PERCAKAPAN TERAKHIR

19 0 0
                                    

Dikala itu ketika kamu beranjak dari sisiku, aku mulai mengerti jika yang datang dan pergi hanya untuk singgah saja bukan menetap seutuhnya. Lucu memang, tapi begitulah nyatanya. Kamu enggan mengucap salam perpisahan karena memang hanya aku disini yang berjuang sendiri mempertahankan hubungan rumit ini.
Kamu menganggap hubungan ini lelucon, seringkali kamu menghilang tanpa kabar dan aku tetap menunggumu. Entah apa yang kamu lakukan di luar sana, tapi aku percaya padamu, ya bodohnya aku. Kamu mencoba menjelaskan dan meminta maaf padaku, aku pun langsung memaafkanmu. Alasannya simple, aku ingin mempertahankan hubungan ini.
Aku disini berusaha mempertahankan tapi kamu disana seakan meremehkan. Aku ikuti alurmu namun alur cerita yang kau berikan seolah mengatakan jika kamu ingin berpisah secepatnya. Disini aku merasa gagal sebagai seorang perempuan karena kata ibuku "jika kamu tersakiti mintalah padaNya agar dia segera diberikan hidayah"
Pesan dari ibuku seolah menyadarkanku bahwa aku tidak perlu membalasnya cukup dengan berdoa saja siapa tahu Tuhan mendengarkan. Itu balasan lebih setimpal menurutku, maaf ya aku kejam kepadamu. Aku melakukan ini karena hanya ingin kamu sadar bukan membuatmu sengsara, tapi apalah daya jika kamu masih seperti itu.
Ketika kamu mengucapkan "aku ingin bersamamu sampai tua" aku senang bukan main saat itu. Tapi ketika kamu melanjutkan kata itu "...tapi untuk saat ini rasanya tidak, karena banyak sekali perbedaan diantara kita. Bagiku kamu tetap yang terbaik, maafkan aku."
Ya, itu pesan yang kamu kirim melalui chat. Seakan pesan itu mengakhiri segalanya. Aku tidak sedih karena aku tau jika ini akhirnya, tapi mengapa kamu tidak berani bicara secara langsung saja bukan lewat sosial media. Ah, sial.





Kalian yang ngalamin putus lewat sosial media gimana sih? Sakit ga xixi
Aku nulis gini tuh sesuai mood gais wkwk
Semoga gak absurd deh:)

CCD (Ceritaku, Ceritamu dan Dia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang