"Troublesome"
Irene menghela nafasnya dengan kasar dirinya kesal lantaran sudah 4 Kali ia menelfon Seokjin namun belum juga diangkat, Dasar menyebalkan! "Sabarkan dirimu, Joohyun.." ucapnya pada diri sendiri sebelum menghubungi Seokjin lagi
"Ya? Ada apa?" Ucap Si penerima telfon, "Kau kem-" Sebelum Irene menyelesaikan kalimatnya Ia mendengar suara tangisan bayi dari Telfonnya "Sebentar.. , Aku akan menelfonmu kembali.." Ucap Seokjin "Don't you Dare Mematikan Telfonnya, Kirim alamat sekarang aku kesana" Ungkap Irene sebelum mematikan telfon sepihak
"Jungkook, antarkan aku" Ucap Irene yang menghampiri Sepupunya itu sedang duduk bersama Yerim dan Hyunjin di Ruang Tengah "Noona bukannya bawa mobil?" Tanya Jungkook
"Aku tidak bisa menyetir sendirian, Aku dengan Hyunjin" jelasnya, lalu tanpa menjawab Jungkook berdiri dan mengambil Kunci mobil Irene
"Eonni.. aku tidak jadi menginap rumahmu ya, Eommonim menyuruhku menginap disini Dia akan mengajariku Cara membuat kue" Ujar Yerim yang dibalas anggukan oleh IreneJungkook sedikit terkejut mendengar Perkataan Yerim namun tidak mau menunjukan Reaksinya, Ia hanya lanjut berjalan menuju luar "Eomma aku pergi" Seru Irene sambil mengambil Hyunjin dari Yerim "Bye Bye Hyunjinie.." Ucap Yerim
Irene memasuki mobilnya dan memangku Hyunjin, dan segera membuka pesan dari Seokjin
Tentu saja Orang seperti Seokjin sudah ia duga akan Tinggal dikawasan elite, Tepatnya Hannam-dong kawasan yang sama dengan Apartmentnya namun berbeda Gedung
"Kook-ah"
"Ya Noona?"
"Aku akan memukulmu jika kau menyakiti Yerim, mengerti?"
"Huhh? M-maksud Noona?" Irene masih menatap Sepupunya tajam yang membuat Jungkook langsung menuruti perkataannya "Iya noona" Walaupun Jungkook anak yang dingin dan cuek Ia sangat takut jika Irene sudah serius atau marah seperti ini
"Aku pegang kata-katamu ya"
••
Lantai 7 Apartment Nomor 380
Irene masih menggendong Hyunjin yang baru saja bangun, Sejujurnya ia merasa aneh ini bukan dirinya sekali menggendong anak lama seperti ini
Ia merasa aneh sekaliDari ia keluar dari Mobilnya, banyak sekali Orang orang yang menatapnya bingung sambil berbisik
Persetan itu ia sama sekali tidak perduli dengan tatapan tatapan ituIa memasuki lift yang kebetulan kosong dan menekan tombol nomor 7, Sedikit susah untuk menggendong Hyunjin karena ia anak yang banyak gerak sedari tadi ia mengoceh tidak jelas dan membasahi pundak Irene dengan air liurnya
Benar-Benar Merepotkan
Ia mendengus kesal namun tetap mengelus-ngelus pundak Hyunjin, Setelah sampai dilantai 7 saat lift terbuka banyak orang yang ingin menaiki lift itu namun Terkejut saat melihat Seorang Bae Irene dengan Bayi yang digendongnya
Orang-Orangpun langsung menundukan kepalanya/Bow dihadapan Irene, yang dibalas dengan sedikit senyuman dari Irene
Ia mencari dari ujung ke ujung nomor Apartment Seokjin sampai hampir kehilangan kesabaran sebelum akhirnya menemukan ApartmentnyaIrene menekan tombol bel berkali-kali, dengan wajah masam
Dan akhirnya seseorang membukakan pintu dari dalam "Kau tahu aku tidak tuli kan" Ucap Si Pemilik Apartment
"Ada apa?"
"Oh, Halo Hyunjin" Ucapnya sambil mengusap kepala HyunjinSepertinya Hyunjin menyukai Seokjin karena ia langsung meminta digendong dengannya dan dengan senang hati Seokjin langsung mengambil Hyunjin dengan Senyuman diwajahnya "Ayo Masuk"
Irene dengan canggung memasuki apartmentnya yang bisa dibilang memang mewah dan minimalis, "Hyunjin demam ya? tubuhnya hangat" Ucap Seokjin, "Ya , kata eomma ia harus bertemu dengan saudaranya" balas Irene
Dilihat dari penampilan Seokjin yang memakai Kaus Hitam polos dan Celana Jogger abu-abu sepertinya dia tidak bekerja "Kau tidak ke kantor?" Tanya Irene
"Tidak, aku mengambil cuti beberapa hari ini karena Hyuna tidak bisa ditinggal" Balasnya, berbanding terbalik dengan dirinya Seokjin malah sangat perduli dengan Anak anak itu
Sedangkan Irene? Bekerja sampai tidak menemui HyunjinSuara tangisan terdengar, Irene dan Seokjin sontak langsung menghampiri suara tersebut—Hyuna dia sedang menangis Sambil memegang beberapa mainan ditangannya
Karena Seokjin sudah menggendong Hyunjin, Irene-pun sadar diri langsung mengangkag Hyuna kedalam pelukannya "Hush.. Hush.." Irene mengelus lembut punggung Hyuna tapi dirinya tidak berhenti menangisNamun ada sesuatu yang janggal, Bau tidak sedap mulai tercium Irene dan Seokjin
"Shit" Tanpa sadar ia berkata kasar dan langsung mendudukan Hyuna di sofaSeokjin juga tahu kalau Hyuna sedang buang air besar di Popoknya, Seokjin meringis melihat keadaan ia dan Irene yang tidak tahu sama sekali cara mengurus kedua anak ini
"Aku akan coba mandikan dia" Ucap Irene, ia melepas mantelnya dan menyisakan Kemeja putihnya yang lengannya ia gulung sampai siku
Lalu mengikat Rambutnya dengan kencang"Dimana kamar mandi?" Tanya Irene sambil menggendong Hyuna, "Diujung lorong dekat Dapur" ungkap Seokjin
Tanpa membalas Irene langsung menuju kamar mandi, Tuhan tolong ini bau tidak menyedapkan menjuruh keseluruh ruangan
Dengan hati-hati Irene membuka popok Hyuna sambil menahan nafas "Ya Tuhan.."Irene hampir saja menangis karena tidak kuat mencium aromanya ia pun perlahan mulai membersihkan kotoran dari bokong Hyuna
Ia mencari Sabun bayi tapi sepertinya tidak ada "Seokjin..." Seru Irene dengan keras mungkin Seluruh ruangan ini akan terdengar suara lantang DirinyaSeokjin datang sambil menggendong Hyunjin, "Ada apa?" ucapnya panik "Dimana sabun-sabun bayi?" Tanya Irene dengan tatapan kesal "Huh? Sabun bayi? Aku tidak mempunyainya" balasnya dengan bingung
"Apa?! Jadi selama ini kau memandikan dia dengan apa??"
"Uhh.. aku memakai sabun biasa dan Untuk rambutnya hanya aku siram dengan air" Ungkap Seokjin dengan ragu, Demi tuhan Irene sangat tidak sabar namun Dirinya harus sabar
Sabarlah Joohyun, Cobaan ini akan segera berakhir batinnya
Ia menghela nafas panjang lagi "Baiklah, Siapkan popok saja untuk Hyuna" balas Irene dan melanjutkan memandikan Hyuna
Setelah selesai memandikan Hyuna, ia tertidur pulas diatas kasur
Syukurlah, Setidaknya satu sudah tidur
Irene kembali ke Ruang Tengah dengan Penampilan yang berantakan Kemeja-nya Setengah basah karena memandikan Hyuna, Kunciran rambutnya sudah tidak sempurna "Kau mungkin mau mengganti bajumu"•••
Next Chapter?
Jangan lupa Vote & Comment ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Good Parents
Fanfictionwhen the infamous influential are brought together and forced to become a parents. -a jinrene fanfiction-