Kringggggg.....
06:45 WIB
Bunyi alaram itu sudah berbunyi yang ke empat kalinya namun gadis cantik itu masih betah terlelap tidak peduli bunyi alaram itu. Padahal ia sendiri yang telah menyetingnya 5menit sekali tapi sepertinya alaram kali ini akan membuatnya terbangun dengan cepat.
" DABRIAAAAAAA BANGUNNN KALO NGGA TAK SIRAM NIH" teriakan mamahnya itu sudah legendaris di rumahnya, dan benar saja dabria langsung berlari cepat menuju kamar mandi sebelum mamahnya mendobrak pintu kamarnya kembali. Dia takut karna pintunya baru diperbaiki 2minggu yang lalu akibat dia susah dibangunkan.
"Huffttttt kemajuan juga tu anak satu" mamah hanya bergumam pelan melihat anaknya sudah tak tertidur ketika ia membuka pintu. Lalu melanjutkan langkah kakinya menuju kamar sang putra sulungnya, kali ini ia harus berteriak lebih kencang bahkan sebelum berteriak ia sudah mengambil bantal untuk dilemparkan ke wajah tampan namun penuh iler itu.
" DAREEELLINOOOO ......" dan bukkkk
Teriakan kencang serta lemparan keras dari sang mama tidak membuat anak itu bangun dari tidurnya benar benar membuat sang mamah semakin kesalll." DARELL BANGUN MAMAH SIRAAM NIH" kali ini mamahnya mengambil air bersiap ditumpahkan ketubuh darel namun dengan santainya darel membuka mata.
" Apaan sih mah kebakaran apa kok bawa air? Masih dengan santai bertanya sambil mengucek matanya membuat mamahnya mendelik kesal.
" Iya kebakaran! Cepet bangun "
" Boong ah" darel kembali menidurkan dirinya dan menarik slimut berusaha tidur kembali namun, kali ini sang mamah benar benar kesal sehingga menyiramkan air yang sejak tadi ia pegang lalu mencubitt sang anak berkali kali.
" Sakittttt duuh Mamakeeee apaan sihh sakit yaallah tega bener disiram juga emang darel tanaman apa dingin tauuu" darel menatap melas kearah mamahnya yang wajahnya sudah memerah karena kesal dan dadanya naik turun berusaha mengatur nafasnya.
" LIAT SEKARANG JAM BERAPA DAREELL" jarinya menunjuk jam dinding di kamar putra sulungnya .
" ALAMAKKK KAMPRET BENERRR" Darel berlari sangat cepat menuju kamar mandii sedang sang mamah kembali turun menuju dapur menyiapkan sarapan.
------------------------------------------
" bener bener deh yah anak ayah tuh ya bikin mamah sebel teruss " mamah lagi mengadu sama sang ayah sedangkan sang ayah hanya menyantap sarapannya dengan santai padahal dari tadi ia mendengarkan istrinya berteriak , beradu mulut dengan sang putra ,dan sekarang mengoceh.
" Ya terus ayah harus gimana ma" ini lagi malah dijawab sudahlah tamat rumah ini tidak akan ada makan siang atau makan malam.
"YAH.." baru saja sang mamah mau memarahi sang ayah si bungsu sudah teriak teriak narsis.
" HELLO EVERYBODY!! WELCOMEBACK sama Dabria yang cantik jelita ramah dan tidak sombonggg" baru saja narsis sambil tersenyum manis
tapi kepalanya sudah ditonyor sama seseorang." ALAH BACOT cepet sarapan kita udah telat nih" darel lagi darel lagi dia memang pandai memancing emosi seseorang. Sekarang dabria sudah bertanduk kepalanya tapi darel dengan santai menyantap makananya membuat dabria mengela nafas panjang oke mengalah dulu, dijalan aja bales dendamnya begitu batinya lalu ikut menyantap sarapanya.
-------------------------
07:20 WIB"CEPETAN GOBLOK LAMBAT AMAT SI LO PANJUL PERCUMA BANGET PAKE MOTOR BAGUS GINI AH" ini dabria udah teriak kesekian kalinya tapi si darel tetep kekeh mau pelan pelan bawa motornya biar aman katanya. Padahal nanti mereka disekolah mau dibantai gara gara telat.
" BEB kita harus hati hati ini juga udah kecepatan maksimal kok"
"Takkk " dabria memukul helm darel dengan kencang saking kesalnya pembalasan tadi dirumah sekaligus sekarang.
" Lo mau gue bogem apa gue tendang nih" waduh kalo sudah begini darel memilih menuruti dabria menjalankan motornya dengan cepat, dari pada diberantemin dabria dia takutt bukanya lembek tapikan gak mungkin ngelawan nanti juga walaupun ga ngelawan darel bakal dimarahin sama mamahnya dirumah gara gara jailin dabria seperti ini.
Sesampainya disekolah gerbang sudah tertutup rapat membuat dabria kesal kembali.
" Nih liat ulah lo katanya gak mau telat"
" Ya gimana orang nasib"
" nasib palalo ulah lo ini coba aja kalo ngebut pasti gak telat"
" iya gak telat kerumah sakit maksudnya"
" heh! Yang bener ngomongnya kok serem banget sih" mereka terus berdebat didepan gerbang sekolah padahal dari tadi ditonton sama saptam sekolah sambil meminum kopi.
"Mas neng mau masuk kagak nih mumpung lagi baik saya" saptam yang satu ini memang baik sekali sekalipun telat tetap dibukakan gerbang.
" Boleh deh , Ayok beb naik " darel dan dabria memasuki sekolah yang sudah sepi karna kbm tenang berlangsung.
" Maafin gue deh beb nanti gue traktir apapun yang lo mau" darel meminta maaf ke adiknya yang mukanya udah masam banget.
" promise?" Dabria mengacungkan jari kelingkingnya lalu darel mengaitnya keduanya tersenyum saling memaafkan itu mereka yang selalu bertengkar tapi selalu meminta maaf juga satu sama lain.
" bolos yuk bang?" Seketika darel mengangguk dan merangkul adiknya menuju kantin keduanya pengen nongkrong aja sampai jam istirahat.
Namun ketika sampai dikantin pemandangan yang sering terjadi sedang terulang kembali. Ya bian kekasih dabria sedang makan bersama salsa teman sekelasnya sudah sangat biasa bagi dabria .
" lo ngga papa beb?" Darel menatap dabria sambil merangkul adiknya ini.
" udah biasa kali lo kan tau dia emang brengsek " ucapnya tersenyum tidak menangis sama sekali karna dabria bukan sosok yang cengeng dan lagi pula itu bukan hal yang menurutnya berlebihan .
" oke cuekin aja anggap ngga liat" dan diangguki oleh dabria. darel memang seperti itu tidak mempengaruhi adiknya untuk menyudahi hubungan itu hanya ia terus mengajarkan kepada adiknya bagaimana untuk terus bersikap kuat .
"Bi itu cewek kamu sama cowok lain kamu ngga papa?" Ya jarang ada murid yang mengetahui kalau darel dan dabria itu kakak adik kandung.
" gak papalah aku juga sama cewek lain kan? Impas dong" bian sangat santai untuk apa terpancing omongan gadis didepanya ini ,dia tidak tau apa apa tentang kekasihnya.
" benerr bi , jangan mau sama cewek gampangan. Lagian dia gak tau malu banget udah punya pacar malah jalan sama gebetanya orang lain"
" ooh darel gebetan siapa emang?"
"kak tasya siapa lagi?"sangat polos wajah gadis ini tapi sayang sangat tidak menarik apalagi sifatnya.
" besok kamu jalan sama siapa bii"
" kamu aja" gampang sekali si bian ini padahal besok dia harus jalan dengan mantanya.
" oke aku tunggu" senyum cerah terbit diwajah lugu salsa dibalas senyuman manis seorang bian farendika brasatya.
" aku duluan bii" salsa beranjak pergi dari kantin menyisakan bian yang sedang menatap kedua kakak adik yang sedang bersendau gurau satu sama lain .
Bian menghela nafas panjang lalu beranjak pergi dari kantin.
-------------------
Maaf ya kalo amatiran soalnya baru pertama kali nulis cerita
Maaf juga kalo susunan bahasanya susah kalian mengerti semoga nanti aku bisa memperbaiki
Terimakasih. Jangan lupa vote dan comentnya
KAMU SEDANG MEMBACA
TRUST ME
Teen FictionDabria dan bian bukan couple goals seperti dicerita lain.Sifat mereka juga sama, Sama-sama santai dan sangat mudah marah. Keras kepala?Jelas. Dabria ingin begini , Bian ingin begitu . Tidak ada usainya keduanya ingin mencari kesenangan masing-masing...