02

50 13 2
                                    


Gue yang sedang menyeduput americano tersebut sedikit tersedak karena perkataan orang asing ini.

Ting !

Notifikasi dari handpone gue menyala untuk yang kedua kalinya. Ternyata teman gue ngga jadi meminta materi pdf, syukurlah.

Wait syukurlah?! Hey! Abeel lo lagi ada di ambang kebekuan karena perkataan orang asing itu.

Sejujurnya gue ngga mahir membuat obrolan dengan orang asing, tapi kenapa kali ini gue kebawa suasana banget ya? Oh mungkin karena memang sudah terlatih sejak gue tinggal disini kali ya?

Keheningan makin melanda setelah dia bicara kayak gitu. Iya emang cuma bercandaan, tetapi bukankah tidak sopan mengatakan hal tersebut kepada orang yang baru kalian kenal?

Tiba-tiba saja, ekspresi jaehyun berubah menjadi orang yang layaknya sedang gelisah.

"Why?"

"Im so afraid"

"About?"

"Paparazzi"

"Seriously?"

Terlihat anggukan kecil dari kepala Jaehyun yang menandakan 'iya' dan membenarkan hal tersebut.

"How if i challenge you?"

"What?! What do you mean?" Jaehyun terlihat melebarkan matanya, terkejut.

"Just walk outside without cap and mask, i think its make u feel more confident"

Abeel lagi lagi kebegoan lu kambuh!

Kenapa gue ngga kabur saja sih?! disaat kayak gini, banyak yang bisa lo lakuin kayak nonton TED TALKS atau baca Quora.

Please beel, lo kenapa bego banget hari ini?!

"Please nggak, please tolak tolong dong tolak aja tolooongg ya tuhan aku butuh bantuan mu kali ini saja" batin gue yang sebenernya udah terlambat.

"Hmmm why not"

"Fak di iyain aja lagi ama ni bocah" batin gue yang semakin memanas.

Yaudahlah karena hasil ke goblokan gue juga, gue harus nemenin ini bocah — ah, ini turis — buat jalan-jalan di luar.

Gue dan jaehyun memutuskan untuk langsung pergi ke kasir untuk membayar pesanan mereka.

Jaehyun berjalan cepet, padahal gue mau bayar sendiri aja, atau gue deh yang bayarin dia. Tapi kok malah dia yang malah bayarin gue?

Terlihat jaehyun mengeluarkan kartu kredit berwarna hitam dengan bertuliskan 'platinum' di bagian pojok kanan atas.

Ngga, gue sama sekali ngga terkejut. Gue juga dikasih sama nyokap dan bokap kartu seperti ini. Em mungkin kalian akan sedikit shock baca ini, atau mungkin sangat shock?

Fyi, kalau urusan supir itu bokap gue yang nanggung. Bukan cuma gue yang dikasih fasilitas kayak gitu, kakak gue yang ada di Jerman dan adik gue yang ada di Belanda juga dikasih fasilitas yang sama. Dari mulai dibeliin rumah dan juga jasa supir.

My father knows how to provide the best for his children.

Uang jajan gue sehari itu sama dengan gaji kalian sebulan. Iya, gaji kalian sebulan. Bukannya mau sombong atau apa, tapi gue cuma mau bilang yang sejujurnya.


















— to be continued —

sorry for typo, hihi.




























pencet bintang deh nanti berubah warna. keren banget gesss

Voyage Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang