BAB 5

670 34 3
                                    

Saat ini Ara sedang berjalan keluar dari dalam gereja, setelah kejadian dua hari yang lalu bersama Tian, wanita itu sekuat tenaga mencoba menghindar dari Tian.

Tiba-tiba ada sebuah mobil mewah berjalan pelan disampingnya, kaca belakang mobil itu perlahan terbuka dan menampilkan sosok Tian dibelakangnya.

"Ini adalah tempat terakhir yang aku harapkan bisa bertemu dengan kamu." sindir Tian pada Ara saat melihat Ara keluar dari dalam gereja.

"Go away, Tian!." balas Ara dengan sinis, "Aku udah diberi perintah dari Tuhan untuk menghindar dari kamu." lanjut gadis itu sambil memasang wajah angkuhnya.

"Mau mempertimbangkan menghindar dari aku after breakfast?" tanya Tian dengan nada menggodanya yang kental.

"Sorry, tapi seperti biasa, sebelum acara ulang tahunku, aku harus ke toko perhiasan untuk..." ucapan Ara terpotong oleh Tian.

"Nath? Aku nggak yakin dia akan datang dan menyanyikan happy birthday ke kamu." ucapnya dengan menantang.

"Nggak ada seorang pun yang tau aku udah putus dengan Nath! Cuma kamu, Nath, dan Elena." ucap Ara dengan nada tinggi, "Aku akan memperbaiki hubungan aku dengan Nath." balas perempuan itu

"Dan aku sangsi sahabat kamu akan tetap jadi sahabat kamu kalau dia tau." lanjut Ara sambil mencemoh.

"Dia tau betapa aku menikmati malam itu?" tanya Tian dengan senyumnya yang menawan.

Ara berhenti berjalan begitu juga dengan mobil Tian, lalu menghadap kearah Tian, "Mulai saat ini dan seterusnya, kejadian dua hari yang lalu nggak boleh disebutkan lagi! Is that clear?" ucap Ara dengan nada tinggi dan mengancam.

"Gimana nggak aku ingat kalau yang terjadi di telinga aku adalah suara kamu ketika kita berdua bermain berulang-ulang kali?" ucap Tian dengan nada rendahnya.

"Well, hapus ingatan itu, karena itu nggak akan terjadi lagi!" bentak Ara pada Tian.

"I'll see you at your party tonight." ucap Tian santai tanpa menggubris perkataan Ara.

"You're officially uninvited!" bentak Ara lagi dengan penuh amarah dan tatapan tajam pada lelaki tampan itu.

"Nggak ada yang bisa menghentikan aku, sayang!" teriak Tian pada Ara yang melanjutkan jalannya kembali tanpa menoleh pada Tian yang berada di dalam mobil.

***

Malam ini adalah malam ulang tahun Ara yang ke-17, perempuan itu berdiri di balkon rumahnya, tatapannya menerawang kedepan, Nath belum terlihat akan datang ke pestanya.

Tian yang melihat Ara seperti itu menyusulnya, "Kamu sudah siap terima kado kamu?" tanya Tian dari belakang tubuh Ara. Perempuan itu berbalik dan melemparkan tatapan sinisnya.

"Yang harus kamu lakuin itu hadapin semuanya, it's over, Ara!" ucap Tian dengan tegas. Bastian tau bahwa Ara masih mengharapkan pria yang tidak pantas gadis itu harapkan.

"Kamu keliatan kayak pacar yang sedang cemburu." ucap Ara dengan mencemoh.

Tian terkekeh sinis, "Right, you wish." ucap Tian dengan lirih.

Ara membalikan tubuhnya kearah Tian yang semula menghadap hamparan gedung tinggi dari balkon rumahnya, lalu gadis itu menatap Tian dengan lekat, mencoba mencari jawaban tentang apa yang saat ini sedang Ara pikirkan.

"Oh my God. No..." ucap Ara dengan tatapan tidak yakinnya. "You wish..." lanjutnya dengan menuduh.

Tian menatap Ara sekilas yang berada disebelahnya, "Please, kita bicarakan ini nanti." ucap lelaki itu lalu matanya menghindari tatapan mata Ara.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 06, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Spill the TeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang