Prolog

23 2 0
                                    

'Demi kumurnian jiwa dan kesucian Kressent,'
-The Seasons : HI Raeth!-


Pria tua itu terus meronta, mencoba melepaskan dirinya yang terikat pada meja datar berbentuk lingkaran. Semua orang di ruangan itu, yang berpakaian serba putih dengan penutup wajah dan lilin di tangan mulai membentuk lingkaran mengitari meja. salah satu dari mereka yang memakai mahkota dengan lambang bulan sabit berwarna hitam mengeluarkan sesuatu dari sakunya. seperti serbuk bening yang tajam di kepalan tangan kanannya, dia menggoreskannya pada kening pria tua itu. Rasanya seperti terbakar kala serbuk itu menyentuh kulit tuanya.

"AAAAAaaaa...,"

Teriakan menggema ke penjuru ruangan, namun semua orang disana tetap diam. Tidak ada seuara apapun lagi selain teriakan pria tua yang kasihan itu.

Sang ketua -yang memakai mahkota berlambang bulan sabit keluar dari lingkaran besar dan memutari meja dengan arah putaran yang berlawanan jarum jam. Dia mengangkat tongkatnya dan juga lilin tinggi - tinggi.

"O' seigneur de nuit,

Visuma ipasnieks in visu lietu iekarotajs.

Give us the half of your power

Tad mes jums piedavajam

Bakeng sa bohloki ba moea le khalalelo ea Kressent.

Au nom de Kressent et Lune, purete et eternite, croissant de Lune et silence nocturne.

LONG MAY SHE REIGN,"

"LONG MAY SHE REIGN," Semua orang mengikuti.

Pria tua yang terikat tangan dan kakinya itu mulau kejang, matanya terbuka dan menyala, busa memenuhi rongga mulutnya dan kulitnya berubah menjadi biru. Pelan namun pasti, gerakan tubuhnya mulai melemah kemudian kaku.

Sang ketua mendekat dan mengecek nadi pria itu. Mata Sang ketua terpejam.

"LONG MAY SHE REIGN," Ujarnya pelan.

"LONG MAY SHE REIGN," Kalimat itu kembali diikuti.

♘♞♘

"Mereka adalah orang - orang yang berbahaya. Jangan sampai kau bertemu dengan mereka atau jika tidak, mereka akan menculikmu dan menjadikanmu tumbal untuk upacara mereka,"

2008, Jerman.

♘♞♘

The Seasons : HI RaethTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang