My Husband [ pjm ] S2

42. Meet.

nggak ada yang kangen apa sama yuna jimin? hikss tyda ternyata

yaudah langsung aja jangan banyak bicit.

.

Skip morning.

"Morning baby"

"Ehmm, jim?, gue masih ngantuk" yuna membalikkan badannya membelakangi jimin.

"Bangun sayang, udah pagi"

Chup
Jimin mencium rambut yuna dari belakang.

Tak ada pergerakan.

"Sayang....."

"Iya iya bangun nih" yuna membalikkan badannya menghadap jimin

"Morning kiss?"

"Jim.... "

"Satuu" jimin aegyo.

Chup~~

Setelah mencium bibir jimin sekilas, yuna langsung bangun terus masuk ke kamar mandi.

"Sayang ihhh" jimin ikut mengekori yuna kekamar mandi dengan wajah aegyo andalannya.

"Kenapa baby mochikuu hm?"

"Hmm, tumben"

"Tauah, kenapa jim?"

"Aku mau ngomong serius sama kamu"

"Apa jim?"

"Aku...."
"Emm, aku..."

"Ih apa jim?"

"Aku sempet nganuin kamu waktu tidur kemarin"

"Jimmmmmm!!!"

"Tapi boongg, yhaaaa" jimin langsung lari kekamar mandi terus menguncinya dari dalam.

"Jimmm, awasss lo yaaaaaa, nggak dapet jatah lima bulan!"

"Whatttt, maaf sayanggg, jangan marah, aku kan bercandaaaa" teriak jimin dari dalam kamar mandi.

"Bodo gue mau selingkuh sama sehun" teriak yuna

"Chagiiiiiiiiiii"

Cklek

gruduk

pyang

grapp...

Jimin langsung memeluk pinggang ramping yuna dari belakang, yang dipeluk mah nyengir nggak jelas.

"Apa dih" ucap yuna pura pura marah.

"Ih ngapain sih bawa bawa si sehun, ih nggak suka akutu, kamu cuma milik aku titik!" ujar jimin sambil stay memeluk yuna.

"Kalo tetep mau selingkuh gimana?" goda yuna sambil menaik turunkan alisnya dan tersenyum jahil.

"Aku hukum nanti!, nggak boleh ya pokoknya"

"Hukum apa emang?" yuna mode volosh.

"Gaya 69 sampai pagi" ucap jimin sambil ekhm( ͡° ͜ʖ ͡°)

"Buset, longgar njir"

"Makanya jangan selingkuh"

"Selingkuh nggak selingkuh juga tetep aja nganu" ucap yuna sambil memutarkan bola matanya.

"Kebutuhan aku sayang, biar makin strong"

"Dih ada ada aja, eh lo nggak kerja jim?" tanya yuna sambil duduk dikursi rias.

"Nggak sayang, libur dulu, owh iya, nanti aku ketemu sama temen aku ya"ucap jimin sedikit ragu, tentu saja itu mengundang rasa curiga yuna.

"Em, siapa?, devi?"