Mata pria tampan itu berkedip beberapa kali karena bingung. Dia merasa dua dunianya bercampur menjadi satu. Orang yang biasa dia lihat sebagai artis digabung dengan seseorang yang selalu ia temui saat dirinya menjalani hidup sebagai mahasiswa normal pada umumnya. Apa dia salah lihat?"Hyunjinah" kata Seulgi kaget melihat mahasiswanya itu datang. "Oh anyeonghaseyo bu" sapa Hyunjin, dia lalu menoleh pada Sehun "anyeonghaseyo sunbaenim" bungkuknya. Tangan Sehun naik dengan canggung "oh ya hai" balasnya, lalu tangan itu disimpan di tengkuknya mengusap bingung.
"Sedang apa kau disini? Kamu tak sibuk?" Tanya Seulgi secara tidak langsung mempersilahkan Hyunjin mendekat. Pria itu tersenyum canggung, bukan karena Seulgi tentu saja tapi karena Sehun. "Tidak, aku ada waktu untuk menjenguk ibu. Bagaimana bisa aku tidak menjenguk dosen terbaikku" katanya.
Seulgi tersenyum, namun dia juga sama canggungnya dengan sehun maupun Hyunjin. Dia melirik Sehun sebentar. "Emm aku beri kalian waktu" kata Sehun akhirnya keluar ruangan.
"Gila apa yang terjadi? Apa yang aku lihat? Apa aku gila?" Tanya Hyunjin langsung kembali pada dirinya sendiri saat Sehun pergi. "Ibu, kau mengenal Sehun sunbaenim?" Tanya Hyunjin.
Dengan senyuman menyesal Seulgi mengangguk "begitulah" jujurnya. Hyunjin meremas rambutnya karena tak percaya. "Bagaimana bisa? Kenal darimana?" Tanyanya penuh rasa penasaran. Well memang sudah sepantasnya dia seperti itu, semua orang yang baru tahu pasti kaget.
"Oh maaf" kata Hyunjin langsung saat menuadari keadaan. "Aku sangat menyesal bu, harusnya aku menanyakan keadaanmu lebih dulu" kaya Hyunjin.
Seulgi terkekeh kecil, "aku akan memotong nilaimu" katanya bercanda yang membuat Hyunjin lebih rileks sekarang. "Maaf, oke aku tak akan bertanya itu dulu. Bagaimana keadaanmu? Apa ibu tahu betapa aku kagetnya melihatmu jatuh pingsan begitu saja di kelas? Untung aku bisa bereaksi cepat dan menangkapmu" jelas Hyunjin.
Itu adalah informasi baru yang Seulgi dapatkan, dia benar benar tak tahu apa yang terjadi setelah dia pingsan di kelas. Siapa yang menolongnya, siapa yang membawanya ke rumah sakit. "Jadi kau yang membantuku?" Tanya Seulgi.
Dengan bangganya Hyunjin tersenyum "tentu saja, aku adalah penyelamat" katanya. Seulgi mengangguk "terimakasih" kata Seulgi tulus. Ya Hyunjin berhasil menyelamatkan nyawanya, tadi Seulgi tak berhasil menyelamatkan calon bayinya.
"Ibu.. ada apa? Sebenarnya apa yang terjadi?" Tanya Hyunjin yang merasakan perubahan dalam ekspresi Seulgi. "Hm? Tidak tidak apa apa. Aku hanya kelelahan" jawab Seulgi, dia tak mungkin menjelaskan keadaannya pada Hyunjin kan. Tapi pastinya Hyunjin tidak percaya itu, Hyunjinlah yang menolong Seulgi, dia tahu bagaimana keadaan Seulgi dan darah itu..
"Hyunjinah" panggil Seulgi membuyarkan lamunan anak itu. "Boleh aku minta tolong sesuatu?" Tanyanya, Hyunjin langsung mengangguk. "Bisakah kau tak memberitahu siapapun apa yang kau lihat hari ini?"
^_^
Tangan Hyunjin menerima uluran kopi yang diberikan oleh Sehun, dia membungkuk sopan "terimakasih" katanya, namun Sehun menepuk bahu Hyunjin memintanya untuk lebih santai. Toh mereka juga sedang tidak bertemu di tempat kerja. Dia sengaja mengajak Hyunjin untuk berbicara empat mata.
"Kau pasti kaget kan" Sehun membuka pembicaraan, "tapi aku ingin berterimakasih padamu" lanjut Sehun. Otomatis Hyunjin langsung menoleh bingung "untuk apa?" tanyanya hati hati, dimatanya Sehun masihlah seorang senior yang jauh diatasnya. "Jika bukan karenamu, mungkin aku tak akan tahu jika Seulgi sakit"
Otak Hyunjin berputar dan sekarang semuanya jadi jelas. Sejak kemarin dia dan membernya yang lain membicarakan betapa anehnya Sehun yang tiba tiba keluar saat mereka sedang berbincang bersama. Mereka kira mereka salah bicara atau bertingkah tidak sopan hingga Sehun kesal dan meninggalkan ruangan. Member EXO yang lainpun nampak kaget bahkan meminta maaf pada Straykids.