staff tersebut tersenyum lega, setidaknya suara-suara para staff dapat dia katakan. Ia pun mulai memberitahukan kepada staff yang lain bahwa shootingnya diundur dua jam lagi.

//1 jam kemudian//

Yoru terbangun karena mendengar suara batuk-batuk yang berasal dari You.

"Eh? You?" Kata Yoru dengan nada khawatir.

"A-ah, Yoru.. Maaf.. Aku tersedak air liurku sendiri..." kata You yang kemudian punggungnya diusap dan ditepuk pelan oleh Yoru.

"Astaga.. sudah enakan?"

"Ya.. ya sudah kok,"

"Baguslah, oh iya—ah nanti sajalah..."

"Ha? Ada apa dengan dirimu Yoru, cliffhanger semacam itu seharusnya hanya ada di cerita fiksi,"

"Oh ayolah nanti aku beritahu sesampainya kita di rumah,"

"Baiklah, kau tahu aku tak bisa melawanmu hm?"

"Oh tentu, aku ibumu. Jangan jadi anak durhaka," kata Yoru dengan kepercayaan diri 100%

"Lho tapi aku ayahnya, gimana dong?" balas You dengan kepercayaan diri 1000%

Seketika pipi Yoru mengeluarkan semburat merah,"apa-apaan sih, kerja sana!"

"Yee yang tadi suruh istirahat siapa," kata You yang memeletkan lidahnya sambil beranjak pergi,"janji ya, kau akan memberitahuku saat di rumah nanti."

"Yayaya, kau kan tahu aku ini bukan pengingkar janji,"

'Mungkin nanti aku akan mengingkar janji,' batin Yoru

---------------------

Henlo henlooo OmO 

To this point do you enjoyy?? Please drop a comment and or vote to keep up my spirits for working on this story!! ^^ Thank youu!!!!

None Other Than TheyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang