6

12.2K 2.4K 149
                                    

Senin (09.31), 15 Juni 2020

---------------------------

Bastin dan Julia sama kagetnya seperti John saat melihat foto itu. Mereka bahkan bolak-balik melihat bergantian antara foto dan wajah John.

"Kau yakin tidak punya saudara kembar?" tanya Julia memastikan.

"Aku anak tunggal. Aku bahkan tidak punya saudara."

"Apa kedua orang tuamu bercerai?" Julia belum puas. "Seperti di film, mungkin saja masing-masing orang tuamu membawa satu anak."

"Tidak pernah, aku yakin."

Bastin membelai dagunya dengan ibu jari dan telunjuk. "Aku pernah dengar katanya di dunia ini kita punya beberapa orang yang sangat mirip. Mungkin yang satu ini duplikat John."

John terdiam menatap foto yang tergeletak di atas meja. Dia sungguh tidak percaya apa memang ada seseorang yang bisa sangat mirip tanpa ada ikatan darah?

"Sekarang aku mengerti kenapa dia kelihatan sangat ketakutan saat pertama kali melihatku. Mungkin dia pikir aku arwah suaminya."

"Dan dia sangat marah setelah tahu kau membawa baby Bo," gumam Julia dengan sedih. "Mungkin melihat kalian bersama membuatnya mengharapkan hal yang mustahil." Julia menutup wajah dengan kedua tangan. "Aku benar-benar jahat. Teman macam apa aku ini? Bukannya berusaha mencari tahu dan mengerti, tapi aku malah menambah luka hati dan berkata kasar padanya."

Bastin merangkul pundak sang istri namun memilih tak mengatakan apapun.

"Aku akan mencarinya," ujar John dengan penuh tekad. "Aku yang memulai pertengkaran ini. Aku juga yang harus menyelesaikannya."

"Mau cari ke mana?" tanya Bastin saat John berdiri setelah mengantongi foto di meja.

Ditanya begitu, John menggaruk kepalanya sambil meringis. Sebelum dia mengatakan sesuatu, ponselnya berbunyi.

"Halo."

"Cepat pulang sekarang! Ada kecelakaan di salah satu proyek kita."

"Sial!" refleks John mengumpat. "Apa ada korban?"

"Sebenarnya tidak ada selain luka-luka kecil. Tapi kondisinya jadi memanas. Entah siapa yang memulai, para pekerja dan kontraktor saling menuding siapa penyebab kecelakaan ini."

"Berarti seharusnya kau bisa mengatasinya, kan? Katakan saja kita tidak mempermasalahkannya." John menyusurkan jemari di antara helai rambut. "Dan aku juga sedikit ada masalah di sini. Aku tidak bisa pergi begitu saja."

"Aku sudah berkata begitu tapi tak ada yang mau mendengarkan." Suara Leon berubah memelas. "Kau tahu sendiri aku paling tidak bisa menenangkan orang, apalagi yang sebanyak ini. Jika dibiarkan, kejadian ini akan tercium media dan konfliknya bisa lebih besar dari sekedar salah paham."

John mendesah. "Baiklah, baiklah. Aku akan segera pulang."

"Langsung naik mobil sekarang juga!"

"Astaga, iya!" John langsung memutus sambungan telepon sebelum Leon merengek. Kadang-kadang partnernya itu bisa lebih parah dari anak kecil.

"Apa ada masalah?" tanya Bastin.

"Iya. Ada kecelakaan di salah satu proyekku. Aku harus segera pulang."

Julia berdiri dengan panik. "Lalu Zie?"

"Aku punya teman yang bisa mencari data seseorang dengan mudah. Kirim pesan saja siapa nama lengkap Zie dan baby Bo. Aku harus segera pulang."

Tanpa menunggu lagi, John bergegas keluar rumah Bastin. Dia harus segera melewati jalanan yang membelah hutan itu sebelum gelap.

The Baby's FatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang