Pencarian

270 49 0
                                    

.

.

" Ric! Pulang yuk! "

" oh, udah selesai bang? "

" Udah "

Saat mereka hendak menaiki motornya tiba-tiba ada mobil hitam berhenti di depan mereka

" Maaf dek, Tuan Renjun sudah pulang apa belum ya? "

Eric, Jeno, sama Seungmin langsung tatap-tatapan.

Dalem hati, sebebernya Jeno pengen ketawa, gara-gara denger "Tuan Renjun" tapi kayanya ini bukan situasi yang tepat buat ngetawain hal itu.

"Loh? Saya kira koh Renjun udah dijemput sama Bapak " Jawab Eric

" Aduh, saya telat gara-gara bannya bocor, dan ini saya juga baru sampai " jawab Pak Supir

" Terus Renjun sama siapa? " Tanya Seungmin

Jeno melihat gelagat kembarannya, kaya ada sesuatu yang buat dia gelisah

" Kenapa Ric? "

Eric sedikit tersentak " i-itu tadi koh Renjun gue tinggal sebentar buat beli minuman pesenan dia. Tapi pas gue balik, si Kokoh udah gak ada, gue kira udah dijemput " Jelasnya

" Coba telfon orang rumah pak, siapa tahu Renjun sudah di rumah " Kata Seungmin

Bapak tadi langsung menelpon-entahlah, mungkin salah satu maid di rumah Renjun.

Percakapan tersebut selang beberapa menit

" Bagaimana pak? "

" Tuan Renjun belum pulang " Jawabnya lesu

" Hah? Kok bisa? Apa jangan-jangan diculik ya? "

" Hush jangan gitu ric! " Tegur Jeno

" aishh...kan siapa tau "

Tiba-tiba....





" Bisa jadi "

" HAH? Gimana pak? "

" Sebenernya Tuan Renjun itu dulu sudah sering jadi korban penculikan. Tapi selalu digagalkan oleh tim khusus yang dibuat oleh Tuan Chandra untuk menjaga Renjun "

" Terus? "

" Sayangnya tim tersebut gugur saat menyelamatkan Tuan Renjun dalam insiden penculikan beberapa tahun lalu. Tapi untungnya Tuan Renjun bisa diselamatkan oleh tim kepolisian. Selama beberapa tahun itulah, Tuan Renjun sudah bisa hidup dengan tenang. Itu juga yang membuat Tuan Chandra enggan membuat tim khusus seperti dahulu. Dia tidak mau anaknya merasa terkekang. Sudah selayaknya dia hidup seperti remaja pada umumnya "

" Terus kita harus gimana dong pak? "

" Terpaksa saya harus hubungin Tuan Chandra. Yaa, walaupun habis ini pasti saya dipecat " Kata Bapak itu sambil ancang-ancang mau menelepon seseorang

" Eh! Jangan dulu pak! "

" Tapi ini darurat dek! "

" Kita bertiga-eh enggak. Kita semua bakal bantu cari Renjun " Kata Jeno mantap

Bapak itu terlihat menimang-nimang " Beneran kalian bisa? "

" Beneran pak. Bapak jangan khawatir " Kata Jeno lagi

" Baiklah. Saya juga akan mengerahkan bodyguard untuk mengawal kalian. Saya akan bantu semampu saya "

Setelah percakapan tersebut, Jeno mengirimkan beberapa pesan ke grup chat mereka.

¶¶¶

Ting!

Ting!

Anak Buna SquadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang