BAB 2

629 34 0
                                    

Ara dan Tian sedang menyusun rencana mereka untuk mencari tau ada apa dengan Nath dan Elena. Saat ini mereka sedang berada disebuah club. Tian duduk di tengah sofa dengan dikelilingi oleh wanita-wanita cantik. Sedangkan Ara duduk di sebrang Tian sambil memainkan gelasnya yang berisi wine.

"So, kamu mau aku gimana?" tanya Tian pada Ara.

"Dekati Elena aja lagi. Bukannya dari dulu kamu mau tidur sama dia tapi dia nggak mau?" ucap Ara dengan nada mencemoh, kemudian meminum wine yang berada di tangannya.

Tian terkekeh sambil menatap tajam Ara yang berada didepannya, "Kamu percaya aku beneran tertarik sama Elena?" tanya Tian.

"Emang kamu nggak?" tanya Ara balik sambil menaikan sebelah alisnya.

Tian kembali terkekeh, "Elena bukan tipe aku." jawab pria itu sambil mengangkat bahunya acuh.

Ara menaikan sebelah alisnya lalu bertanya, "Lalu tipe kamu yang seperti apa?"

"Seperti kamu." ucap Tian dengan senyumnya yang menawan.

Ara melengos mendengar jawaban Tian. "Lakuin aja apapun itu yang ada di kepala kamu. Aku tunggu hasilnya."

Setelah mengucapkan itu, Ara beranjak lalu berbalik meninggalkan sofa tersebut dan keluar dari club itu.

***

Saat ini Tian dan Nath sedang bermain basket dihalaman belakang rumah Tian. Nath terlihat serius memainkan bola basketnya. Tian melirik pada Nath yang berada di sebelahnya. Pria itu akan mencoba untuk berbicara pada sahabatnya.

"So, ada apa sebenernya sama lo dan Ara?" tanya Tian to the point.

Nath mengangkat alisnya saat mendengar pertanyaan Tian, "Maksudnya?"

"Lo berubah, Man!" ucap Tian dengan gemas.

Nath tidak menjawab ucapan Tian dan tetap memainkan bola basketnya. Nath mencoba tidak terpengaruh oleh ucapan Tian dan tetap fokus bermain dengan bola basketnya

"Gue tebak ini ada hubungannya sama Elena." Tian melanjutkan ucapannya.

"Nggak." ucap Nath dengan cepat.

Lalu keduanya terdiam, kedua pria tampan itu melanjutkan permainan mereka, tidak berbicara apapun, Nath masih berlari kesana kemari dengan bola ditangannya begitu juga dengan Tian yang mencoba menghadang Nath yang berada di depan pria itu.

"Gue tau apa yang kalian lakuin." ucap Tian tiba-tiba. "Lo dan Elena." lanjut pria itu.

Nath berhenti bermain, menatap kearah Tian dengan lekat. Mencoba mencari kejujuran dari mata Tian.

"Apa yang lo tau?" tanya Nath pelan.

"Semuanya." ucap Tian sambil menatap Nath.

Nath menghela nafasnya, pria itu terduduk di pinggir lapangan basket rumah Tian yang diikuti oleh Tian.

"Gue liat semuanya, Nath. For God's sake! Di lorong hotel, Nath?" ucap Tian dengan nada menyindir lelaki di sebelahnya.

Benar. Tian melihat semua kejadian tersebut dengan jelas. Lelaki itu memutuskan tidak memberitahukan hal ini pada Ara terlebih dahulu karena takut menyakiti gadis itu. Tapi Tian berjanji dengan dirinya akan memberitahukannya pada Ara. Suatu saat nanti.

"Elena mabuk dan gue.." ucap Nath dengan gantung.

"Dan lo udah kepalang tanggung?" tanya Tian dengan terkekeh yang terdengar meledek Nath.

"She's my first time! Damn it, Tian!" bentak Nath dengan keras.

Tian terdiam. Lalu pria itu meneguk minumannya yang berada di pinggir lapangan. "Okay. Let her go, Nath."

Nath terdiam lalu pria itu menjawab ucapan Tian, "Siapa yang lo maksud?"

"Lo tau siapa yang gue maksud." balas Tian dengan datar.

Nath terpaku ditempatnya, pria itu tidak bisa membalas ucapan Tian. Entah siapa yang lelaki itu akan lepaskan.

***

Nath menunggu Elena di depan gedung apartemen gadis itu. Dia mencoba untuk bertemu Elena disini. Sejak Elena kembali dari Spanyol, terhitung dua hari yang lalu, gadis itu tidak mengizinkan Nath bertemu dengannya. Elena selalu punya cara untuk menghindar dari Nath.

Tidak lama kemudian, Nath melihat Elena keluar dari lift sambil memainkan ponselnya, Nath menegakan badannya, lalu menatap kearah Elena yang berjalan kearahnya. Saat Elena menaikan pandangannya, tatapan mereka bertemu.

Elena terpaku melihat Nath yang berada di depan sana. Lalu memutuskan untuk berjalan menuju tempat Nath yang berdiri menunggunya.

"Hei. Kenapa kamu disini Nath?" tanya Elena dengan ragu saat sudah berada di depan pria itu.

"Mau ketemu kamu." ucap Nath secara langsung.

"Tau darimana aku stay disini?" tanya Elena mencoba tidak terpengaruh oleh ucapan Nath.

"Tante Shirin kasih tau aku." jawab Nath sambil memandang mata Elena.

"So, What are you doing here?" tanya Elena lagi.

"Aku cuma mau liat kamu. Just make sure you're okay."

Elena tergagap dibuatnya, mengalihkan pandangannya dari mata Nath lalu buru-buru menyela ucapan Nath.

"Aku.. aku mau berangkat ke sekolah. Udah telat." ucap Elena mencoba kembali menghindar dari Nath.

"Elena.." Nath mencoba mencegah Elena yang akan berjalan menuju mobilnya.

"No." ucap Elena menyentak tangan Nath yang menahan lengannya dengan sedikit erat.

"But, You're back now." balas Nath dengan lirih.

"I didn't come back for you." ucap Elena dengan tegas, "Listen, Ara sahabat aku, dan kamu pacar Ara. Dan dia mencintai kamu. That's the way things are supposed to be." lanjut Elena mencoba melembutkan suaranya. Nath terdiam ketika Elena mengucapkan itu.

Lalu tanpa menunggu jawaban dari pria itu, Elena berbalik meninggalkan Nath yang masih diam ditempatnya, berjalan kearah mobilnya dan beranjak dari kawasan apartemen mewah tersebut menuju sekolah.

Spill the TeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang